Quantcast
Channel: Galaksi Pungky
Viewing all 281 articles
Browse latest View live

Review: Wardah C-defense DD Cream, Ringan dan Nyaman!

$
0
0

Aku berdoa banget sih, semoga dalam urusan perkrim-kriman, Wardah cukuplah sampai DD cream aja. Enggak perlu plis sampe E segala, gak enak dibaca soalnya. EE cream? :|

Iya sist, dunia krim kriman sekarang sudah sampai EE cream. Even Effect. Padahal BB cream aja belom tamat ye, tuh masih utuh dua tube. Enggak cuma brand luar, brand lokal pun ikut 'kejar-kejaran' sama perabjadan dunia krim ini. Yang sampai sekarang aku heran banget kenapa gak pernah ada AA cream. Kenapa sih? Salah apa si A sama krim? Ha?

Wardah, gak mau kalah. Brand lokal satu ini akhirnya sampai di DD cream. Apa itu DD cream? Hasil kawin foundation dan sunscreen gitu, deh. Agak panjang sih penjelasannya, tapi intinya gitu. Dan dia ini punya tekstur yang lebih ringan dibanding para kakaknya, BB cream dan CC cream. Lalu adakah hubungannya DD cream dengan DD gemes? Entah.


**
Ini nih lumayan banyak ditungguin pembaca Galaksi Pungky, please welcome.. Review Wardah C-defense DD cream! Woohoo..


*akhirnya*

Kemasan Wardah C-Defense DD cream

Kemasannya standar krimnya Wardah, ya. Persis kayak BB creamnya, hanya beda di tutup. Kalau Wardah BB cream, tutupnya putar. Kalau ini, tutupnya cetok. Dan aku lebih suka tutup model begini, soalnya lebih praktis dan gak ada resiko jatoh ke kolong kasur trus males banget ngambilnya lagi.

Btw, tutup cetok itu bahasa Indonesia apa? :|


Warna kemasannya kuning gonjreng, yang terlihat jauh dari kesan Wardah biasanya. Kan Wardah sekitaran abu-abu, hijau dan putih ya. Nah ini sekalinya warna koneng begini. Tapi lucu sih, kesannya fresh dan siap bikin wajah segar. Apeu. Ohya, ada keterangan shade di bagian belakang: Light atau Natural.

Tekstur Wardah C-Defense DD cream

Jadi, selama ini aku itu menghindari pakai Wardah BB cream karena beneran gak bisa nempel di kulitku. Tebal, susah diblend, whitecast, dan bikin topeng. Sejak itu aku gak berani deket-deket lah sama BB cream atau bedaknya Wardah. Karena gak cocok, banget.


Surprisingly, Wardah DD cream ini sangat sangat enak di kulit aku. Teksturnya ringan buanget, gampang diblend buanget, dan nempel sama kulit buanget. Serba buanget deh pokoknya. Tapi gak bisa langsung nge-set, jadi setelah dipakai dan diratakan, didiemin dulu sebentar. Dia kayak menyerap dulu gitu, baru terlihat bagus. Jadi jangan langsung ditumpuk bedak, ya! Tungguin dulu pokoknya. Karena saat baru dipakai, dia memang ngedeblok banget kayak semen lupa diaduk. Kalau langsung ditumpuk bedak, takutnya jadi kayak mbak-mbak tepok ngebul.

Ini aku pakai shade nomer 1 (light), shade paling terang, yang mana jauh di atas kulitku. Aku sempet jiper, karena optimis lah bakal kayak dodol bulukan. E ternyata enggak lho! Walaupun shade jauh di atas kulitku, dia tetep bagus dan nempel. Plus, gak terasa pakai apa-apa, karena super-super ringan.

Hasil Pemakaian Wardah C-Defense DD cream

Dia meratakan warna kulit, iya. Bikin kulit terlihat lebih segar dan cerah, iya. Tapi kalau menutup noda, enggak sama sekali. Bekas jerawat atau dark spot, tetep mejeng dengan badainya di muka. Jadi warna kulit rata tapi kelihatan gak pakai apa-apa, natural gitu. Cocok untuk pemakaian sehari-hari. Pas juga digunakan untuk kencan pertama karena gebetan pasti akan mikir kamu cantiknya alami tanpa make up padahal DD cream sesekopan semen. 


Ini aku pakai tanpa pelembab, dan TANPA BEDAK. Jadi beneran cuma muka ditandem sama si DD cream ini. Bagus yah? Enggak mengilap, enggak buricak burinong, enggak kusem, enggak cowal cawel, enggak kelihatan aneh walau tanpa bedak. Aku seneng banget liat kulitku eksotis aduhay gini. Kalau cuma dipadu pensil alis dan nude lipstick, bisa ngaku-ngaku sebagai barisan perempuan yang mensyukuri wajah cantik tanpa polesan kosmetik. HAHA 

Daya Tahan Wardah C-Defense DD cream

Aku pakai jam 12 siang, dia bagus sampai sekitar jam-jam magrib. Jadinya tuh lucu deh, glowy gemes gitu. Oil control-nya boleh dibilang oke, mengilat tapi gak becek, enggak bikin demek walaupun udah seharian. TAPI, mungkin karena shade yang aku pakai terlalu putih untuk kulitku yaa.. Pas udah dihajar keringet, dia langsung keluar aslinya. Perhatiin deh foto ini, liat bagian sekitar dagu, putih-putih gitu.. Jadi kayak gak rata pakai krimnya. Rasanya aku pengin meliuk-liuk di depan suami, biar dikasih duit trus ngacir ke konter Wardah terdekat, beli shade nomer 2 yang lebih mepet sama warna kulitku.


Ini setelah 3 jam pemakaian, eyeshadow udah acakadul, bulu mata udah ngampleh. Rambut udah lepek, karena memang abis keringetan banget. Tapi liat dong kulitnya, tetep bagus dan mencling walau itu tadi, warna di sekitar dagu jadi gak rata :(

Wardah C-Defense

DD cream ini masuk dalam rangkaian Wardah C-defense, yang mana diklaim mengandung hi-grade vitamin C. Kayaknya aku cocok deh sama rangkaian ini, setelah melepas baik-baik Wardah White Secret series, mungkin aku bakal nyicipin serumnya C-defense ini. Soalnya beneran di kulitku bagus banget, nempel dan bikin cerah.

Harga Wardah C-Defense DD cream

Murah meriah bener, sist. Kisaran Rp. 25.000 - 30.000.

Where to Buy

Di konter-konter Wardah lah ya tentunya. Kalau online, ada di Sociolla



Purwokerto, awal Oktober tengah malam, 2016

Ini pertama kalinya aku bikin review beauty product kelupaan selfie mecucu. Sedihhhhh :( 

***

Baca juga: 3 Tampilan Makeup Asia Yang Dapat Anda Coba



Untuk Suara-Suara yang Sedang Menangis dalam Kebisuan

$
0
0

http://phinemo.com/mau-jalan-jalan-ke-tanjung-puting-gratis-ikut-lomba-blog-saveorangutan-yuk/


Satu siang, Sujiwo, anakku, melempar tanya.

“Ibu, kalau kita ke kebun binatang, kita bisa digigit buaya?”

“Tidak, sayang. Kan buaya di sana dikurung”

“Di kebun binatang ada dinosaurus?” tanyanya lagi.

“Tidak ada, kan dinosaurus sudah punah. Sudah tidak ada lagi di dunia”

“Kalau dinosaurus masih ada, dia dikurung di kebun binatang juga ya?”

Aku diam. Betul-betul diam karena nggak tau harus jawab apa. Dalam hati, rasanya pengin menyahut cepat “Iya, pasti! Manusia kan memang hobinya mengurung hewan-hewan!”. Tapi nggak mungkin, Jiwo masih terlalu kecil untuk paham soal itu. Aku alihkan perhatiannya, sambil berdoa semoga dia tidak perlu ingat lagi dengan pertanyannya yang satu itu.

Dalam diam, aku mengingat Dennis.


Dennis adalah bayi orang utan Sumatera yang kehilangan segalanya bulan Januari lalu. Ibunya dibunuh di depan mata kepalanya, bocah itu menyaksikan sendiri sang mama merenggang nyawa. Dihabisi tanpa belas kasih sama sekali. Rumahnya tentu sudah diberangus oleh pertumbuhan kebun sawit yang kian hari kian rakus, primata kecil itu sudah lama kehilangan tempat tinggal. Terakhir, ia ditangkap dan dicemplungkan dalam kurungan. Siap untuk dijual.

Tapi barangkali Dennis sedang beruntung, sebulan setelah kejadian itu, Februari, dia ditemukan pihak yang baik. Sekarang, ia aman dalam asuhan sebuah organisasi perlindungan satwa. Dia berhasil diselamatkan sekalipun ibunya tetap mati. Dennis kecil hari ini, sedang memulai hidup baru di rumah yang baru, walau sebagai piatu. 

Tapi Indonesia tentu tak hanya punya satu Dennis. Sumatera dan Borneo adalah ekosistem orang utan terbesar di dunia. Saat Dennis kecil beruntung dan berhasil selamat, sangat mungkin di titik lain, ada bocah-bocah lain yang hanya bisa menatap kosong dalam jeruji besi. Air matanya tak pernah bisa menyuarakan apa-apa. Duduk pasrah dalam kandang sempit tempat mereka akan hidup sampai bertemu pembeli. Meninggalkan jasad ibunya yang tergeletak penuh luka tembak, tanpa pernah tau akan seperti apa hidup barunya kelak.

Ibunya dibunuh, rumahnya dibakar habis, dirinya dikurung lalu dijual.

Brengsek, ya? Oh maaf, aku sungguh-sungguh nggak bisa menahan diri untuk nggak mengumpat. Terbuat dari apa sih hati manusia-manusia itu? Iya tau orang utan hanya hewan, tapikan mereka hidup. Mereka hidup, wahai bapak. Mereka hidup, wahai para pemburu. Mereka masih bayi dan harus menyaksikan ibunya ditembak mati, ditarik paksa dari satu-satunya pelukan yang dia punya, lalu terduduk menangis di kandang sempit.

Ini yang hewan siapa sih sebenarnya?

pic source: thedodo.com

Dan sialnya, lingkaran setan ini terlanjur menjadi biasa di Indonesia. Hutan hujan harus terus diberangus demi perkembangan kebun sawit yang tak kenal setop. Rumah-rumah orang utan dihabisi. Di saat yang sama, pemburu memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeruk rupiah. Karena mereka tau, bayi-bayi orang utan selalu bisa dijual puluhan juta. Karena mereka tau, hutan hujan yang tandus membuat orang utan kelimpungan cari makan. Bertandang ke pemukiman warga, mengacaukan situasi, memperkuat alasan untuk boleh membunuh, lalu menjual bayinya.

Kenapa ini semua bisa terjadi?

Duit.

Apalagi?

**

Rasanya bosen, ya, menyaksikan ini semua? Soal keperkasaan kebun sawit melawan lemahnya hutan hujan Indonesia. Kalimantan yang makin hari makin tandus, peta Sumatera yang warna hijaunya tinggal titik-titik kecil. Pembantaian orang utan yang terus dan terus. Semuanya terjadi bertahun-tahun dan kita bisa apa selain nonton? Nggak ada. Ribuan campaign tentang penyelamatan orang utan tak mengubah apa-apa. Perkebunan sawit terus meluas, terus merampas, terus membunuh.

Tahun 2008, Indonesia pernah tercatat dalam Guiness Book of Record sebagai negara dengan tingkat kehancuran hutan tercepat. Kita, Indonesia, menghancurkan luas hutan setara dengan 300 lapangan sepakbola setiap jamnya. Sama sekali gak heran, kalau akhirnya pada 2010, hutan di Kalimantan tersisa sekitar 25,5 juta hektar saja. Nyaris tinggal separuhnya. Itu data tahun 2010 ya, Sekarang 2016, aku mau menghitung kira-kiranya tapi sudah bergidik duluan. Ngeri!

Dua tahun lalu, aku pernah mengikuti lomba blog tentang perjalanan impian, aku menulis tentang 'Tanjung Puting, konservasi, dan suara-suara digital'. Bukan untuk menang, tapi lebih karena aku optimis bahwa orang utan masih bisa punya rumah yang layak. Sebagai blogger yang sering menulis cerita perjalanan, aku percaya, aku bisa banyak bercerita soal Tanjung Puting dan konservasi orang utan. Membuka mata orang-orang tentang bagaimana kehidupan layak orang utan seharusnya.

Namanya Adityo Pegrianto, seorang temanku yang pernah mengabdikan hidupnya di hutan untuk konservasi bayi-bayi orang utan. Dua tahun lalu, aku dan Adit menggodok tulisan itu berdua. Tulisan yang tak meraih kemenangan, tak memberangkatkanku kemana-mana, tapi kami puas dan bahagia telah menuliskannya. Walau sederhana, kami tau kami telah melakukan sesuatu. Kalau pembaca setia blog ini, pasti paham betul tulisan yang aku maksud. Karena sekalipun kalah, tulisan itu tetap berkali-kali aku share di sosial media.

Tulisan yang kalian baca ini sedang mengikuti lomba sejenis. Kali ini persis, temanya 'Save Orang Utan', pemenangnya akan diberangkatkan ke Tanjung Puting, pusat konservasi Orang Utan di Kalimantan. Pemenang lain, berhak atas perjalanan ke Pulau Derawan. Malam sebelum artikel ini ditulis, aku bilang sama Adit, aku masih menyimpan impian pergi ke Tanjung Puting. Aku masih ingin memanen banyak cerita dari sana, dan menuliskannya di blog. Tentang rumah yang baik, yang layak, bagi orang utan. Tulisan di blog, adalah hal kecil yang bisa aku lakukan.

Pic source www.indonesia.travel
Tapi kemudian aku sadar, save orang utan yang digadang-gadang banyak orang tak akan mengubah apa-apa. Kita semua sebenarnya sedang melakukan kesia-siaan. Iya, jujur aja, aku akhirnya menyerah. Menyerah untuk optimis tentang kehidupan orang utan yang lebih baik. Kita melawan korporasi raksasa dengan kekuatan super, hanya dengan tulisan? Hanya dengan campaign-campaign kecil di sosial media? Hanya dengan suara-suara nyaris parau yang semakin hari semakin sunyi. Kita sedang melakukan omong kosong besar-besaran. Buat apa?

Adit cuma tertawa. Dia bilang orang utan nggak butuh aku untuk mengubah dunia. Dengan atau tanpa kita berjuang, satu-satu dari mereka akan tetap dibunuh, akan tetap dipisahkan dari ibunya, akan tetap kehilangan rumahnya. Adit, masih sambil tertawa, cuma bilang satu hal.

“Tulis. Lo harus menang, lo harus berangkat ke Tanjung Puting. Lo ketemu langsung sama orang utan di sana, lihat mereka dengan mata lo sendiri. Nanti lo akan tau, kalau hal-hal kecil yang lo anggap omong kosong ini, berarti besar dan punya masa depan. Lo masih manusia, kan? Ini soal hati, Pung..”


**

Sekarang pukul sebelas malam dan Adit baru menyelesaikan telepon keduanya. Seperti dua tahun lalu, setiap debat panjang kami soal orang utan, pasti selalu diakhiri dengan air mataku. Air mata egois seorang manusia, yang menyerah jauh sebelum melawan.

Adit tau dia sedang melawan raksasa, monster malah. Adit tau dia tak pernah bisa mengubah dunia. Hutan hujan kita akan terus habis, akan terus diberangus. Orang utan akan terus terbunuh. Tapi Adit juga tau, dia tidak diam. Setidaknya dia pernah melakukan sesuatu sekalipun kecil, sekalipun sederhana. Dia tidak memutuskan diam, dan baginya itu lebih baik daripada hanya menonton dan melempar kasihan. Karena sesungguhnya ini semua soal hati.

Tulisan ini mungkin nggak akan membawaku kemana-mana, nggak juga menyelamatkan apa-apa. Tapi barangkali aku bisa mengantar optimisme Adit pada kalian, kujadikan itu sebagai tujuan. Aku blogger, maka aku bersuara lewat tulisan. Inilah hal kecil yang aku lakukan, inilah optimisme kecil untuk hari baik bagi Dennis dan teman-temannya.

Saat kalian membaca ini, mungkin dunia kalian sedang baik-baik saja. Rumah yang hangat, teh manis panas, nasi yang mengepul siap dimakan, dan anak-anak yang bisa dipeluk kapan saja. Di saat yang sama, ada bayi-bayi yang ketakutan dalam kandang, yang kelaparan, yang kehilangan ibunya, yang menangis tanpa suara.

