Quantcast
Channel: Galaksi Pungky
Viewing all 281 articles
Browse latest View live

Gregetnya Gong Yoo, Tatjana Saphira, dan Peluncuran ZenFone 4 Selfie Series

$
0
0

Orang jaman now, siapa coba yang enggak suka selfie? Apalagi sekarang lagi hits banget itu yang namanya instastory, ngapain aja diapdet. Kebutuhan primer manusia berkembang jadi pangan, sandang, papan, jaringan, dan kamera depan. Hahahaha ayo ngaku!

Makanya, brand cinta matiku, ASUS, kemarin meluncurkan smartphone yang didesain khusus untuk berswafoto. Untuk memenuhi kebutuhan kamera depan para aktifis cakep-dikit-selfie ini. Yang mana di dalamnya termasuk aku. Termasuk banget, pentolan malah pungky mah.

Bertempat di hotel Pullman Central Park, Jakarta, pada 25 Oktober 2017, ASUS resmi meluncurkan ZenFone 4 Selfie dan ZenFone 4 Selfie Pro, dan ZenFone 4 Max di Indonesia. Kata Jerry Shen nih, Chief Executive Officer ASUS, “Kami merasa sudah waktunya ASUS menghadirkan solusi terbaru untuk penggemar selfie di seluruh dunia, termasuk di Indonesia,”. 


Hebringnya, ASUS menggaet Gong Yoo, aktor kenamaan Korea buat jadi brand ambassador Asia-Pasific untuk ZenFone 4 Selfie series. Ini beneran bikin heboh dunia per-drakor-an di Indonesia hahahaha soalnya, Gong Yoo dipasangkan sama Tatjana Saphira, artis sekaligus brand ambassador ASUS Indonesia. Greget banget.

Pas acara launching kemarin, aduh itu fansnya Gong Yoo bener-bener rame dan heboh. Jerit-jerit padahal cuma liat TVC. Tapi seru sih, aku sama Ghana malah nggak mau kalah. Setiap adegan Gong Yoo mesra sama Tatjana, para fans jerit kan, kami ikut tarik suara. Trus diliatin orang nyiahahahaha


Soal Zenfone 4