Ini terdengar klise, tapi percayalah, pasti masih ada yang bisa kita lakukan. Mari, selamatkan Orang Utan. Minimal kita tidak diam, mewakili suara-suara mereka yang sedang menangis dalam kebisuan.
***

Sumber:
http://www.wanicare.com/news/baby-orangutan-dennis
http://www.wwf.or.id/program/spesies/orangutan_kalimantan/
http://world.mongabay.com/indonesian/orangutan.html
http://orangutan.or.id/ID/east-kalimantan-orangutan-reintroduction-and-land-rehabilitation-program-at-samboja-lestari/
http://travel.kompas.com/read/2013/04/26/15483553/Tanjung.Puting..Konservasi.Orangutan.Terbesar.di.Dunia
http://www.greenpeace.org/seasia/id/press/releases/indonesia-dicatat-dalam-buku-r/
http://en.wikipedia.org/wiki/Orangutan

Cantik dalam Versimu

$
0
0
 
Dulu banget, aku pernah membenci pasukan cewek menye-menye. Mereka yang hidupnya cuma salon, belanja, poles gincu, ngecat rambut, dan lenggak lenggok di kampus. Setiap bulan mereka ganti tas, kadang ganti sepatu, gak jarang ganti warna rambut. Kulitnya mencling khas suntik putih di klinik kecantikan, jangankan lalat, godzila juga mungkin kepeleset kalau kena pipinya. Saking mulusnya.

Aku benci banget karena menurutku mereka lebay dan gak ada otaknya. Rutin suntik putih buat apa coba? Gak penting. Ke kampus pakai wedges sepuluh centi itukan minta ditabok banget. Ngana ke kampus mau kuliah apa mau show, mbak? Gincunya mentereng jembreng macam Jupe mau konser akbar. Dp bbm-nya ganti foto dari taksi ke taksi, dari mall ke mall, salon ke salon, pantang deh kena matahari.

Dan satu hari aku kena batunya. Gebetanku, yang gantengnya selangit bumi, suka sama salah satu pasukan menye-menye itu. Dia curhat lagi menggebet cewek, yang menurutnya cantik buanget. Kulitnya putih mencling, rambutnya cokelat kemerah-merahan, sepatunya pletak pletok dan gincunya mentereng jembreng. Setelah curhatnya itu, aku langsung pulang ke kosan, ngaca dan nangis. Ya ampun, aku jelek banget!

Kulitku gosong keseringan panas-panasan, kaos belel dilapis flanel, sneaker, ditambah muka yang akan lebih cantik kalau ditutup karung. Nggak kenal pensil alis, nggak kenal lipstick, jangankan bedak, cuci muka aja aku kalau inget. Bener-bener 180 derajat dari cewek cantik dalam versi gebetanku. Dan aku kehilangan cowok yang aku suka hanya karena fisik, itu sedih sedih sedih banget. Aku nangis beneran nangis. 
 


 
Cewek-cewek itu kalau mau dapet cowok impiannya, tinggal tunjuk. Semua laki-laki pasti suka sama mereka. Yaiyalah, cantik. Sedangkan aku, mana ada cowok yang mau sama cewek kulitnya gosong begini. Rambut kecokelatan bukan karena cat tapi matahari. Boro-boro ngerti lipstick, kena lipbalm dikit aja langsung mecucu susah mingkem. Sekalinya pakai eyeliner, pulang kuliah mata langsung merah berair karena masuk-masuk ke mata dan bikin pedih.

Sejak itu aku berhenti kelayapan. Tadinya sebulan sekali ke luar kota sendirian, minimal ke Jogja jenguk mama. Aku setop, aku di kosan berbulan-bulan supaya enggak gosong lagi. Aku mulai beli krim pemutih ini itu, maskeran sering banget sampai muka rasanya ledes, mulai belajar make up dari a ke z, sampai puncaknya, aku beli kosmetik ratusan ribu. Buat anak kos, itu harga mahal yang bikin aku puasa berhari-hari.
**

Singkatnya, obsesiku atas gebetan ganteng itu ternyata malah pelan-pelan menguap. Aku menikmati usahaku menjadi cantik, karena aku mau cantik, karena ternyata merawat diri habis-habisan itu menyenangkan. Dandan total dan lihat muka kayak Cinderella di kaca itu bikin senyum-senyum sendiri. Aku mau cantik bukan karena dia.

Waktu berjalan dan jodoh mengantarku pada satu laki-laki lain: Mas Topan. Orang yang mengajak aku pacaran panas-panasan keliling pasar cuma untuk hunting foto. Sumpah lo? Gue perawatan kulit gila-gilaan demi cowok, dan sekarang malah pacar sendiri yang ngajak gosong-gosongan? Ratusan kali kami kencan di bawah terik matahari. Lengkap dengan kaos belel, jeans buluk dan sneaker. Gosongnya kulitku makin gak karu-karuan, ini muka makin minta ditutup karung, sempet panuan pula bahahahaha tapi dia setia jadi pacar aku sampai kami… menikah.

Sekarang kami sudah 5 tahun menikah. Sejak nikah, aku malah jadi rajin buanget perawatan. Sisa-sisa belajar menye dulu, masih membekas baik. Aku jadi tau, kenapa mereka segila itu bela-belain untuk terlihat cantik. Karena memang bikin bahagia!
 


Sekarang, aku tetep rajin panas-panasan, kelayapan, tapi aku juga rajin merawat kulit. Skincare-ku berjejer dari ujung meja ke ujung lemari. Jadi biarpun gosong, aku tau kulitku tetap terawat. Aku mulai setop pakai kaos belel karena menurutku (sekarang) bukan begitu caranya menghargai diri sendiri. Aku belajar dandan karena aku sadar, lipstick itu memang bikin tambah cantik kok! Bedak itu bikin muka gak kelihatan kusam dan rasanya menyenangkan. Aku olah raga gila-gilaan demi punya perut rata, biar seksi, aku bahagia kalau merasa seksi.

Tapi trus aku tetep nanya ke suami,

“Ngayas, kalau aku tambah demek gara-gara panas-panasan mulu, kamu masalah gak?”

Dia jawab, “Dari dulu, aku gak urusan”. Sejak itu aku tau aku menyeret lelaki yang tepat ke pelaminan 5 tahun lalu. Muahahahaha

**

Kamu,

jangan berusaha cantik demi laki, ya! Biarlah si laki yang berusaha demi mendapat cantikmu. Cantik dalam versimu, apapun itu.

Cantik yang kulitnya gosong demi eksplorasi sana sini, yang gak peduli sengatan matahari yang penting kaki terus menjejalah. Nggak apa-apa keling asal traveling. Nggak kenal pensil alis boro-boro foundation, tapi kamu tau kamu bahagia. Kalau buat kamu itulah definisi cantik, jadilah.

Cantik yang rutin suntik putih sebulan sekali, yang habis berjuta-juta demi jajaran skincare keluaran terbaru, yang dokter kulitnya sekali konsultasi ratusan ribu. Nggak apa-apa harus nabung dulu, harus puasa segala, yang penting muka tetap mulus licin putih mencling. Biar foto no make up no edit no filter nya enggak cuma hestek doang, tapi karena kamu beneran mulus. Kalau buat kamu itulah definisi cantik, jadilah.

Cantik yang foundation-nya sesekopan semen. Kamu tau bekas jerawatan dan noda hitam di wajah itu gak layak buat dilihat orang. Alisnya jentring sebulan sekali harus diwaxing, lipsticknya punya lemari sendiri saking banyaknya. Ratusan ribu mah apa, demi kosmetik, ratusan juta juga kamu jabanin. Saban abis gajian langsung buka gadget mantengin beauty product deals. Make up membuat kamu lebih percaya diri, dan kamu bahagia atas itu. Kalau buat kamu itulah definisi cantik, jadilah.

Cantik yang hak sepatunya sepuluh senti. Pegal gak apa-apa, bagimu terlihat tinggi semampai adalah #lifegoals. Lazada Kupon dikumpulin baik-baik biar bisa sering-sering beli baju diskonan. Karena hestek ootd adalah caramu berbahagia. Hang out dengan pakaian terbaru yang kamu punya, itu rasanya semua orang merhatiin dan di hati puas banget. Kalau buat kamu itulah definisi cantik, jadilah. 
 


Cantik yang berdaster dengan rambut lepek. Keringetan karena nyetrika segunung banyaknya, jangankan bedakan, mandi aja harus buru-buru. Nggak apa-apa muka berminyak, anak dan suami terurus, bagimu adalah prioritas. Bau masakan yang nempel sampai ke rambut, itu baru seksi. Apron yang belepetan cokelat dan tepung, pas ngaca berasa bidadari. Kalau buat kamu itulah definisi cantik, jadilah.

Cantik yang perutnya menggelambir. Nggak apa-apa lemak dimana-mana karena seksi bagimu nggak sama dengan langsing. Prinsipnya: pipi tembem itu idaman banyak pria. Senyumnya membel-membel minta diuwel. Paha kamu segede gaban tapi kamu selalu bisa makan apa saja dan kamu hepi. Kalau buat kamu itulah definisi cantik, jadilah. 
 

Purwokerto, 21 oktober tengah malam, 2016
 
Cantiklah dalam versimu, apapun itu. Berusaha cantik bukan karena orang lain, bukan karena laki-laki. Tapi karena kamu tau, kamu berhak cantik.

7 Alasan Kenapa Aku Jatuh Hati pada ASUS Zenfone 3

$
0
0


Bosen nggak sih liat aku terus-terusan pamer ASUS Zenfone 3 di sosmed? Bhahahaha Ya gimana dong, aku betul-betul jatuh hati smartphone ini. Bahkan gak cuma aku, di rumah, ASUS Zenfone 3 ini jadi primadona. Enggak bisa deh dipakai satu orang dalam waktu yang lama. Kalau seminggu aku pakai, minggu depannya pasti diculik suamiku. Penginnya sih punya satu-satu ya, tapi kan kami enggak kentut duit. Yaudahlah satu aja dipakai berdua. Itu smartphone apa sabun mandi?


Seri yang aku bahas kali ini adalah ZE552KL. Ini nih, 7 alasan kenapa aku jatuh hati sama ASUS Zenfone 3:

1. Kaca Belakang yang Berkilau

Bukan, bukan kaca belakang buat atret, lukata angkot. Jadi, case bagian belakang ASUS Zenfone 3 ini terbuat dari crystal glass. Dan kalau kena cahaya, asli, dia berkilau! Beberapa orang nggak suka sama hal ini karena bikin cepat kotor. Karena sidik jari apalagi saat tangan berkeringat, pasti nempel dan meninggalkan kesan dekil.

Tapi aku mah suka banget. Karena kalau lagi selfie siang bolong di tempat umum, kadang suka dilihatin orang gitu hapeku berkilauan dan aku merasa keren. Hahahahaha Apalagi seluruh sisinya dilapis logam, jadi dari segi penampilan, Zenfone 3 ini terlihat sangat mewah dan berkelas. Rasa sosialita. Selama ada Zenfone 3 dalam genggaman, enggak bakal deh ada yang tau kalau isi dompetku macam hati yang diabaikan: kosong. 

Ini aku foto bareng Zenfone 3 dan Zenfone 2. Lihatlah siapa yang paling mencuri perhatian. Kesel nggak sih, muke gue kalah berkilau sama smartphone -_-




2. Kamera

Soal yang ini, enggak bakal aku jelasin panjang lebar. Biarlah hasil foto yang bicara.

Kamera Belakang








Malam




Kamera Depan




Kenapa? Nggak terima aku jadi cantik? Ha? Mohon maaf lahir dan bathin aku mah cuma selfie. Salahin aja tuh kamera depan yang ngehe banget hasil fotonya. Bikin cantik kok gak kira-kira. Boys, I’ve told you: Never trust a woman withASUS Zenfone 3 :))))

3. USB Type C. Colok Adek, Bang..

Sebagai buibu sejati, pertama kali denger juga aku cuma planga plongo bloon. Apaan? USB type C? Itu sejenis makanan? Apa kosmetik? Siapanya CC cream?

Begini buibu. Kalau harus jelasin secara teknis, jujur aja aku juga nggak paham. Tapi intinya, USB type C ini tipe colokannya si ASUS Zenfone 3. Plis jangan tanya tipe colokan USB itu ada berapa karena demi dewa aku nggak tau. Punya hape android, kan? Nah perhatian deh colokan casannya. Itu tuh kabel USB. Kebanyakan modelnya seperti itu (aku nggak tau itu namanya apa tipe berapa, maap xD). Kalau punya Zenfone 3, dia beda. Colokan USB nya nggak seperti hape android kebanyakan. Yang punya nama: USB type C.

Ngefek? Yaiyalah, sist. USB Type C ini mempengaruhi kecepatan proses charging dan transfer data. Makanya ASUS Zenfone 3 bisa mengecas dan transfer data lebih cepat daripada smartphone android dengan USB biasa (apa namanya sih?). Pernah ya aku mau pergi dan hapeku lowbat banget, aku cas sambil aku tinggal mandi dan dandan. Pas mau pergi, Zenfone 3 ku udah 80% aja! Pergi dengan batre hape banyak kan sumber kebahagiaan, yekan.

4. Slot Sim Card dan Memory di Bagian Sisi

Aku nggak suka banget sama smartphone yang menaruh slot kartu di bawah baterai. Jadi kalau mau ganti sim atau memory card, harus matiin dan copot baterai dulu. Karena aku ini banci pasang-copot memory card. Dari hape ke kamera, dari kamera ke hape. Kalau tiap tukeran mmc kudu matiin hape, copot baterai, nunggu nyalain lagi dan itu sejuta abad lamanya, rasanya princess lelaaaah.

Dan ASUS membuat Zenfone 3 dengan slot kartu di bagian sisi hape, which is, gak perlu lagi copot baterai segala kalau mau pasang-copot sim atau mmc. MY LAFFF!


5. Jangan Ada Bluelight di Antara Kita

Mainan hape sambil menyusui adalah kenikmatan hidup nomer 78634. Jangan ditiru, ya! Kata mbak mbak pakar parenting, sama sekali nggak baik menyusui sambil mainan hape, dari segi apapun. Tapi asli kalau lagi menyusui aku tuh nggak bisa lepas dari hape. Atuh ya ngapain lagi? Jiwo itu kalau nenen bisa semiliar juta tahun lamanya. Kalau nggak disambi main hape, aku bisa mati bosen :(

Dan biasanya Jiwo nenen dalam keadaan gelap, mau tidur. Jadi mataku tuh suka perih. Perih banget, maksudnya. Ya bayangin aja mantengin cahaya dalam keadaan sekitar gelap gulita. Nah ternyata, kata mas Joko, salah satu tim PR nya ASUS, yang bikin mata perih itu karena paparan bluelight pada layar. Ini bikin mata cepat lelah.

ASUS deh kerennya nongol lagi. Pada Zenfone 3, telah tertanam bluelight filter, sebuah fitur yang bisa mematikan cahaya biru pada layar. Warnanya memang jadi kekuningan, tapi ini lebih aman untuk kesehatan mata. Tapikan bisa di on/off, jadi kalau mau layarnya kembali seperti semula ya tinggal matiin aja filternya. Pas lagi gelap banget, atau saat mata udah lelah, baru nyalain lagi biar gak perih. Kusuka banget, aaaak.

6. Itu Baterai Apa Hubungan Kita? Awet Bener..

Aku sempet pesimis karena baterainya cuma 3000 mAh. Ya buat apa fitur keren, kamera oke, kalau baterainya seiprit? Ibarat cowok ganteng, duitnya gepokan, baiknya banget banget, tapi gak bisa dipacarin. Kan mubazir.



Ternyata enggak. Enggak sama sekali. Surprizingly, baterai yang CUMA 3000 mAh ini awet buanget. Jauh melebihi ekspetasiku. Karena aku terbiasa dengan Zenfone Max yang mana baterai tahan lama berarti 5.000 mAh. Waktu Incredible Race, itu kita mulai jam 8 pagi, dipakai seharian buat ini itu (menyelesaikan games di tiap station), sosmed semua aktif, dan finish jam 4 sore. Bateraiku? Masih 15%!

Ini tuh beneran cowok ganteng, duitnya gepokan, baiknya banget banget, trus bilang: kamu ngapain jomblo? Sini aku pacarin!

7. Speaker Aktif Jaman Sekarang Jeng Jeng Jeng Jeng

Ini lagunya The Upstair, tau gak? Enggak ya? Oke, kita beda generasi.

Aku jatuh hati banget sama speakernya karena sangat sangat jernih dan bening. Karena ASUS Zenfone 3 dibekali dengan SonicMaster 3.0 yang aku gak paham itu apa dan gimana. Hahahaha Pokoknya mah pas dipakai, suaranya asik banget. Jernih!


Pernah satu kali aku nonton youtube pakai headset. Dan headsetnya bukan ZenEar, merk lain yang apalah itu lupa merknya. Aku sih dengerinnya biasa aja, karena udah setiap hari pakai headset itu. Trus aku tinggal pipis. Nah sama Jiwo, anakku, headsetnya dicabut. Pas aku balik ke kamar, kaget dong karena kirain ada yang nyalain komputer. Ternyata suara dari Zenfone 3!

Sumpah yaaa, beneran jauh lebih enak didengar. Gimana ya ini nyeritainnya. Tau pahanya dedek gemes? Mulus ya? Nah, suaranya begitu tuh. Enak dinikmati dari sisi manapun. Bikin nagih! 

**

Kamu sudah mulai ikut jatuh hati? Nanti dulu. Di postingan selanjutnya, aku akan bahas khusus mengenai kameranya. Membawa tagline #BuiltForPhotography, sekeren apa memangnya kamera ASUS Zenfone 3? Ada fitur apa aja? Gimana kalau ditandem dengan kamera ASUS Zenfone 2? Apa yang bisa dilakukan selain bikin selfie maha fitnah? Plis penasaran dong biar aku semangat nulisnya. Bhahahaha

Oiya, smartphone ini dibanderol dengan harga Rp. 4.099.000. Mahal memang, tapi harganya masuk akal. Karena perfoma dan tampilannya betul-betul premium, sepadan dengan empat jeti sembilan puluh sembilan ribu yang kita bayarkan.



Purwokerto, 20 Oktober belom mandi 2016

Ada nggak sih hal lain yang kamu pengin tau dari ASUS Zenfone 3 ini? Please do let me know, tulis di kolom komentar. Kalau aku bisa, akan aku tuliskan spesial. Tapi jangan minta battle sama hape merk lain, ya! Karena aku gak punya selain ASUS. Muahahaha Setia beut yekan.

Punya Asma dan Ingin Hiking? Bukan Masalah!

$
0
0

Sejak aku rajin upload foto tempat-tempat asyik di Banyumas, banyak banget temen dari luar kota yang beneran dateng trus minta diantar. Ya jaman sekarang gitukan, traveling dan foto sama alam ala-ala petualang lagi tren banget. Mereka datang dengan ekspektasi akan foto kece sama pemandangan kece. Ditambah setelan traveler masa kini, lengkaplah sudah makanan untuk akun instagram masing-masing. Muahahaha


Masalahnya, setelah sampai sini dan kami melakukan perjalanan, gak sedikit yang akhirnya ngeluh: KOK KUDU JALAN JAUH BANGET SIH? NANJAK PULA! Trus sampai di lokasi, mereka udah keringetan lepek dengan muka ngos-ngosan, fotonya jadi kucel dan gak cantik lagi. Muahahaha Lah? Emang sejak kapan ada tempat bagus di alam yang bisa dicapai dengan ngedip?

Belom lagi untuk yang punya asma, langsung merasa sia-sia dateng jauh-jauh ke Banyumas. Nggak bisa ngapa-ngapain, katanya. Lah? Emang sejak kapan orang asma nggak bisa hiking? Bhahahahaha 

Yaiya sih, buat orang dengan kondisi kesehatan normal aja, kadang merasa hiking itu salah satu tantangan hidup. Diajak hiking itu rasanya kayak diajak ke pelaminan, banyaaak banget alesannya. Apalagi mereka yang punya asma, beuh, alesannya panjang bener kayak antrean salam tempel. Takut sesak, takut kedingin, takut nggak kuat turun lagi, sampai ada yang takut pengsan.

Padahal ya, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Stokes di tahun 2008, diceritakan kalau penderita asma pun bisa naik ke Kilimanjaro. Ada tips-tips yang bisa membantu kamu untuk hiking, meskipun kamu adalah penderita asma.

 

hiking dulu, baru dapet yang beginian :D *btw, ini rasanya kayak nyemplung di air es, untuk penderita asma, sebaiknya pertimbangkan baik-baik, ya.

Nah, dua hal yang paling penting untuk penderita asma yang akan hiking adalah: persiapan dan manajemen resiko.

Kamu tau kamu punya asma, kamu tau akan berjalan menanjak dengan jarak jauh, kamu tau dataran tinggi itu dingin. Tentu kamu juga harus tau diri, tau batas, tau kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, dan tau gimana harus meminimalisir kemungkinan terburuk.

Kita bahas satu-satu, ya.

Persiapan


Kamu mau hiking kemana? Jalurnya seperti apa? Udaranya sedingin apa? Ibarat mau nyeret pacar ke pelaminan, tentu kamu harus pertimbangkan dulu tetekbengeknya. Salah satu persiapan terbaik adalah dengan berolahraga secara rutin. Olahraga rutin dapat membantu mengontrol asma, sehingga nggak sering kambuh. Pun bisa membantu kamu meningkatkan daya tahan tubuh. Disamping itu semua, dengan olahraga, kamu bisa sekalian simulasi. Sampai mana tubuh kamu mampu diajak berjalan dan bergerak banyak.

Selain olahraga, tentu kamu perlu mengunjungi dokter untuk memastikan bahwa kamu betul-betul bisa berangkat. Siap untuk hiking bersama asma!

Manajemen Resiko


Tapi namanya manusia yekan, persiapan matang boleh aja dilakukan, tapi kemungkinan buruk tentu bisa terjadi kapan aja. Penting untuk disadari kalau setiap penderita asma akan menunjukkan efek yang berbeda, saat berada di ketinggian. Tapi yang biasanya terjadi adalah penderita asma akan merasa sakit kepala, mual, kelelahan, dan keinginan untuk muntah seiring naiknya level ketinggian.

Kalau sudah di ketinggian, dan gejala-gejala tersebut nggak kunjung hilang. Kamu bisa melakukan beberapa hal ini:
  • Menghangatkan tubuh. Dingin adalah salah satu pemicu kambuhnya asma. Jadi pastikan kamu memakai pakaian yang cukup tebal untuk menjaga tubuh dari dingin. Bisa juga gunakan hot pack, yaitu gel pad yang dapat mengeluarkan panas. Selain itu, leher dan kuping juga harus benar-benar tertutup.
  • Pastikan kamu minum air dalam jumlah yang cukup.
  • Kendalikan napasmu. Memang normal, kalau kamu bernapas tersengal-sengal di ketinggian. Tapi coba untuk tenang, dan mengatur napas. Jika memang sudah sangat sesak, lapor kepada anggota tim lainnya dan gunakan inhaler.
Note: hati-hati di ketinggian tertentu inhaler aerosol dapat membeku. Jadi, simpan inhaler di tempat yang hangat. Sebelum gunakan gosokkan inhaler di antara kedua tangan, selama 1 – 2 menit.

Jangan sampai asma mengalahkan semangat kamu untuk hiking. Kalau kamu mau berdiri di tempat yang kamu bilang indah, berangkatlah. Siapkan dirimu baik-baik, dan dapatkan yang kamu mau. Psst, aku siap menunggu kalian di Banyumas, kapanpun kalian mau main! :D 

Purwokerto, 23 Oktober kangen air terjun, 2016
Ps. Artikel ini bukan berdasarkan pengetahuan pribadi, YAKALI AKU PINTER BANGET SOAL ASMA. Muahahahaha Tapi dibantu tulis oleh ahli kesehatan yang insya Allah kredibel. Selamat hiking!

Jatuh Cinta di Homestay Pesona Jogja

$
0
0
 
 
Aku dan suami, bukan tipe pasangan yang suka mempertontonkan kemesraan di dunia maya. Lha ngapain? Kami mah senengnya di ranjang. Tapi sekalinya kami pengin melakukan ini, kami difasilitasi penuh sama Pesona Jogja Homestay. Uhhh….

Undangan itu datang tepat beberapa hari setelah aku mengajukan rayu maut ke mas bojo.

“Ngayas, kita udah lama ya nggak ngapa-ngapain”

“Ha?”

“Sadar gak sih kita ini lagi kerja terus. Pengin liburan yang cuma golar-goler, gitu. Bertiga. Uyel-uyelan di kasur macam keluarga kecil utuh bahagia kebanyakan anggaran”

“….”

“Kita staycation, yuk! Sekalian foto keluarga ala-ala selebgram. Kita udah semiliar ribu juta tahun lho enggak foto bertiga. Lagian kan bulan ini ulang tahun kamu sama Jiwo. Ayolah!”

Mas bojo enggak nanggepin karena dia emang gitu, tengil dan sok cool. Tapi ternyata malaikat denger apa yang aku ucapin malam itu. Dua hari berselang, sebuah notifikasi whatsapp mengabulkan persis apa yang aku pengin. Dari tante Irma Devita, penulis novel Sang Patriot. Beliau mengundang aku sekeluarga buat nyicipin penginapan miliknya. Pesona Jogja Homestay, namanya. Aku senengnya bukan main. Beneran jingkrak-jingkrak norak karena liburan sekeluarga gratisan itu ya masa enggak hepi? Bhahahaha

** 

Seperti namanya, Pesona Jogja Homestay adalah penginapan berkonsep rumah. Ada lima rumah yang bisa disewa dan semuanya di satu kompleks yang sama. Ada enam sih sebenarnya, tapi yang satu jadi kantor gitu. Tempat para staf selonjor-selonjor gemas. Bisa disewa seluruh rumah, bisa juga hanya per kamar. Tapi karena kami istimewa, jadi kami dapat satu rumah. HAHA Nggak ding, kebetulan aja lagi sekalian blogger gathering. Jadi kami satu rumah dengan blogger-blogger lain, mereka dari Jember, itu lho.. uncle yang sedang mencari marpuah.

Keluargaku menempati kamar superior di rumah Prambanan. Iya, tiap rumah ada namanya. Gaul beut ye. Namanya ini mengikuti tempat-tempat hits di Yogyakarta kayak Malioboro, Borobudur, Kaliurang, Prambanan, dan *sisanya lupa*.

Seharian di sini, aku dan keluarga kecil cuma uyel-uyelan di kamar. Ya sesekali gosip sama geng Jember, atau pepotoan di teras dan halaman depan. Tapi sebagian besar hari kami diisi dengan: ngasur. Anak aku apalagi, dia mah kalau ketemu wifi langsung lupa dunia. Seharian di kasur nonton youtube betah banget. Di Pesona Jogja Homestay ini wifi-nya was wes wos, jadi dia nggak mau ngapa-ngapain selain golar-goler nyutub. 
 


Aku dan suami bulan madu lah. Kami udah lama juga gak lupa dunia. Kami ngobrol, nonton tv, kadang sekrol sosmed masing-masing, ghibahin orang, baca-baca komentar di blog, nyemil berbungkus-bungkus ciki, selonjoran tanpa mikirin kerjaan atau deadline (yang sebenarnya lagi numpuk menunggu giliran tampil haha), dan melakukan gerakan-gerakan enak yang masa kalian harus diceritain sih?

Kamarnya baguuuuusss. Rasa hotel! Nuansanya modern dengan seluruh perabot berwarna putih. Pas buat foto-foto ngasih makan instagram haha. Dan bersihnya dong, kayak kamar abis lebaran. Tanpa noda setitikpun, ini yang nyapu kursus bersih-bersih di mana? Pasti suaminya nggak brewokan. 
 
Trus aku bikin foto pencitraan di kamar. Pegang-pegang laptop biar kesannya blogger banget padahal laptop gak nyala. Tapi gatot, ekspresinya keliatan nipu, jadi aku jujur ini. Muahahaha
 
 
 
 
Kasurnya wangi bianget. Aku sempet bilang ke mas bojo, ini sprei ketumpahan pelembut apa gimana sih? Wangi bener sumpah. Nyaman, empuk, dan nggak berisik kalau dipakai main enjot-enjot. Kedap suara juga, jadi kalau jerit-jerit pedih nggak terlalu kedengaran sampai keluar.

Ya anak akoh kan masih balita, jadi masih suka jerit-jerit ih mikir apa lu pada?

Saking betahnya leyeh-leyeh bertiga, kami mandinya jadi sehari sekali. Ya kan nggak keringetan wong ac-nya dingin. Padahal kami menempati kamar superior, yang mana kamar mandinya di dalam. Ini pun rasa hotel. Airnya ada dingin dan panas tinggal puter nggak perlu masak dulu. Ada wastafel, cermin, dan ember. Iya, lengkap dengan ember. Barangkali kamu kesepian, mblo, nginep di sini bisa curhat sama ember.

Kalau bosan, kami ke teras. Duduk sore-sore sambil minum teh dan kopi. Kopi sama tehnya selalu ada karena memang disediakan sama homestay. Menikmati Jogja yang syahdu karena Pesona Jogja Homestay ini berada di tengah pemukiman penduduk. Belakangnya sawah. Jadi jauh dari bising kendaraan apalagi tatot-tatot klakson. Kalau malam, semua jadi romantis. Karena di halaman dihiasi lampu-lampu gantung. Duduk di teras ditemenin suara jangkrik, itu jadinya cuma satu: nggak mau pulang. 
 

Kalau pengin jajan, tinggal jalan kaki dikit. Di belakang homestay ada angkringan. Angkringan oplosan, namanya. Ngemil nasi kucing sama bakwan plus es teh, di pinggir sawah, itu nikmatnya sukar dikalahkan bahkan oleh gebetan telanjang. Tapi btw, sejak kapan nasi kucing itu cemilan? Mbaknya rakus apa doyan.

Tapi namanya bawa balita, pasti ada aja ya rempongnya. Penginnya golar-goler tiada henti, apa daya si bocil banyak pengin. Mata mah panjer ke youtube, tapi mulutnya rekues terus. Minta susu lah, teh manis lah, air putih harus pakai cangkir lah, jelly dingin lah, terus aja bikin bulan madu emak bapak nggak indah. Untung Pesona Jogja Homestay lengkap sedapur-dapurnya. Disediakan gelas banyak banget macam orang mau gelar hajatan. Ada dispenser panas dingin, rice cooker, kulkas, dan sabun cuci piring. 
 

 
Kalau lapar, tinggal ngedip ke staf penginapan. Duduk di meja makan dan berbahagia. Jadi kalau sewa kamar/rumah, itu otomatis termasuk breakfast dan ENAK. Lontong sayurnya itu kuahnya diimpor langsung dari khayangan kayaknya. Enak banget demi. Bayangin, bangun tidur langsung tersedia sarapan enak buat suami, nikmat jadi istri magabut mana yang bisa aku dustakan? 
 
Untuk makan siang dan malam, memang nggak termasuk, tapi kalau mau tetap bisa pesan ke staf dan sotonya sedap luar biasa. Sate ususnya itu lho, tak terlupakan di lidah. Nyam. *pengin lagi* 
 
 

 
 
Kalau boleh jujur, aku tuh sebenernya paling menghindari kalau ada yang ngajakin liburan trus nginepnya di homestay. Ehehehehe Ngapain? Namanya liburan kan apa-apa pengin praktis, pengin dilayani. Lha kalau di homestay, kudu masak sendiri, apa-apa sendiri, melayani diri sendiri. Pindah rumah atuh ini mah bukan liburan, heu.

Ternyata di sini beneran kelas premium. Pelayanannya nggak main-main dan detil. Mbak Widhi namanya, staf yang kami juluki The Ready Girl. Saban kami butuh apa-apa, tinggal whatsapp doi dan dia akan bilang “siap!”. Dia siaga antar-jemput tamu dari stasiun atau bandara, dia sedia dimintain tolong gorengin telor waktu anakku muntah-muntah jam 2 pagi, dia gercep nyalain motor waktu aku bilang butuh diantar ke minimarket, bahkan dia mau lho nemenin nongkrong di café tengah malam. Hahahahaha tamu gak tau diri.

Ada lagi staf yang kami panggil si ibu baik. Dia yang nyiapin setiap makan kami. Satu pagi, sarapannya nasi pecel. Dia dengan baiknya bilang “udah digorengin telur ya mbak buat anaknya, ini agak pedes pecelnya”. Trus waktu aku bilang kamar kami penuh remah biskuit, dia minta kuncinya. Kami jalan-jalan keliling Yogya dan pulang-pulang kamar kami bersih kinclong spreinya ganti.

Satu lagi yang aku ingat, staf yang kami sebut Mas Sapu. Ini nggak sopan banget ya siapa-siapa dikasih julukan. Bhahahaha. Satu sore pas nongkrong di teras, anakku numpahin ciki ke lantai. Trus aku ke rumah kantor mau pinjem sapu. Mas ini bilang “Jangan mbak, mbak nggak boleh pegang sapunya. Biar saya aja yang bersihkan”. Trus sambil nyapu dia cerita, dia setiap rumah memang gak disediakan sapu, karena tamu gak diperkenankan nyapu sendiri. Biar mereka yang lakukan. Haduuuu :’)

**

Oiya, geng Jember itu kamarnya di atas. Karena setiap rumah memang ada 3 kamar. Satu kamar superior kayak yang aku isi, dan dua lainnya kamar deluxe. Semuanya sama. Dari bersihnya, nyamannya, kasurnya, sampai wangi biangetnya. Bedanya, kamar yang dua ini tanpa kamar mandi dalam. Jadi satu kamar mandi buat 2 kamar, gitu. Asal kebeletnya terjadwal, nggak masalah sih karena kan jaraknya dari kamar cuma seselepetan kolor.

Buatku, leyeh-leyeh di penginapan bareng anak suami itu berarti banget. Kami jadi makin lengket, makin mesra, makin hot. Kami menikmati quality time tanpa perlu mikirin masak apa, kerjaan gimana, deadline apa kabar, dan hal-hal ngehe lainnya yang serius merusak kualitas waktu bertiga. Kami merayakan ulang tahun Jiwo dan mas suami dengan waktu bersama. Itu indah banget dan aku sempet nangis terharu malemnya. Hahahaha dasar lebay. Di sini, aku rasanya jatuh cinta lagi sama anak dan suami.

Terimakasih tante Irma, terimakasih Pesona Jogja Homestay, terimakasih mbak Widhi, ibu baik, dan mas sapu. Terimakasih atas waktu berharga untuk kami bertiga. Love! 
 

 
Purwokerto, kembali bekerja dan berumah tangga, 27 Oktober 2016

Yang jelas, kami jadi punya foto mesra yang bisa dipamerin di sosmed. Walaupun cuma satu. Sisanya gatot karena kami ternyata lebih menikmati gegolerannya daripada narsis-narsisnya. Gapapa lah, satu juga udah prestasi. Jarang-jarang muka suami aku masuk blog yekan. Mari kita keprok! 

***

Pesona Jogja Homestay
Gang Pandu nomor 484, Celeban UH III, Tahunan, Yogyakarta
Telepon Reservasi: (0274) 2872723/ 085776983377/081226948552
pesonajogja-homestay.com
@pesonajogja_homestay | @pesonajogja484
Bisa dipesan melalui situs-situs boking online seperti traveloka dan semacamnya

Sendhang Bidadari, Ruang Sunyi Tempat Mandi Para Peri

$
0
0


Ada kalanya dalam hidup, kita butuh waktu untuk sendiri. Duduk tanpa siapa-siapa. Menikmati gemericik alam dan melupakan segala hal pelik yang memberatkan kepala. Kita bercerita banyak hal pada langit, pada udara, pada sepoi, dan pada air yang yang mengalirkan bahagia. Kita melepas rutinitas.

Jika saat itu tiba, datanglah ke sini. Sebuah air terjun syahdu di Banyumas, bernama Curug Lawang, masyarakat menyebutnya Sendhang Bidadari. Kamu bisa duduk di salah satu batunya, menyadari ternyata sendirian terkadang menyenangkan. Bisa memikirkan banyak hal tanpa siapa-siapa, tanpa diganggu apa-apa. Hanya ada kamu dan nyanyian air terjun di hadapanmu. Ya, sesyahdu itu.

**
Berada dalam kepungan bebatuan yang membuatnya seolah-olah memiliki ruang, air terjun ini terkenal dengan nama Sendhang Bidadari. Sendhang, dalam bahasa setempat, berarti tempat mandi. Semacam ruang khusus untuk basah dan basuh. Dan saking indahnya, curug ini dipercaya sebagai tempat mandinya bidadari (peri) pada masa lampau.


Selain hari libur, Sendhang Bidadari selalu sepi wisatawan. Kamu bisa memiliki waktu intim bersama semesta. Terdapat bebatuan dimana kamu bisa duduk, tengkurep, ngangkring, atau bahkan berbaring dan menikmati jatuhnya air yang-dengan malu malu-memerciki wajah.

Sendhang Bidadari membawa aliran Kali Pelus. Tau Kali Pelus, kan? Sungai ini adalah aliran yang membawa air dari kaki Gunung Slamet menuju Banyumas. Aliran yang menghidupi kami setiap hari. Yang menyalakan debit curug-curug kebanggaan Baturraden. Yang membuat Purwokerto kami selalu sejahtera secara alam, pangan, dan kehidupan. 
Pada hari-hari tertentu, Sendhang Bidadari kerap digunakan sebagai wahana rappelling. Aku pernah coba, waktu kegiatan river trip bersama Canyoning Indonesia. Air terjun yang biasa dinikmati dari bawah, disusuri dari atas. Aku menuruni Sendhang Bidadari hanya bermodal seutas tali, lalu jatuh bersama aliran Kali Pelus. Ngeri-ngeri sedap!


 

Sendhang Bidadari berada dalam kawasan wisata Curug Telu, terletak di desa Karangsalam, Baturraden, Banyumas. Kamu bisa mencapainya dari Purwokerto. Berkendaralah menuju arah Baturraden, sampai di gerbang utama, jangan masuk, tapi belok ke kanan. Patokannya, gerobak KFC di pinggir jalan warna putih, Karangsalam Fried Chicken.
Ikuti terus jalan sampai bertemu plang bertulis Desa Karangsalam, lalu belok kanan lagi. Sampai sana, sudah dekat. Aku bingung menjelaskan lebih lanjut, jadi please tanya penduduk setempat, ya. Atau pakai saja perasaan, kalian pasti tau kalau perasaan nggak mungkin berkata bohong. Hahahaha Sederhana sih, karena aku nggak yakin ada yang sudah pernah check in google maps atau belum. Di sini susah sinyal.

Harga tiket masuknya, Rp 5 ribu saja per-orang. Sepuas-puasnya di dalam sampai bosan. Harga ini sudah bisa mengunjungi 3 titik sekaligus: Sendhang Bidadari, Kedung Pete, dan Curug Telu. Biaya parkir motor Rp 2 ribu, mobil Rp 5 ribu, kalau jalan kaki gratis. Kalau lapar atau haus, jajan lah jangan kayak orang susah. Warung-warung di sana, harga normal kok, bukan harga wisata. Juaranya tentu tempe mendoan cocol sambel kecap, seribu perak nikmat sejagat.

Kesukaanku, warungnya Bu Monah. Kalau lagi beruntung, kita bisa menikmati pecel hutan yang enaknya nggak ada lawan. Tapi ini jarang terjadi karena Bu Monah seringnya hanya goreng mendoan. Kalau mau makan enak, harus sms dulu. Nanti beliau akan pergi ke hutan, memetik sayur mayur segar, rebus saat itu juga lalu meracik bumbu pecel. Sayur baru petik berpadu bumbu kacang pedes pedes kemlecer, lezatnya jangan ditanya.
 


Satu hal penting tentang kawasan wisata Curug Telu yang harus diingat,-kalau perlu tempel di jidat. Di sana tersedia banyak tempat sampah. Persembahan pokdarwis (kelompok sadar wisata) desa Karangsalam. Jadi kumohon dengan sangat, jangan pernah buang sembarangan sampah kalian, apapun itu. Sekalipun sampah berbentuk mantan. Kalau ingin berenang atau sekedar nyemplung, pastikan puntung rokok atau bungkus permen di saku celana, tidak ikut bersamamu ke dalam air.
Inilah satu dari jutaan pesona Jawa Tengah yang mungkin perlu kamu singgahi. Sebuah ruang sunyi tempat mandi para bidadari. Datanglah ke sini barang sekali, kamu akan tau, alam Jawa Tengah sanggup mengantar kebahagiaan pada hatimu, pada jiwamu. Di sini, di Sendhang Bidadari.


***

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog Visit Jawa Tengah 2016 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah @VisitJawaTengah

Foto oleh: Kukuh Sukmana dan Syaqib Askar
Video oleh: Kukuh Sukmana dan Herdiyan Rare

Harbolnas Nih, Belanja Produk dari Luar Negeri Ah!

$
0
0




Sebagai mahmud yang lenjehnya tiada tanding tiada banding, kadang suka sirik gitu ya liat temen-temen baru pulang dari luar negeri trus pada belanja kosmetik atau baju-baju masa kini. Apalagi yang dari Cina gitu, kalau pulang, pamer baju lucu-lucu banget. Khan sini ngiri, bang..

Apalagi besok itu 11.11, hari dimana diskon gede-gedean menyerupai mantan, berantakan dimana-mana dan manggil-manggil terus. Di Indonesia, terkenal dengan Hari Belanja Online Nasional. Di Cina, pesta juga cuy, biasa disebut THE BIGGEST SHOPPING FESTIVAL. Jadi buibu di sini pada kalap belanja, di sana jugaaaa. 11.11 itu hari dimana mamak mamak Cina lagi pada dasteran, nyepol rambut, selonjor, sekrol-sekrol onlen shop. Bhahahahaha itumah gue.


Kenapa Cina?

Ya bukannya nggak cinta produk lokal, ya. Tapi, coba, cek di rumah kalean masing masing, ada berapa juta barang yang berlabel Made in Cina? Iya kita mah cinta produk lokal, tapi gimana realitanya, kita juga nggak bisa hidup tanpa produk dari Cina. Dari baju, tas, sepatu, mainan anak, sampai panci… panci buibu. Taruhanlah, pasti ada yang berlabel Made in Cina. Ayo coba pada ke dapur, cek bokong panci masing-masing! Atau cek deh label baju masing-masing, dalam satu lemari, lima potong mah pasti ada yang bikinan Cina. Hahahahahaha

Bener, kan? Secinta itu kok kita sama produk dari Cina. Betul apa betul? :P

Nggak salah, kok. Cinta produk lokal bukan sama dengan anti produk global, kan? Kan? Kan?

Jawab aku, Bang..

Ya gimana ya, produk Cina memang terkenal murah-murah, dengan kualitas yang boleh diadu. Buktinya dari ujung rambut sampai ujung panci, kita pakai buatan Cina. Makanya aku mah suka sirik kalau ada temen yang pulang dari Cina dan pamer belanjaan. Adek juga pengin, Bang :(

Balik ke 11.11. Lu bayangin nggak tuh, udahlah The Biggest Shopping Festival, barang Cina pula. Udahlah murah, didiskon pula. Ini ibaratnya, udahlah gebetan, jomblo pula. Gimana caranya adek bisa menahan hasrat, bang?

Hasrat borong dan menguras dompet abang. Muahahahaha

**

Tapikan Cina itu jauh, ya? Enggak nyampe seselepetan kolor mah. Situ kentut duit apa gimana mau borong ke sana?

Hih, enggak dong. Kan adaEzbuy. Tempat belanja produk global langsung dari sananya! Bisa beli produk Cina tanpa perlu ke Cina. Bisa beli produk USA, tanpa perlu ke USA. Tinggal klik, klik, klik, bayar, kelar. Asik ya asik dong?

Ezbuy mempermudah kita nih, untuk belanja bermacam barang dari Cina dan USA. Beneran macem-macem banget. Dari mulai produk fashion (baju ceweknya lucu lucu banget sist sumpah kalean harus cek), kosmetik, mainan anak, mobile, peralatan rumah tangga, sampai produk otomotif. Banyak deh. 


Ada 2 layanan yang ditawarkan. Beli langsung di Ezbuy, atau beli di toko manapun di Cina dan USA, trus nitip beliin sama Ezbuy. Yang kedua ini, namanya layanannya Buy Me. Jadi beneran gampang banget, bisa borong barang-barang dari sana, trus ketemu temen, ngaku-ngaku baru pulang dari USA nih gue bagi oleh-oleh. Hahahahahaha *licik*

Ongkirnya pasti mahal banget ya? Enggak, sumpah enggak. Setelah belanja, kita akan dikasih pilihan, mau pengiriman laut atau udara. Kalau udara, cuma 40ribu per-500 gram. Kalau laut, gila banget, cuma 12ribu perak per-500 gram. Ini ongkir ke Indonesia ya. Jadi nanti tinggal ditambahin aja ongkir lokal. Ya standar biaya kirim ekspedisi sini lah. Aku coba cek buat kirim ke Purwokerto, total ongkir dari Cina itu cuma 67ribu rupiah. Nangis gak lo murah banget :))

Kalau lewat udara, estimasi pengiriman 10-20 hari. Kalau lewat laut, 24-40 hari. Lama? Ya menurut ngana, Cina ke Indonesia kan enggak seselepetan karet gelang, neng. Ini pengiriman dari Cina, kalau dari USA, cuma ada lewat udara. 20ribu perak per-500gram. Ah sudahlah, ijinkan adek melepas hasrat, bang..

Hasrat menguras rekening abang. 

Oiya, untuk produk USA, mereka menjual berbagai produk dari ternama kayak Kate Spade, Guess, Coach, Dr. Marten, Adidas, Converse, bahkan Disney! Dengan diskon yang gila banget, kapan lagi beli barang-barang branded murah meriah? Kapaaaan? *mulai racun*

** 


Tapi percuma bener ya aku ngomong panjang lebar begini kalau gak ada buktinya?

Tenaaaang, aku bakal belanja beneran, kok! Tapi nggak sekarang, yaiyalah, kan pesta diskonnya tanggal 11.11. Jadi, besok, aku bakal buka Ezbuy dan borong! Mau beli baju branded yang lucu-lucu, beli alat mekap yang murah meriah, beli macem-macem lah mumpung diskonnya lagi gila.

Nanti abis aku belanja dan barangnya datang, aku bakal ceritain lagi untuk kalian. Biar kalean sirik mau belanja juga. Muahahahaha Eh? Apa mau ikutan belanja besok? 11.11? Mumpung diskonnya lagi warbiasa? Hayok boleh! Kita ketemu di Ezbuy , ya! :D 

Purwokerto, 10 November hujan terus, 2016
*masukin boots Dr. Marten yang diskon 60% ke dalam wishlist* *mindik mindik ambil atm suami* *ditabok*

Selamat Berlaga di INCS 2016, Toyota Team Indonesia!

$
0
0
"Pembalap kami muda-muda dan yang satu perempuan. Tapi secara mental dan skill, kami optimis akan menang!"

Begitu sekalimat yang dilontarkan oleh om Memet Djumhana, manajer Toyota Team Indonesia, saat aku temui disela acara Meet and Greet Toyota Team Indonesia semalam.

Wuih, optimisme yang enggak main-main ya. Tim asuhan om Memet ini, akan berlaga di putaran terakhir Seri ke-7 Kejurnas Slalom Indonesia Night City Slalom (INCS) 2016, yang kebetulan bakal digelar di kota Purwokerto, malam ini. Iya, malam ini.

Empat pembalap Toyota Team Indonesia yang akan turun adalah Anjasara Wahyu, Adrianza Yunial, Miko Mahaputra dan Alinka Hardianti. Psst, yang terakhir itu perempuan lho. Mentalnya luar biasa, dia siap bersaing dengan para pembalap laki-laki. Seluar biasa itu mental didikan om Mamet Djumhana, dibawah bendera Toyota Team Indonesia. Applause!




Sedangkan mobil yang akan turun adalah Toyota Etios Valco dan Toyota Agya. Hayo, siapa diantara kalian yang pakai mobil-mobil ini? Bangga ya mobilnya samaan sama mobil peslalom nasional. Hihihi

Kedua mobil tersebut terbukti tangguh sebagai penjelajah di lintasan aspal, yang menuntut kendaraan untuk lincah dan mampu diajak bermanuver pada tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Kelincahan, presisi mengemudi, dan ketangguhan Toyota Agya dan Toyota Etios Valco berandil besar pada prestasi tim slalom TTI yang telah membawa nama Toyota berjaya di kejuaraan otomotif skala nasional. Applause lagi boleh? :D

**

Dukungan Penuh Nasmoco Club

Pernah dengar Nasmoco? Itu lho, dealer resmi Toyota di Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga dan sekitarnya. Sebagai dukungan penuh kepada Toyota Team Indonesia yang akan berlaga, semalam, Nasmoco Purwokerto menggelar acara Meet and Greet dan makan malam bersama.
 
Acara ini dihadiri oleh ke-4 pembalap, dan perwakilan dari 12 komunitas komunitas Toyota yang tergabung dalam Nasmoco Club. Hadir juga om Memet Djumhana sebagai manajer tim, dan Dr. Budi Setiawan selaku wakil bupati Banyumas.

Om Raymond, branch manager Nasmoco Purwokerto

Sebelum makan malam, kami diajak keliling kota bersama ke-12 komunitas itu. Kebayang ya rame dan serunya?
Iring-iringan puluhan mobil Toyota dari berbagai type, sambil menikmati Purwokerto sore. Kami dibagi dalam 3 rute, supaya enggak bikin macet, gitu. Kebetulan, aku dapat rute yang stoping point-nya Taman Balaikemambang. Rute ini rutenya Banyumas Retro Comnunity, jadi mobilnya Toyota yang nyentrik-nyentrik gitu. Seneng deh liatnya. Di stoping point, kami boleh foto-foto, narsis-narsis, dan ngobrol-ngobrol sambil menikmati matahari tenggelam.







Psst, aku naik Toyota All New Sienta, lho. Besok-besok bakal aku tulis reviewnya ya. Mobilnya imut tapi dalemnya lega. Kabinnya luas dan mesinnya halus banget. Nyaman! Tapi tetep sih, enggak bisa mengalihkan hatiku dari Grand New Veloz Avanza. Pernah aku tulis di sini: Si Ganteng Itu Punya Nama Grand New Veloz.

Om Raymond, branch manager Nasmoco Purwokerto, bilang,

“Selain sebagai bentuk dukungan Nasmoco, melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi wadah sharing untuk berbagi tips dan informasi terkait safety riding hingga modifikasi mobil dari para peslalom TTI. Tentu kami juga berharap melalui acara ini dapat mempererat tali silaturahmi antara Nasmoco Club dan TTI,".



Purwokerto, 12 November 2016

Selamat berlaga Toyota Team Indonesia! Aku doakan, malam ini akan menyabet juara bersama 4 pembalapnya.
Mana coba aminnya? :D

Ezbuy, Belanja Barang dari Cina Tanpa Perlu ke Cina

$
0
0

Pernah kebayang gak sih bisa belanja barang-barang dari Cina tanpa perlu ke Cina? Atau borong produk dari USA tanpa perlu ke USA? 

Seperti yang aku janjikan di postingan sebelumnya, aku bakal cerita pengalaman belanja di Ezbuy. Seru bianget lho, asli seru. Belanja langsung dari negara asalnya, tapi enggak perlu pusing mikirin pajak lah, biaya kirim yang meroket, atau tetek bengek kesulitan lainnya. Modalnya cuma tiga: jempol, google translate dan saldo rekening.

Iyalah, kali situ mau belanja pake daon.

Rencananya sih di Ezbuy aku mau belanja baju yang lucu-lucu, karena baju-baju made in cina itu tau sendiri kan modelnya cakep-cakep. Kiyut-kiyut. Tapi rencana tinggalah rencana, gimanapun lenjehnya mahmud satu ini, jiwa mamak-mamak tetep berkobar. Penginnya beli baju, yang dibungkus akhirnya ya mainan bocah sama kebutuhan suami. Muahahaha *istri solehah*

Harbolnas emang ngehe banget sih, 11.11 itu beneran bikin kalap dan bikin pengen nyambit. Gila aja kemarin docmart cuma sejutaan, trus Nike ada yang cuma 500ribuan. Aku sempet mau nyikat satu sepatu karena gila itu murah banget, tapi pas liat rak, ada dua dus sepatu baru yang bahkan belum dibuka. Kalau nekat beli sepatu lagi, bisa bisa mas suami bukan cuma keluar tanduk, tapi juga keluar taring dan sisik. HAHA

Akhirnya aku beli scuba mask sama dry bag, BUAT SUAMI. Gila kan kurang solehah apa saya ini. Inget akhir-akhir ini dia sering mengajukan proposal buat dua barang itu, dan selalu aku tolak karena mahal. Hahaha solehah tapi medit. Tau gak berapa? Total dua barang itu cuma 100ribu aja dong!

Trus aku beli mainan Tayo the little bus, 106ribu dapet 4 figure. Nangis yaaa murah banget. Trus beli bikini 65ribu rupiah aja! Simple dress gitu 36ribu, satu potong hotpants seharga 56ribu, dan yang gila banget itu tas warna hitam dove yang modelnya simple tapi elegan, 43RIBU! Hahahahaha gak tau lagi deh ini harbolnas apa aku yang gila. Gak masuk akal banget murahnya. 
 


Total yang harus aku bayar untuk 7 barang (satu set mainan, tas, bikini, hotpants, scuba mask, dry bag, dan dress) adalah Rp. 414.000! SINTING! Kalau di toko lain, mungkin harga segini cuma bisa dapet tasnya aja atau scuba mask nya aja. Di Ezbuy dapet 7 item barang dan aku bahagiaaaaa. Hahaha

Ongkirnya berapa dari Cina? 60RIBU!

Yes, untuk 7 barang yang dikirim langsung dari Cina, ongkos kirimnya hanya enam puluh ribu rupiah. Ini masih dipotong 24ribu karena pas 11.11 kemarin Ezbuy diskon se-ongkir ongkirnya. Jadi biaya antar dari Cina ke Indonesia untuk 7 barang adalah 36ribu rupiah. Speechless abis.

Walaupun setelah itu masih kena ongkir lokal, ya. Ongkos kirim dalam negerinya, aku kena 81ribu. Haha bahkan lebih mahal ongkos dari Jakarta (gudang Ezbuy) ke Purwokerto daripada dari Cina ke Indonesia. Ezbuy bener-bener cintaku! 
 


Pajaknya gimana? Biaya packing?

Gatau. Hahahahahaha. Jadi itu udah harga bersih yang harus kita bayar. Enggak ada tambahan biaya apa-apa lagi. Semua sudah termasuk dalam harga produk dan ongkos kirim yang tertera. Jadi apa yang aku bayar ya apa yang tampil di layar.

Tapi agak ribet memang kalau mau belanja barang-barang yang butuh ukuran. Baju, misalnya. Soalnya untuk produk dari Cina, keterangannya ya pakai bahasa Cina. Tenang, cyin. Di situlah kenapa google translate adalah bagian dari hidup. haha *elus elus google translate*

Estimasi kedatangan memang agak lama, ini aku belum bisa cerita gimana barangnya dan kondisinya saat sampai. Move on aja butuh waktu, apalagi pengiriman barang dari luar negeri. Kita enggak bisa mengharapkan proses yang kilat dan wasweswos. Sabar aja. 
 
Kerennya dari Ezbuy, karena sudah dikelola di Indonesia, bahasa yang digunakan webnya pun bahasa Indonesia. Jadi sama sekali nggak sulit saat belanja. Ada keterangan cara pembelian, cara pembayaran, sampai ke teknis pengiriman (jalur laut atau udara). Navigasinya mudah dan proses order terbilang simpel. Beneran cuma next, next, next, bayar.
 
 
Purwokerto, 14 november abis borong, 2014

Kalau barangnya udah sampai, kalian mau ya aku pamerin lagi ya ya ya? xD

Service Kulkas Modal Jempol Doang

$
0
0
Waktu masih kuliah dulu, aku ini hobi banget nyongkel-nyongkelin kulkas kosan pakai pisau. Demi sebongkah es batu biar bisa bikin es teh rame-rame sama anak kosan. Hahahaha Padahal di kulkasnya ada tempelan segede gaban dari pabriknya, DILARANG MENUSUK KULKAS DENGAN BENDA TAJAM. Tapi namanya juga anak kos yah, beli es batu kudu keluar duit 500 perak, ya mending aja kita mah nyongkelin freezer kulkas bapak kos xD

Dan jiwa anak kos gak modal ini berbuntut apes, suatu hari kami kena batunya. Lagi menambang es batu seperti biasa, tiba-tiba terdengar suara 'pessss'. Kami pura-pura gak denger, ah paling tikus kosan nyari makan, atau suara mesin kulkas lagi iseng. Tapi gak lama ada bau aneh, yang akhirnya diketahui kalau kulkas kosan kami bocor gede dan gas freonnya kemana-mana. hahahahahaha makan tuh es batu gratisan!


Sebelum ketauan bapak kos kalau kulkasnya jebol, dan kami didepak secara tidak terhormat dari kosan, jadilah buru-buru nyari jasa service kulkas. Tapi sebagai anak kos yang saban-hari-ngaku-pinter-padahal-bloonnya-tiada-tanding-tiada-banding, kami beneran enggak tau tukang service kulkas itu adanya dimana. Nyeh.

Akhirnya, ide brilian itu tercetus. Setau kami, kontak tukang servis itu biasanya adanya di kertas-kertas iklan yang nempel di pinggir-pinggir jalan. Bareng sama iklan jasa sedot wc, kursus setir mobil, dan jasa ngetikin skripsi seminggu beres. Jadilah kami keliling kota naik motor, berhenti di tiap lampu merah, dan merhatiin baik-baik setiap tiang telepon. Nyari kontak jasa service kulkas! Bahahahaha

Setelah nemu dan urusan beres, kami ngakak-ngakak gak karuan. Ya amplop, tak kusangka soal service kulkas akan serumit ini. Padahal, kulkas kan barang elektronik yang pasti ada di setiap rumah. Kejadian kulkas bocor atau rusak, pasti banget dialami banyak orang. Harusnya sih enggak sulit mendapatkan jasa service kulkas.

Untung sekarang ada Sejasa.com, ya. Online marketplace yang menyediakan ratusan jasa sesuai kebutuhan kita. Servis kulkas doang mah gancil, tinggal buka aja webnya, trus pilih kota tempat kita tinggal. Nanti dia menyodorkan form yang harus kita isi, tentang masalah kulkasnya dan kapan butuh diperbaiki. Kalau udah, nanti secara otomatis mencarikan jasa service yang paling mungkin datang sesuai waktu yang kita inginkan. Kalau kita setuju, kang servis kulkas langsung deh meluncur ke lokasi kita.

Menemukan jasa service kulkas, jadi semudah sekrol-sekrol instagram mantan. Modal jempol doang, klak klik klak klik Sejasa.com, beres deh urusan! Udah bukan jamannya iklan jasa servis itu ditempel di pinggir-pinggir jalan. Jaman digital ini, sist..


Purwokerto, 12 Juni tengah malam nunggu sahur, 2016

Sekarang, mau bocor mau rusak, enggak perlu lagi mantengin saban tiang telepon kayak orang ble'e demi kontak jasa servis kulkas. Buahahahaha *ngakak kemayu*

Basah Basah Seru Arung Sungai Serayu

$
0
0
 

"Balik badan, mbak! Tenang, tenang, biar saya yang angkat"

Mas mas operator meraih pelampungku, memutar paksa badanku, dan menyeret tubuhku naik ke perahu.

"Mati nih gue!"

Aku bergumam dalam hati. Melihat teman-teman lain sudah berhasil naik, sedangkan aku masih terombang-ambing di sungai, menuju jeram. Arus sungai siap menyeretku jauh. Kejadian super-cepat itu berlangsung setelah kepalaku tertabrak perahu, menenggelamkan wajahku ke air dan semuanya jadi serba mengerikan. 

Dengan sregep mas operator yang aku lupa namanya, menarik badanku agar naik ke perahu. Jangan tanya mukaku kayak apa, mbak Lidya sampai bilang, bibirku jadi biru saking pucetnya. Saking paniknya. Berhasil diangkat, aku duduk di tepi perahu sambil atur napas, planga plongo masih nggak percaya barusan ada apa. Setelahnya, aku raba-raba bagian dedek kecil, karena sadar pas diangkat tadi, celanaku melorot. Oh, aman. Celana masih nyantel dengan baik, cuma emang isinya agak kisut. Kedinginan.



Kejadian seru-seru ngeri itu adalah bagian paling nggak terlupakan dari rafting-ku di Sungai Serayu, salah satu petualangan dari rangkaian Blogger Trip bersama Dinas Pariwisata Banjarnegara. Selama ini, Serayu yang kutau adalah Serayu yang sunyi, yang syahdu, yang diam. Makanya waktu rafting, aku rada jumawa, merasa akrab dengan sungai paling mahsyur di Banyumas ini. Meneketehe, ternyata kalau turun langsung, Serayu cukup deras dan ganas.

Banyuwong Adventure namanya, operator yang membawa kami rafting di Sungai Serayu hari itu. Petualangan kami mulai pukul 09.00 pagi bersama hujan deras dan dedek kecil yang kian kisut. Kami dipasangkan life jacket, helm, dan dibekali satu buah dayung untuk masing-masing orang. Sebelum turun, rombongan kami dibagi menjadi 4 tim dengan masing-masing tim berisi 5 orang. Gila juga kalau dipikir-pikir, pengalaman pertama rafting, dibarengi hujan lebat dan tentu saja arus sungai yang lagi deras-derasnya.


Sebelum turun ke sungai, kami diberikan briefing soal cara mendayung, pertolongan, hingga manajemen resiko untuk hal-hal yang nggak diinginkan. Termasuk soal gimana kalau kami nyemplung dan terseret arus, menangkap tali penolong, dan pemberitahuan ujung dayung yang keras jadi plis jangan dipakai buat nabok temen se-perahu. Kecuali teman seperahu adalah mantannya pacar yang suka ganggu-ganggu hubungan orang.

**


Bersama hujan yang nggak juga mereda, satu persatu dari kami turun ke sungai dan masuk ke perahu karet. Nama perahu ginian apa sih? 

"Duduknya di pinggir, ya. Kaki dimampatkan ke dalam, dayung sesuai komando dari saya", titah mas operator perahu yang masih aku lupa namanya.

Belum lama mengapung di air, kami sudah diminta untuk boom. Istilah untuk masuk ke bagian tengah dengan posisi jongkok, karena perahu akan menghajar jeram. Byur!!! Perahu kami lompat bersama jeram yang cukup dalam. Kuyup air hujan sekarang campur dengan kuyup air sungai.

"Barusan itu jeram welcome. Ucapan selamat datang dari Serayu.." Kata mas operator yang beneran deh aku lupa banget namanya.

Waduh? Itu baru sambutan? Aku nyengir separo excited separo ngeri.

Semakin jauh, kami dipertemukan dengan jeram-jeram lain yang nggak kalah tinggi. Perahu yang kami naiki kadang lompat, kadang terbang. Kadang airnya cuma mampir dikit-dikit, kadang nyiram dari ujung kepala sampai ujung panu. Serunya poool! Asyik beneran asyik. 


Semakin jauh, perahu kami beberapa kali disambut ranting pohon, mblesek ke bambu-bambu gitu. Nggak jarang disapa batu-batu besar, tabrakan dengan perahu lain, atau goyang-goyang esktrem karena arusnya memang lagi super-deras. Siapapun yang datang ke Banjarnegara, nyesel banget kalau nggak coba.

Di tengah pengarungan, mas operator yang aku lupa namanya, menawarkan kami untuk berenang. Silakan kalau mau nyemplug, katanya, mumpung lagi lewat arus yang tenang. Ya namanya juga pungky, dibilang gitu langsunglah lompat ke air. Aku berenang di tengah sungai menjauh dari perahu. Sampai di satu titik, aku sadar udah kejauhan dan malah mendekat ke arus deras. Lalu terjadilah peristiwa berenang lawan arus biar balik ke perahu, trus bukannya berhasil malah ketabrak perahunya tepat di kepala.

Blem..

Wajahku tenggelam. Aku gelapan. Dalam hati beneran udah pasrah. Teman-teman lain cuma bisa menatap panik dari atas. Lalu selanjutnya, dimulailah tragedi life jacket ditarik mas operator, badanku dibalik paksa, aku diangkat naik, dengan posisi megangin celana karena takut melorot. Syukurlah, semua berakhir dengan duduk di tepi perahu ngos-ngosan panik dalam keadaan selamat sambil raba-raba dedek kecil, ngecek masih ketutup atau enggak. *pasang peniti*

Setelah kurang lebih satu jam setengah, pengarungan kami berakhir di Surya Yudha Park. Salah satu hotel di Banjarnegara yang memang jadi titik akhir rafting bersama Banyuwong Adventure. Kami lalu diantar balik ke Pikas Resort naik mobil khusus. Aku gliyengan. Antara girang karena rafting barusan, dan mabok kendaraan. hahahahaha dari kampung mana bu?

**


The Pikas namanya. Penginapan sekaligus basecamp dari Banyuwong Adventure. Nama Pikas diambil dari singkatan Pinggir Kali Serayu. Jadi, siapapun yang mau menjajal serunya rafting di Serayu, datanglah ke sini.

The Pikas bukan hanya menawarkan aktivitas rafting yang seru pol itu tadi. Tapi juga penginapan bernuansa pedesaan bagi kalean kalean yang mau arung jeram sekalian menginap. Ya kan mulainya pagi banget, jadi mending nginep sini sekalian. Disediakan cottage-cottage yang bisa diisi sampai 7 orang, plus paket makan yang sedap banget karena menu desa. Barangkali buat kamu cottage terlalu mainstream, bisa juga memilih opsi camping di lapangan yang sudah disediakan.


The Pikas membangun nuansa pedesaan yang buatku, sukses. Karena masih ada sawah dimana-mana, jalanan tanah yang becek kalau hujan, pohon-pohon yang rimbun, pun bangunan-bangunannya menggunakan kayu. Tempat mandinya juga cuma disekat kayu sama gorden selembar gitu. Jadi kalau menginap sama temen-temen, bisa mandi bareng trus main gede-gedean. 

Gede-gedean ukuran sabun mandi, gitu.

Paket rafting yang ditawarkan beragam, tergantung jarak tempuhnya. Ada yang 7 km, 10 km, 15 km, sampai 26 km. Harganya juga tentu beda-beda, dari 150ribu hingga 350ribu. Angka yang sangat terjangkau untuk pengalaman yang sangat sangat nggak terlupakan. Apalagi sudah termasuk fasilitas makan 1x, air mineral, kelapa muda, snack (mendoan brooo), lokal transport, perlengkapan arung jeram lengkap, guide, sertifikat, asuransi dan nggak kalah cihuy: dokumentasi yang uapik!


Paket menginapnya juga beragam, tergantung jenis cottage yang kita isi. Ada yang 400ribu untuk 4 orang, 750ribu untuk 7 orang, atau yang spesial 450ribu untuk 2 orang. Murah banget nggak sih? Kalau ambil yang 400ribu untuk 4 orang, kan berarti satu orang cuma 100ribu. Bahkan harga gincuku sebiji lebih mahal dari ini. Bhahahaha *melipir*

Semuanya sudah termasuk fasilitas kasur busa, selimut, air mineral, kamar mandi dalam, dan sarapan. Seratus ribu manalagi yang bisa dapat ini semua di tempat yang super asyique, bos?


Purwokerto, masih terbayang asyiknya arung Sungai Serayu, November 2016

Dua hari satu malam di sini, aku langsung berasa kembang desa yang setrong. Tsah! *nyapu kebon*

 ***

The Pikas Adventure
Jl. Raya Madukara No. 1, Desa Kutayasa, Kec Madukara-53482, Kab. Banjarnegara, Central Java, Indonesia
Telp. : +62-286-593000

D'Qiano, Waterpark di Ketinggian 2000 mdpl

$
0
0


Masa kecil kurang bahagia, enggak bakal berlaku di sini. Mungkin terjadi adalah masa kecil kurang... lama. Saking asiknya, rasanya jiwa kanak-kanak dalam diri bergejolak minta diladeni. Sosorotan sampai bokong ledes, berdiri lama-lama di bawah pancuran air, atau menantang ember tumpah dengan kalimat "Kami tidak takut!", byuuuuur... Hahahahaha 

*siram mas Abi sang orator ember tumpah*
Apa rasanya main air di dataran tinggi yang suhunya seringkali minus? Gimana menggigilnya meluncur di water slide, di tempat yang kerap turun es saking dinginnya?

Sini, kuajak kalian ke D'Qiano! Waterpark dengan posisi tertinggi di Indonesia. Dingin? Ya jangan ditanya. Pertama datang, liat airnya dari jauh aja aku udah merinding. Ibarat jatuh cinta, gemetarnya itu kerasa walau tanpa menyentuh. Adek kejet-kejet, bang..

Terletak di dataran tinggi Dieng, D'Qiano menyuguhkan wisata air yang cukup gila. Cuma di sini kita bisa berenang ditemani kabut dan udara dingin khas pegunungan. Bukan, bukan sekedar kolam untuk berendam gitu. Tapi D'Qiano betul-betul waterpark dengan seabrek permainan di dalamnya. Water slide, ember tumpah, air mancur, sampai kolam semi olympic.

Mungkin di dataran tinggi lain, cukup lazim ada pemandian air panas atau kolam rendam dengan nuansa alam. Tapi waterpark? Kayaknya cuma D'Qiano yang segila ini!

 
 

Airnya panas? Haiya jelas, kalau dingin nanti jadi debus, dong. Air panas alami pegunungan yang agak butek karena memang mengandung belerang. Iya, air yang mancur-mancur itu air panas. Termasuk air yang mengalir di perosotan, semuanya panas. Kebayang? Main air, airnya panas, ditemani lanskap perbukitan dataran tinggi Dieng. Sensasi yang belum tentu bisa kita dapatkan di tempat lain.

Ada tiga kolam yang disediakan. Kolam anak yang penuh permainan, kolam semi olympic, dan kolam... aku gak tau apa namanya, kita sebut saja kolam galau, ya. Karena kolam terakhir ini ukurannya paling kecil tapi airnya paling panas. Cocok untuk meluruhkan daki, panu, kadas, kurap, serta rasa galau yang melekat pada tubuh. Pas untuk kamu kamu yang hatinya membeku karena terlalu lama disakiti. Nyemplung aja di situ, kamu akan tau kalau ternyata ada yang lebih bikin panas daripada ditinggal pergi pas lagi sayang-sayangnya.


Saranku, kalau udah nyemplung, ya terus aja di air sampai bosan. Karena kalau keluar dari air cuma buat atak etek, itu celana dan baju basah langsung disamber semriwing udara gunung. Badan kayak dipercik-percik air es rasanya. Dingin bianget. Jadi biar enak, terus aja di air sampai selesai. Hangat terus, nikmat terus, kalau keluar air langsung ngibrit cari handuk trus kekepan sambil gemeretek. Bhahahaha

Untuk semua keseruan ini, harga tiket masuknya 20ribu saja per-orang. Kalau lapar, bisa jajan karena di sana disediakan warung-warung beserta jajaran meja untuk mamam mamam lucu. Tenang, harganya harga normal kok. Mie rebus yang mecinnya surga banget itu, nggak sampai 10ribu sudah plus telor dan sawi. Dingin dingin makan mie rebus panas pakai telor, sawi, dan rawit.. bahagia memang semecin itu, gaes.


Kalau mau sekalian menginap, bisa. Selain waterpark, D'Qiano juga menawarkan homestay yang sangat sangat nyaman. Hanya 800ribu untuk satu rumah, bisa diisi jumlah orang semau-maunya. Berdua? Bertiga? Berdua puluh empet-empetan? Boleh. Dipersilakan selama masih muat. Dengan dua kamar mandi, satu ruang tamu, dan tempat parkir yang luas, D'Qiano homestay cocok banget untuk liburan rame-rame.


Purwokerto, 24 november hujan deras, 2016

Dua ribu meter di atas permukaan laut, inilah D'Qiano, salah satu Pesona Banjarnegara yang harus kamu coba. Menyuguhkan sensasi main air bersama kabut, bukit, dan tentunya panorama indah dataran tinggi Dieng. 


Ezbuy, Belanja Barang dari Cina Tanpa Perlu ke Cina

$
0
0

Pernah kebayang gak sih bisa belanja barang-barang dari Cina tanpa perlu ke Cina? Atau borong produk dari USA tanpa perlu ke USA? 

Seperti yang aku janjikan di postingan sebelumnya, aku bakal cerita pengalaman belanja di Ezbuy. Seru bianget lho, asli seru. Belanja langsung dari negara asalnya, tapi enggak perlu pusing mikirin pajak lah, biaya kirim yang meroket, atau tetek bengek kesulitan lainnya. Modalnya cuma tiga: jempol, google translate dan saldo rekening.

Iyalah, kali situ mau belanja pake daon.


Rencananya sih di Ezbuy aku mau belanja baju yang lucu-lucu, karena baju-baju made in cina itu tau sendiri kan modelnya cakep-cakep. Kiyut-kiyut. Tapi rencana tinggalah rencana, gimanapun lenjehnya mahmud satu ini, jiwa mamak-mamak tetep berkobar. Penginnya beli baju, yang dibungkus akhirnya ya mainan bocah sama kebutuhan suami. Muahahaha *istri solehah*

Harbolnas emang ngehe banget sih, 11.11 itu beneran bikin kalap dan bikin pengen nyambit. Gila aja kemarin docmart cuma sejutaan, trus Nike ada yang cuma 500ribuan. Aku sempet mau nyikat satu sepatu karena gila itu murah banget, tapi pas liat rak, ada dua dus sepatu baru yang bahkan belum dibuka. Kalau nekat beli sepatu lagi, bisa bisa mas suami bukan cuma keluar tanduk, tapi juga keluar taring dan sisik. HAHA

Akhirnya aku beli scuba mask sama dry bag, BUAT SUAMI. Gila kan kurang solehah apa saya ini. Inget akhir-akhir ini dia sering mengajukan proposal buat dua barang itu, dan selalu aku tolak karena mahal. Hahaha solehah tapi medit. Tau gak berapa? Total dua barang itu cuma 100ribu aja dong!

Trus aku beli mainan Tayo the little bus, 106ribu dapet 4 figure. Nangis yaaa murah banget. Trus beli bikini 65ribu rupiah aja! Simple dress gitu 36ribu, satu potong hotpants seharga 56ribu, dan yang gila banget itu tas warna hitam dove yang modelnya simple tapi elegan, 43RIBU! Hahahahaha gak tau lagi deh ini harbolnas apa aku yang gila. Gak masuk akal banget murahnya.


Total yang harus aku bayar untuk 7 barang (satu set mainan, tas, bikini, hotpants, scuba mask, dry bag, dan dress) adalah Rp. 414.000! SINTING! Kalau di toko lain, mungkin harga segini cuma bisa dapet tasnya aja atau scuba mask nya aja. Di Ezbuy dapet 7 item barang dan aku bahagiaaaaa. Hahaha

Ongkirnya berapa dari Cina? 60RIBU!

Yes, untuk 7 barang yang dikirim langsung dari Cina, ongkos kirimnya hanya enam puluh ribu rupiah. Ini masih dipotong 24ribu karena pas 11.11 kemarin Ezbuy diskon se-ongkir ongkirnya. Jadi biaya antar dari Cina ke Indonesia untuk 7 barang adalah 36ribu rupiah. Speechless abis.

Walaupun setelah itu masih kena ongkir lokal, ya. Ongkos kirim dalam negerinya, aku kena 81ribu. Haha bahkan lebih mahal ongkos dari Jakarta (gudang Ezbuy) ke Purwokerto daripada dari Cina ke Indonesia. Ezbuy bener-bener cintaku!


Pajaknya gimana? Biaya packing?

Gatau. Hahahahahaha. Jadi itu udah harga bersih yang harus kita bayar. Enggak ada tambahan biaya apa-apa lagi. Semua sudah termasuk dalam harga produk dan ongkos kirim yang tertera. Jadi apa yang aku bayar ya apa yang tampil di layar.

Tapi agak ribet memang kalau mau belanja barang-barang yang butuh ukuran. Baju, misalnya. Soalnya untuk produk dari Cina, keterangannya ya pakai bahasa Cina. Tenang, cyin. Di situlah kenapa google translate adalah bagian dari hidup. haha *elus elus google translate*

Estimasi kedatangan memang agak lama, ini aku belum bisa cerita gimana barangnya dan kondisinya saat sampai. Move on aja butuh waktu, apalagi pengiriman barang dari luar negeri. Kita enggak bisa mengharapkan proses yang kilat dan wasweswos. Sabar aja.
Kerennya dari Ezbuy, karena sudah dikelola di Indonesia, bahasa yang digunakan webnya pun bahasa Indonesia. Jadi sama sekali nggak sulit saat belanja. Ada keterangan cara pembelian, cara pembayaran, sampai ke teknis pengiriman (jalur laut atau udara). Navigasinya mudah dan proses order terbilang simpel. Beneran cuma next, next, next, bayar.


Badeway, 4 minggu terakhir kan sempet beredar kabar terkait Badai Topan di Cina dan Kasus Pungli di Indonesia. Hal ini membuat pengiriman internasional mengalami keterlambatan. Tapi tenang, denger-denger Ezbuy tetap berkomitmen untuk bertanggung jawab dengan memenuhi Kebijakan Ontime Shipment Guarantee untuk setiap parcel yang terkena dampak tersebut. Keren yaaa,

Badeway lagi, ada diskon 50% Ongkir Jalur Udara minggu ini (Periode 16 Nov - belum diketahui). Misterius gitu deh tanggalnya, jadi ayo cepetan belanja. Lumayan banget kan ongkir setengah harga. 


Purwokerto, 14 november abis borong, 2014

Kalau barangnya udah sampai, kalian mau ya aku pamerin lagi ya ya ya? xD

Punya Cerita Baik bersama JNE? Ayo tulis dan Menangkan Hadiahnya!

$
0
0



Siapa yang nggak kenal dengan JNE Express? Dua puluh enam tahun melayani, JNE Express, hari ini, tampil sebagai jasa pengiriman terbesar di Indonesia. Perjalanannya, tentu aja, memberi banyak cerita bagi banyak orang. Kado ulang tahun dari pacar yang LDR, daster buat ibuk di kampung, hadiah-hadiah menang lomba blog, sekotak kosmetik hasil belanja online, paket sedekah untuk anak-anak kurang beruntung di pulau terpencil, kiriman surprise dari teman jauh, atau antar barang dagangan yang jadi sumber penghasilan. JNE, menjadi bagian dalam hidup kita sehari-hari.

Termasuk aku. Kalau boleh jujur, JNE adalah salah satu teman seperjalanan blog Galaksi Pungky ini. JNE lah yang membuat paket-paket endorsan sampai ke aku dengan selamat, JNE yang mengantar hadiah-hadiah saat menang lomba blog, JNE yang membawa gincu-gincu untuk review, JNE yang membantuku mengirim kado-kado kalau lagi bikin giveaway. JNE dan blog aku, adalah teman baik.


Dan aku yakin, cerita baik bersama JNE bukan cuma aku yang punya. Tapi kamu juga! Iya, kamu..

Makanya, aku mau banget nih baca cerita-cerita kamu sama JNE. Cerita baik apa saja. Pengalaman kirim mengirim barang, kisah inspiratif mas-mas kurir, paket yang pernah mengubah hidupmu, perjalanan online shop kamu yang terus bertumbuh bareng JNE, atau pemilik konter JNE yang sekalian jadi tempat curhat. Hahahaha yang terakhir itu aku banget. Tante Astuti, konter JNE deket kampus Unsoed, aku padamu!

Yuk, daripada dipendam sendirian, mending ceritanya tulis di blog, karena tulisan-tulisan terbaik akan dikasih hadiah istimewa sama JNE. Yay!

Simak cara dan ketentuannya, ya:

1. Kamu adalah blogger (berplatform bebas) yang memiliki alamat kirim di Indonesia

2. Buat tulisan minimal 250 kata di blog kamu, bertema “Cerita Baik bersama JNE” 

3. Tulisan bersifat baru dan belum pernah diikutkan dalam kompetisi apapun

4. Menyelipkan informasi dalam tulisan, bahwa JNE telah menyelenggarakan Hari Bebas Ongkos Kirim pada 26 - 27 November 2016, dalam rangka ulang tahun JNE ke-26. Informasi mengenai HARBOKIR dapat dibaca di sini: HARBOKIR (HARI BEBAS ONGKOS KIRIM)

5. Bahasa yang digunakan bebas asal tidak menyinggung SARA serta menyebar kebencian

6. WAJIB menyantumkan kata 'JNE Express' dan backlink ke http://jne.co.id/

7. Follow twitter JNE dan like fanpage JNE

8. Follow twitter @pungkyprayitno dan instagram @pungkyprayitno

9. Twit link tulisanmu berserta judulnya dan mention @pungkyprayitno, @JNE_ID, serta hashtag #ConnectingHappiness

10. Cantumkan banner berikut di akhir postingan dan backlink ke postingan ini


11. Daftarkan tulisanmu di sini: http://bit.ly/BlogCompetitionJNE

Postingan kamu, aku tunggu sampai tanggal 20 Desember 2016, ya! Ayo dicatat, jangan sampai kelewatan nanti menyesal lho.. 
**

Hadiahnya? Wuiz, spesial bingits. Ini nih:

Juara 1:

1 unit notebook

Juara 2:

1 unit smartphone

Juara 3:

1 unit action cam 


2 pemenang hiburan: Voucher belanja @ Rp. 250.000

1 peserta pertama (submisi tercepat): Voucher belanja Rp. 250.000

1 peserta dengan komentar terbanyak: Voucher belanja Rp. 250.000

Menggiurkan? :D
Makanya, ayo tulis cerita baik bersama JNE versi kamu dan menangkan hadiahnya! Psst, notebook baru nungguin tuh. Aku tunggu, ya! ;)

Rumah yang Baik untuk Martin

$
0
0
 

Saat tulisan ini diketik, mesin pencariku baru aja tertutup dari berita tentang Tengku. Seekor Orangutan Sumatera yang sedang berjuang bertahan hidup, karena dalam tubuhnya bersarang 60 butir peluru senapan angin. Enam puluh butir peluru!

Salah satu matanya buta akibat peluru-peluru itu, dan harus segera diangkat. Atas kesalahan yang sama sekali nggak dia perbuat, dia harus ditembaki dan kehilangan satu matanya. Sialnya lagi, Tengku bukan yang pertama, menurut Orangutan Information Centre (OIC) di Sumatra, dalam setahun ini, mereka telah menyelamatkan 24 Orangutan dari berbagai kasus serupa. 


Manusia emang brengsek banget ya! Satu peluru masuk tubuh aja rasanya pasti luar biasa, ini enam puluh! Orangutan masuk ke perkebunan desa? pemukiman penduduk? meresahkan warga? RUMAHNYA KITA YANG BAKAR NYET! Kita, manusia, yang rakus menghabisi rumah-rumah mereka. Kita, manusia, yang bikin mereka kehilangan semua. Sekarang mereka kelimpungan cari rumah baru, kita juga yang nembak.

Oh, nggak heran ya, kita kan memang lebih hewan dari mereka. 



**

Kasus Tengku mengantar ingatanku pada sebuah siang di Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas (TRMS), Banjarnegara. Tempat yang mempertemukanku dengan Martin, bayi orangutan Kalimantan yang manja dan tampak bahagia. Bocah kecil ini wangi minyak telon, badannya bersih, bulunya terawat dan terlihat sangat sehat.

Selama dua jam aku di sana, selama itu pula Martin erat dalam pelukanku. Tangannya mencengkeram tanganku sampai merah-merah. Kukunya memang panjang-panjang, karena oleh TRMS sengaja dibiarkan tumbuh alami. Kami main bareng, peluk-pelukan, uyel-uyelan, dan jalan-jalan keliling TRMS. Dia betul-betul manja, karena selama ini memang begitulah dia diperlakukan oleh keluarga manusianya.  


Martin, adalah 1 dari 3 bayi orangutan di TRMS. Dua lainnya, Noval dan April, merupakan kakak-kakak kandung Martin. Mereka anak dari sepasang orangutan yang dirawat oleh TRMS hingga berhasil berkembang biak. Tiga bersaudara ini, beserta ayah ibunya, semuanya hidup dan sehat sehat sampai sekarang. Mereka berkumpul jadi keluarga yang utuh, hal yang belum tentu bisa mereka rasakan di rimba.

Taman Margasatwa Serunglingmas ini memang bukan sekedar kebun binatang. Di sini ada pusat konservasi sederhana, yang salah satu misinya adalah mengembangbiakan fauna-fauna hampir punah, seperti orangutan. Tempatnya bersih! Kandang-kandang tampak terawat dan hewannya gemuk-gemuk. Nggak terlihat satupun yang stress atau sedih. Pengelolannya, dipegang oleh UPT Serulingmas, di bawah naungan langsung pemerintah daerah Banjarnegara.

Ini kucing seneng banget golar goler, dia nggak sadar dia kucing serem xD

Adalah Pak Kris, pimpinan TRMS sekaligus ayah bagi hewan-hewan di sana. Pak Kris yang memastikan semua hewan selalu terawat, sehat, dan hidup layak. Beliau beserta staff, merawat fauna-fauna dengan penuh rasa kasih.
Di TRMS pawangnya banyak. Mereka yang membersihkan kandang dan memberi makan hewan setiap hari. Kalau siang mas-mas pawang ini duduk-duduk bercanda di base camp-nya, merekapun kelihatan bahagia dan menikmati pekerjaannya. 

Ada dokter hewan juga, yang waktu aku ajak ngobrol, rasanya kayak ngobrol sama pakdenya hewan-hewan. Kebetulan aku lagi gendong Martin waktu itu, trus beliau bilang "Sama siapa, nang? Seneng ya banyak yang ajak main". Martin dipanggil cah lanang, aku senyam senyum liatnya. Beneran kayak keluarga. 

Waktu kami keliling TRMS, kami sempat main ke kandang unta, dan salah satu unta langsung 'gelendotan' sama Pak Kris. Menyodorkan kepalanya minta dielus-elus, ya ampun manja banget sama ayah ya! :D


 "Ada rencana melepasliarkan mereka, pak?", Tanyaku pada Pak Kris.

"Mungkin ada, tapi sejauh ini belum. Gimanapun mereka ini punya insting liar yang harus pulang ke alam. Tapi mau gimana, mereka nggak aman di rumahnya sendiri. Nonton berita, hutan Kalimantan kebakaran, orangutan pada mati. Ada yang dibunuh juga, ditembak, ada yang mati kelaparan. Di sini mereka kami kasih rumah..", jawab beliau dengan mata nanar.

Seketika aku menatap Martin dalam pelukanku. Ah, iya, pak.. Membayangkan bocah kecil ini suatu hari nanti harus kembali ke rimba, ketakutan diantara api yang membakar rumahnya, menangis terkena tembakan senapan angin para pemburu, atau duduk kelaparan menunggu mati. Aku langsung disergap ketidakrelaan. Nggak rela dia harus merasakan itu semua. Nggak. Nggak boleh.

Mungkin ketidakrelaan ini juga yang terus bergemuruh di hati Pak Kris. Beliau tau anak-anaknya ini, pada saatnya, harus pulang ke rumahnya. Lepas liar di hutan hujan. Tapi, rumah yang mana? Pulang kemana? Rumah yang sudah berubah jadi kebun kelapa sawit? Rumah yang dikepung pemburu-pemburu bersenapan angin? Rumah yang bisa tiba-tiba dilahap api? Rumah yang nggak lagi menyediakan makanan untuk mereka?

Pak Kris tau, TRMS bukan tempat yang pas untuk Martin dan keluarganya. Di sini mereka tinggal dalam tempat-tempat yang hanya dibuat mirip dengan habitat asli, dikasih pohon pohon tempat mereka gelantungan. Tapi ya tetap saja kandang. TRMS belum mampu membuat hutan hujan buatan. Tapi di sini jugalah, mereka bisa makan sehat setiap hari, mereka dirawat, kesehatannya diperhatikan. Di sini Martin kecil tampak bahagia dan selalu punya pelukan kapanpun ia ketakutan. 

Di sini, Martin, Noval, April, dan semua hewan-hewan diberikan rumah. Rumah yang baik.


Aku, melayangkan salut setinggi-tingginya untuk pemerintah daerah Banjarnegara, saat di titik lain manusia membunuh dan menghabisi orangutan, di sini mereka membangun rumah untuk hewan-hewan. Aku, mengamini harapan Pak Kris, semoga TRMS bisa terus berkembang dan memperluas lahan. Supaya keluarga fauna di sini bisa punya rumah yang lebih menyenangkan. Aku, berdoa bersama Pak Kris, semoga rimba masih punya tempat untuk mereka. Supaya mereka masih bisa pulang ke rumah. Rumah yang baik.


Purwokerto, 1 Desember, bersama doa-doa untuk kepulihan Tengku, 2016

Terimakasih pak Kris dan staff UPT Serulingmas. Gusti memberkahi.

***


Taman Rekreasi Margasatwa Serunglingmas

Jalan Selamanik No. 35, Kutabanjarnegara, Kec. Banjarnegara, Banjarnegara, Jawa Tengah 53415, Indonesia
Jam buka: 8 pagi – 4 sore











Ya Ampun, Ternyata Belajar Bahasa Inggris Semudah Bergosip!

$
0
0


Ngegosipin Awkarin itu enak banget, ya nggak sih? Ngebahas sampe berbusa-busa lagu barunya dia yang lucu banget itu kan menyenangkan ya. Nggak ada pentingnya tapi nggak ada bosennya. Kayak benci tapi cinta, begitulah afeksi semua orang dengan teteh Kayeen. Ngomongnya benci tapi dikepoin terus.

Oh, ya, ada yang lebih enak lagi. Ngebahas perjalanan cintanya Stephen William dan Celine. Kasian ya Natasha Willona, pengin banget meluk kalo liat dia tuh. Hancurnya kayak apa coba ditinggal pas lagi sayang-sayangnya. Tapi ya Epen dan Celine nggak bisa disalahin juga sih, lah mereka saling cinta, kita bisa apa coba. Paling banter ngehestekin instagram pakai #StayStrongWillona.

Iya kayak yang aku bilang, nggak ada pentingnya tapi nggak ada bosennya. Gosip dan hidup kita, hubungannya memang sengehe itu.

Kalian pernah nggak sih merasa dongo banget dalam hal bahasa Inggris? Kalau ada award mahmud paling bloon ngomong keminggris, mungkin aku ini juara umum. Gaya doang selangit, kalau suruh ngomong Inggris mah ha he ho kayak sapi ompong. 

Lha emang kalean pikir, selama ini caption instagramku yang sok kebarat-baratan itu bikin sendiri? Enggak cuuuy. Itu suamiku yang nransletin sebelum posting. HAHAHAHA Iya banget, tiap mau posting kirim dulu ke suami lewat whatsapp, ntar dia kirim balik sudah dalam bahasa Inggris. Baru deh aku posting instagram. Terlihat gawl dan kebarat-baratan. Muahahahahaha

Pengin banget kursus bahasa Inggris tapikan malesin ya. Duduk di kelas dengerin gurunya ngemeng berjam-jam itu kapan pinternya coba. Gurunya cas ces cos sampe Hongkong, aku mah mending aja sekrol sekrol sosmed cari gosip terbaru teteh Awkarin atau babang Epen. Belom lagi harus ninggalin anak, ey sini kan mahmud, kalau harus kursus ini bocil siapa yang urus? :(

**

Lalu dengan ijig-ijig, dua hal ini disatukan dengan epik oleh British English Class. BELAJAR BAHASA INGGRIS SAMBIL BERGOSIP! Aduh nggak tau lagi deh harus bilang apa. Ini cerdasnya khan maen. Pengin meliuk-liuk bahagia rasanya.

Semua berawal dari postingan si Maktir. Dia cerita di blognya kalau abis ambil kursus bahasa Inggris yang kelasnya itu di whatsapp. Iya, whatsapp yang buat chatting itu lho. Dan dia seneng banget dengan metode ini karena lebih menyerap dan lebih berkembang keminggrisnya. Sebagai anak tiri yang hatinya penuh dengan rasa iri, tentulah aku nggak mau kalah, aku daftar di tempat yang sama.

British English Class(BEC) menawarkan kursus bahasa Inggris lewat percakapan sehari-hari. Medianya, lewat aplikasi chatting di smartphone kita. Jadi, kita chatting sama gurunya, gitu. Pakai bahasa inggris. Setiap hari. Dengan jam yang sudah disepakati kedua pihak.

Aku dapat guru namanya Mala, kami seumuran dan punya passion yang sama: BERGOSIP! Alhasil, saban hari kelas kami diisi dengan nama Awkarin dan tetek bengeknya. Bhahahahaha. Kami sepakat kelas diadakan jam 4 sore setiap harinya. Jadi setiap jam 4, aku akan menerima chattingan dari Mala dan kami siap berghibah selama satu jam penuh muahahahahaha

Kelasnya ngapain? NGOBROL. Iya ngobrol biasa aja, tapi full pakai bahasa Inggris. Kami membahas lagu kalian semua sucyi aku penuh dosyah, bahas isian lambe turah, kadang sok mutu bahas yang agama dan kebencian, cerita keseharian kami lagi ngapain, curhat tentang pernikahan dan anak, tapi lebih banyak ngegosipin yang remeh-remeh karena itulah passion kami bhahahahaha

Nggak bisa bahasa Inggris? Sama. Tapi di kelas BEC, partner chatting kita akan memosisikan dirinya sebagai teman, bukan guru. Jadi kita nggak perlu takut atau malu untuk nyerocos bahasa Inggris sekalipun ngawur. Kuncinya: berani njeplak. Nekat aja cascescos, sok iya. Kalaupun ada yang salah, sang guru akan mengoreksi tanpa terkesan menggurui. Asik deh. Beneran kayak ngobrol sama temen deket.

Setiap hari begitu, lama-lama aku terbiasa dikoreksi dan koreksiannya ternyata lebih membekas dibanding belajar bahasa Inggris lewat buku. Membedakan pemakaian To dan For, penggunaan verb 1 verb 2 atau verb 3. Kalimat aktif dan pasif dalam bahasa Inggris. Plis deh itu kalau di buku kan malesin banget belajarnya.

Dengan percakapan sehari-hari, kita jadi belajar sambil langsung aplikasi. Jadi lebih menyerap dan lebih dapet gregetnya. Lebih cepet juga proses belajarnya karena saat itu juga kita tau salahnya dimana dan harusnya gimana. Yang jelas, aku jadi lebih pede berbahasa Inggris karena Mala membuat aku nyaman untuk cascescos tanpa takut salah.

Asiknya, kita bisa lho menentukan sendiri tujuan kursus kita. Di hari pertama chat, Mala nanya sama aku, apa yang aku harapkan dari kursus ini. Perbaikan grammar kah, koleksi kosakata kah, atau apa tinggal sebut aja. Jadi kita yang tentukan sendiri, nanti si guru akan menyesuaikan isi chatnya. Ya walaupun gosip sepanjang waktu, Mala tau pembicaraan kami harus diarahkan kemana. Tujuannya apa. 

Dan karena belajarnya lewat whatsapp, otomatis aku bisa kursus sambil ngapa-ngapain. Ngobrol sama Mala sambil urus anak, sambil masak, sambil pup, kadang sambil nongkrong di cafe, paling sering sambil golar goler gabut. Dimana lagi coba bisa belajar bahasa Inggris dengan iler semuka-muka baru bangun tidur? Jangan remehin ibu-ibu berdaster, tsay.

Oh, ya. BEC ini gurunya memang orang-orang biasa lho. Bukan khusus guru bahasa Inggris, gitu. Hanya aja toefl mereka memang melambung setinggi jambul Syahrini. Jadi kita beneran kayak punya teman baru, hanya dengan kemampuan bahasa Inggris level jagoan.

Selain kelas chatting, ada kelas voice note dan call juga. Jadi ngobrol langsung gitu. Ini lebih greget karena aku dan Mala bisa bertukar bergosip langsung lewat suara mwahahahaha *tetep*. Serius efektif banget untuk belajar ngomong bahasa Inggris. Karena percuma belajar kalau enggak pernah praktek ngomong kan ya? Di BEC, kita belajar semuanya. Ya nulisnya, ya ngomongnya, ya dengerinnya. Ini kursus apa jodoh sih lengkap amat.

Harganya terbilang terjangkau, bisa kamu cek sendiri di gambar, ya.





Purwokerto, 8 Desember gerimis terus, 2016

BEC bikin aku tau, ternyata belajar bahasa Inggris bisa semenyenangkan ini. Makasih ya, Mala. Pengantin baru yang baik sekali. Jangan ngajar mulu ah, bikin dedek kecil asik tau! Uwuwuw.

Melunasi Tanjung Puting

$
0
0


Dua tahun lalu, jembatan kayu ini pernah aku tulis di blog. Waktu itu Tanjung Puting masih dalam bentuk mimpi, cita-cita yang aku uapkan bersama Adit. Kutulis bahwa suatu hari, aku akan berdiri di sana. Berjalan pelan-pelan memasuki tempat paling kuinginkan di Borneo: Camp Leakey. Dua hari lalu, apa yang kami uapkan dikabulkan Gusti. Aku duduk di sana, di jembatan kayu yang dua tahun lalu, masih berwujud impian. Setelah penantian 600 hari lebih, aku, akhirnya, melunasi Tanjung Puting.

“Dit, gue mau ketemu orang utan langsung!”
“Ya sana ke Tanjung Puting”
“Jauh, nyet”
“Yaudah nyicil aja dulu”
“Nyicil apaan?”
“Nyicil doa kek, duit kek, usaha kek, apa kek. Ntar juga lunas”
“Hmm..”

Dua tahun lalu kami mencoba satu cara yang agak gila. Aku ikut lomba blog dengan hadiah: pergi gratis kemanapun kita mau, asal Indonesia. Jelas aku menulis Tanjung Puting. Pada tulisan itu jembatan kayu Camp Leakey kugambarkan baik. Jalur setapak yang akan mengantarku bertemu orang utan di habitat aslinya.

Kami menulis berdua. Bermalam-malam kami chatting untuk menggodok artikel itu. Entah di sana Adit menggerutu kayak apa, saban malam dirusuh mamah muda kebanyakan pengin. Kami diskusi banyak hal soal orang utan, soal konservasi, soal kebun binatang, soal hutan hujan, dan soal pup-nya orang utan yang mengandung ribuan bibit tanaman. Adit jorok banget emang, yang diinget yang gitu-gitu mulu. 


Untuk pertama kalinya, satu tulisan aku buat dalam waktu satu minggu. Kami riset banyak hal, dari mulai kasus-kasus pemburuan orang utan, data-data soal hutan hujan, sampai bagaimana indahnya Sekonyer dan Camp Leakey. Karena ya gimana dong, kami nulis Tanjung Puting tapi belum pernah ke sana sama sekali. Segala deskripsi dalam artikel, adalah hasil kami baca berhalaman-halaman tulisan orang. Sisanya boleh ngarang.

Aku share tulisan itu di sosmed, yang doain menang, buanyak! Aku mengaminkan semuanya, kuanggap itu sebagai salah satu cicilan. Doa dari orang-orang yang tau, betapa aku betul-betul pengin ke Tanjung Puting.


Tapi ternyata kami kalah. Tulisan itu nggak memberangkatku kemana-mana, satu kesempatan menguap gitu aja. Aku sedih banget. Awalnya jadi partner diskusi artikel, Adit tiba-tiba berubah jadi lapak curhat mamah muda gagal menang lomba. Kalau dia bisa milih, mungkin dia akan ambil opsi nggak pernah kenal aja sama aku. Tapi sayang, kami ditakdirkan berteman. Dan mamah muda ini selain banyak pengin, juga tukang maksa. Selamat ya, Dit.

Setelah kekalahan itu, aku menjaga artikel itu baik-baik di tempatnya. Biasanya, kalau kalah lomba, artikel akan aku edit, biar kesannya bukan ikut lomba, gitu. Lha buat apa wong udah kalah. Tapi khusus artikel itu beda, bahkan sampai hari ini, segalanya masih sama seperti dua tahun lalu. Utuh, tanpa edit satu katapun. Judulnya aja masih jual dagangan orang sampai sekarang. Sungguh mahmud dermawan.

Karena ya sekeras itu keinginanku atas Tanjung Puting. Aku mau artikel itu (beserta keasliannya), jadi saksi bahwa aku pernah mencoba walaupun gagal. Aku pernah berusaha. Tulisan itu adalah cicilan pertamaku untuk pergi ke Borneo.

Maret 2016, sebuah status kulayangkan di halaman facebook. Lagi-lagi dalam usaha mencicil Tanjung Puting, pengaminan kembali berdatangan. Aku sama sekali belum tau gimana caranya pergi ke sana, biayanya sama sekali nggak murah. Aku cuma tau, aku nggak berhenti mencicil. 

Tepat September kemarin, akhirnya kutemukan jalanku. Sebuah blog competition dengan hadiah super-tepat: Trip Ke Tanjung Puting, Gratis! Aku baca pengumuman lomba itu pelan-pelan, deg-degan, sambil tarik napas dalam, aku yakin inilah cicilan terakhirku menuju lunas.

Lagi-lagi Adit. Hahahaha maaf ya, Nyet! Dia semalam suntuk aku ajak diskusi soal artikel kami kali ini, persis seperti dua tahun lalu. Dia yang aku teror tengah malam untuk bahas betapa omong kosongnya aksi-aksi Save Orang Utan. Dia yang senep aku miskolin kalau lagi wasap tapi balesnya lama. Dia yang baper, karena bahasan orang utan kami mengingatkannya pada seseorang di masa lalu. HAHAHAHA

Seminggu setelahnya, Gusti melunasi seluruh cicilanku. Namaku betul-betul keluar sebagai pemenang. Lagi nyuapin anak makan malam, aku langsung sujud syukur. Aku, dinyatakan berhak atas perjalanan gratis ke Tanjung Puting. Mimpiku untuk pergi ke Borneo: Tunai! 

Percayalah, mimpi berhak untuk dilunasi. Sepanjang apapun daftarnya, setiap mereka punya jalan tempuh sendiri-sendiri. Gusti maha punya, maha segala. Nggak ada yang nggak mungkin bagi Dia. Kita hanya perlu mencicil dengan usaha, dengan doa, dengan kepasrahan, dengan keyakinan. Biar Gusti yang melunasi, biar Gusti yang membuatnya tunai.

** 

10 Desember 2016, aku berdiri di Tanjung Puting. Di atas kelotok, menyusuri sungai Sekonyer, berjalan di jembatan kayu menuju Camp Leakey, menjalani apa-apa yang pernah aku impikan dulu.  Untuk semilyar kali, maturunuwun Gusti ingkang widhi.



Adit, makasih ya. Makasih udah membantu gue mencicil mimpi yang satu ini. Menemani dia menempuh jalannya menuju tunai. Makasih untuk membawakan gue kepercayaan, orang utan masih bisa dibela. Makasih untuk 2 tahun yang sangat keren untuk kita.

Dan setinggi langit terima kasih, aku kirimkan juga untuk Beborneotour dan Phinemo. Mas Wicak dan Mas Indra. Makasih untuk jalan yang baik, untuk kesempatan yang mewah, untuk menjadikan Borneo terasa sangat dekat. Berjanjilah untuk selalu senang. Gusti memberkahi kalian.

Dan untuk teman-teman yang bantu mencicil doa, keyakinan, dan kepercayaan bahwa aku pasti pergi. Terimakasih, ya :)
Aku dan Adit :)

Purwokerto,2 hari setelah Tanjung Puting, 2016


Wombat, pelan-pelan, diam-diam, teruslah menggali...
***

Note: Fotoku dan Adit bukan untuk ditiru, ya! Bayi orang utan tidak boleh sembarangan digendong manusia. Hanya diperkenankan dalam keadaan tertentu, dan oleh orang-orang tertentu. Kodrat mereka digendong ibunya, di hutan hujan :)

Gila, Pungky Kakinya Gede Banget!

$
0
0


Mau curhat boleh ya.

Jadi kan kaki aku memang gede buanget buat ukuran perempuan. Empat dua, kadang 43! Bhahahahaha. Malu? Dulu iya, sekarang enggak. Dulu tuh malu setengah mati, selalu aku rahasiakan dan aku jaga rapat-rapat. Belakangan aku sadar, ini kaki segede gini Gusti yang kasih. Buat apa malu? Malu sama pemberian Gusti? Ha?

Jadi korban bully udah nggak kehitung lagi seringnya. Dari disebut kaki godzila, kaki perahu, sepatu buat boncengan, sampai pertanyaan itu sendal ukuran paus beli dimana? Nyet, sejak kapan deh paus pakai sendal. Bully kalian ndak cerdas, belajar lagi sana :(


Dulu kalau di-bully, aku cuma bisa diem dan nahan sakit hati. Ya ampun emang aku yang minta punya kaki gede banget gini? Kan enggak. Dari brojol udah ditakdirin jadi perempuan berkaki besar, kalian kalau mau ngatain ya ngatain yang kasih sana. Jangan aku terus jadi bulan-bulanan.

Tapi itu dulu. Sekarang aku sudah sangat selo, soalnya sudah menerima dan nggak malu lagi. Malah seringnya ikut menghina kaki sendiri. Jadi kalau dulu pas di-bully aku diem dan sakit hati, sekarang aku ikut ambil bagian karena ternyata seru juga ya punya mulut sampah itu. Ya gila aja perempuan kakinya 42, sepatunya buat sekalian alat tabok mantan, neng? Muahahahaha



Masalah lain menjadi perempuan berkaki godzila adalah, susahnya nyari sepatu berbanding lurus dengan susahnya melihat mantan bahagia sama pacar barunya. Indonesia itu standar ukuran alas kaki paling besar untuk perempuan ada di angka 40, sedangkan aku 42. Masa yang 2 aku kudu ngutang, sist? :(

Masuk toko untuk nanya lalu diketawain mbaknya, itu udah ratusan kali terjadi. Walaupun kadang heran sih, dimana lucunya ada pelanggan nanya ukuran 42? Toko lo aja yang enggak oke, sist.. sedianya kaki lokal doang maap maap gue mah kaki bule.

Dulu koleksi alas kakiku hanya seputaran sneaker (beli ukuran cowok), sendal jepit beli di Bali (yang paling cuma bertahan sebulan), dan flatshoes nitip beli temen di luar negeri. Kalau mau punya alas kaki aneh-aneh kayak wedges, hi heels, atau boots, itu harus pesan dulu ke tukang bikin sepatu dan harganya ngalah-ngalahin harga diri mantan. Ini kenapa mantan mulu dibahas-bahas?

Tapi lagi-lagi, itu dulu. Sekarang sudah banyak brand alas kaki perempuan yang mengerti dengan godzila-godzila macam aku. Cari wedges ukuran 42 mah sekarang tinggal ngedip aja, terharuuuuu. Harganya juga bersahabat, nggak lagi diskriminasi mentang-mentang ukuran aku ngabisin bahan baku lebih banyak.

Salah satunya Arcadia Treasure. Namanya mirip nama anak aku yaaaa? Bhihihihihi makanya aku suka banget. Brand alas kaki asli Indonesia yang fokus dengan motif-motif khas nusantara. Mereka jual mulai sandal, wedges, flatshoes, gladiator ala-ala, boots, dan semuanya sampai ukuran 42! Ya ampun boleh peluk nggak sih, aku terharu ada yang ngertiin gini.



Aku punya satu, sepatu Bima Boots dengan aksen tenun Makassar yang kece badai. Cakep banget asli. Pernah aku pasangin sama dress buat acara dalam ruangan gitu, bagus! Pernah aku padu hotpants dan kaos buat jalan ke hutan, keren! Pernah aku pakai untuk teman jeans dan blouse, lucu! Beneran hayuk dibawa kemanapun karena bentuknya nggak terlalu feminim tapi ada aksen tenunnya yang bikin cantik. Duh gimana sih ini nulisnya. Bhahaha




Nyaman dipakai, bagian dalemnya super-empuk, dan NGGAK BIKIN BAU KAKI WALAU KERINGETAN. Ini kan penting banget yaaa hahahaha sebagai pereu masa kini, yakali kakinya bau bacin. Bahannya juga kuat, aku pakai treking ringan di hutan dan dia nggak jebol, padahal aku udah pasrah karena salah bawa sepatu xD

Sekarang, aku malah bangga sama kakiku. Si besar inilah yang membawaku berpergian jauh, si besar yang nggak pernah kenapa-napa diajak jalan berkilo-kilo jauhnya, si besar yang mengantarku pada tempat-tempat keren di bumi, si besar yang pernah di-bully dan tetap baik-baik aja, si besar yang nggak pernah rewel disuruh ngapain aja walau punggung dan pinggang pegelnya udah ampun-ampun.


Purwokerto, akhir tahun jalan mulu, 2016

Inilah kakiku, si besar pemberian Gusti yang sekarang makin kece bersama Arcadia Treasure. Laff!

Galaksi Pungky dan 2016

$
0
0
Postingan ini akan banyak pamernya. You've been warned, ya. Jadi kalau sepanjang tulisan isinya cuma umbar-umbar pencapaian, dan kamu merasa iyuwh, segala bentuk nyinyir, dengki, dan baper akan dilayani dengan baik oleh... tembok. YHA.

Tahun 2016, adalah tahun aku menjalani status sebagai ibu rumah tangga penuh. Ini pertama kalinya dan rasanya kayak makan makaroni pedes dicelup purwaceng. Ajaib. Aku berhenti dari kerjaan, udah lulus kuliah juga, jadi beneran nggak ada yang dikerjakan selain mengurus rumah tangga dan menjadi istri solehah. *kubet phasmina motif macan garong*

Bagusnya, karena nggak ada kerjaan aku jadi fokus ngurus blog, dan alhamdulillah blogku gini gini aja HAHAHAHAHA Beneran enggak ada kemajuan dari tahun kemarin padahal aing udah mengerahkan seluruh perhatian buat si Galaksi Pungky apalah apalah ini. Ya gitulah, emang kadang perhatian berlebihan jadinya malah gengges dan menguar gitu aja, makanya kalau ingetin makan nggak usah rajin-rajin. Tetep kalah kok sama yang nganterin makan langsung. Eh gimana?

Galaksi Pungky dan 2015

Galaksi Pungky dan 2014


Tapi bukan berarti tanpa pencapaian sama sekali, ada beberapa yang tercatat dan alhamdulillah akhir tahun masih bisa bikin postingan pamer-pamer macam begini. Masih bisa bikin orang dengki Bhahahahaha yaudah sih close tab aja kalo rasa pengen nabok udah di ubun-ubun mah xD

Selama 2016, aku dan blog Galaksi Pungky dapat rejeki perjalanan gratis. Nggak tanggung-tanggung, DELAPAN kali! 

Pertama, undangan dari PT Pelindo untuk menengok kerennya pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya. Naik kapal Artama menembus selat Madura dan melintas di bawah jembatan Suramadu. Nyicipin duduk duduk gaul di Surabaya North Quay, dan juaranya, merasakan riuh ramah Kampung Lawas Maspati. Tentu lengkap dengan makan sambel bu Rudy langsung di restorannya.


Kedua, aku menang lomba blog yang dihelat Vitalis body scent dan berhak atas liburan gratis ke Pulau Pantara. Golar goler gabut di pulau super-indah selama dua hari satu malam, bareng 3 cewek seru yang rusuhnya ampun-ampun. Nyemplung laut sepuas-puasnya sambil sesekali ngupingin pasangan bule lagi enjot-enjot. Pungky nakal ya.


Ketiga, undangan dari ASUS Indonesia dalam rangka launching Zenfone 3 di Nusa Dua, Bali. Ini bahagia banget deh karena ketemu sama temen-temen blogger dari seluruh Indonesia dan boleh bawa pulang smartphone paling yahud yang pernah aku pegang. Kak Davina aku padamu, ya. Selalu padamu.


Keempat, diajak sama tante Irma kesayanganku buat nyicipin bobo enak di Pesona Jogja Homestay. Ini juga hepi banget karena ketemu sama temen-temen blogger waktu Indonesia bagian kampret. Setiap malam kami ngobrol banyak hal sampai begadang, karena ya memang begitulah aslinya kami. Belum tidur kalau belum subuh. Makin istimewa, karena di perjalanan kali ini, aku boleh bawa serta Jiwo dan kanjeng suami. Kami keliling Yogya dan beneran bersenang-senang bertiga. Di atasnya bahagia itu apa sih? Nah itu tuh!


Cowok paling kanan berbaju biru dongker itu suamiku. Ganteng amat yaaaa... pantes aing demen.

Kelima, undangan jalan-jalan keliling Banjarnergara dari Disbudpar setempat. Seneng lah pasti karena ini sekalian reunian jebolan blogger camp Purwokerto. Kami rafting di Sungai Serayu, main sama Martin si bayi orang utan, trus naik ke Dieng nyicipin waterpark tertinggi di Indonesia. Spesial juga karena mas suami ikut serta, jadi di dinginnya udara Dieng...

kami njotnjot bikin adek. YAK NEXT!


Keenam, perkenalanku dengan banyak orang waktu acara ASUS di Bali, mengantarku pada rejeki lain. Ya itulah sillaturahmi ya, selalu mengantar kita pada kebaikan-kebaikan lain. Aku dapat undangan keliling Solo dari Disbudpar Surakarta, berkat Kak Dimas, salah satu orang yang satu tim denganku waktu acara di Bali. Selama di Solo, kami diajak melihat sisi-sisi keren Surakarta dan sekitarnya. Seru deh karena ternyata Solo betul-betul bikin jatuh hati. Aku pasti akan balik lagi ke kota ini, lagi dan lagi.


Ketujuh, ah ini paling sensitif karena selalu bikin baper dan mellow. Doaku atas Tanjung Puting dua tahun lalu, dilunasi oleh Gusti. Aku menang lomba blog yang dihelat Phinemo.com dan Beborneotour, hadiahnya persis seperti doaku: perjalanan gratis ke Tanjung Puting. Ini hal terhebat yang terjadi dalam hidupku di tahun 2016. Berdiri di camp Leakey dan tidur di atas Sekonyer. Aaaaah, nulisnya aja masih merinding ini.


Kedelapan, seminggu yang lalu diajak main ke Nusa Lembongan sama JNE. Ini adalah hadiah untuk aku dan 4 blogger lainnya sebagai Top News Contributor bagi JNE selama 2016. Indah banget Nusa Lembongan tuh. Pantainya bersih-bersih dan Devil's Tears Bay sangat mengingatkan aku betapa kecilnya manusia. Pulangnya kami dibawain oleh-oleh seabrek-abrek. Bahagianya jangan ditanya.


Sebenernya ada 4 perjalanan lain sepanjang tahun ini. Salah satunya, menemani para finalis Averland Purwokerto untuk ikut Averland Camp di Malang. Tapi itu bukan karena blog jadi nggak aku tulis sebagai pencapaian xD

Iya emang tahun ini aku udah macam travel blogger aja yakan, jalan-jalan mulu. Tapi percayalah, aku masih tetap pungky yang kalian kenal. Blogger apa aja ditulis yang gayanya lebih banyak dari prestasinya. Banyak gaya. HAH!

Selain perjalanan-perjalanan, tahun ini aku juga dapat hadiah dari 3 temen blogger saat Hari Blogger Nasional. Namaku di tulis di blog mereka dan aku bahagia banget bacanya. 

Pertama dari mbak Arinta, yang bilang kalau dia nggak pernah melewatkan satu hurufpun saat baca tulisanku. Aaaaah *terharu*. Kedua, dari mbak Adelina, yang mengaku jadi pembaca blog aku sejak 2014. Duh duh duh. Ketiga, mbak Okti Li. Katanya aku pintar merangkai kata-kata. Ya ampun boleh geer nggak sih. Terimakasih ya mbak-mbaku sayang. Semoga kalian bahagia terus dan blognya semakin meroket. Amin amin.

Dan, hadiah paling wow untuk aku di tahun 2016, adalah kenyataan bahwa blog mempertemukanku dengan orang-orang baik. Sangat baik. Pernah waktu pulang dari Kalimantan, aku harus transit di Semarang dan nggak ada rencana mau kemana. Terus aku diselamatkan sama Ghana, blogger Semarang yang jalan bareng waktu undangan Disbudpar Solo. Aku diajak keliling Semarang dan makan enak, kalau tanpa dia, mungkin seharian itu aku bakal planga plongo di bandara. Makasih ya my 50mm partner :D

Hari lain, aku diberi tumpangan sama mbak Uniek karena harus penerbangan subuh dari Semarang. Nginep di hotel kan mahal yaaa. Mbak Uniek, untuk ketiga kalinya, membukakan pintu rumahnya untuk aku. Menyediakan kasur hangat di kamar depan, membolehkan aku numpang tidur, dan baik banget bangunin aku subuh-subuh. Ya taunya sendiri, bangunin aku itu sama kayak bangunin beruang lagi hibernasi. Ditabok aja belom tentu melek. Aku dan mbak Uniek, adalah pertemanan yang terbangun karena blog.

Hari lain lagi, mbak Lidya menyelematkanku dari ambruk. Inget kan keluargaku pernah 'jatuh' sampai Jiwo cuma makan pakai kecap? Asli kalau nggak ada mbaklia waktu itu, mungkin aku dan keluarga terus-terusan kelaparan. Nggak bisa bayar kontrakan dan dikalahkan rasa lapar. Mbaklia itu salah satu temen blogger pertamaku, kami kenal pertama kali tahun 2010, eh apa 2009 yak.

Oiya, ada satu pencapaian lagi yang nggak kalah wow. Ini klimaks banget sih. Blog anakku, Sujiwo.com, sudah bisa bikin kilas balik sendiri, karena sudah punya pencapaian sendiri. Akkkkk! Asli girang banget karena ya ampun membangun dua blog sekaligus bukan perkara gampang apalagi untuk ibu rumah tangga kayak aku. Hebat kan aku kan? Bhahahahaha *ibu ibu haus puji*

Blog Sujiwo dan 2016

**

Walau prestasi menurun dari tahun lalu, tapi tahun ini rejeki untuk aku dan blog sangat sangat berlimpah. Rejeki perjalanan, persahabatan, dan kesempatan-kesempatan baik. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.

Aku belum punya rencana apa-apa untuk 2017, ya seperti biasa, aku memang nggak pernah punya resolusi tahun baru. Cuma berdoa semoga perjalanan blog aku akan tetap baik-baik aja. Dan semoga juga, langitku beserta Alpheratz-nya, selalu bercahaya dan berbahagia. Terimakasih ya semuanya. Terimakasih jadi perjalanan menyenangkan blog Galaksi Pungky selama 2016. Semoga kalian semua selalu sehat dan bahagia. Muah!


Purwokerto, Januari 2017

Dan setinggi-tingginya, terimakasih untuk semesta. Tahun 2016 ku minim drama, banyak langitnya.
Viewing all 281 articles
Browse latest View live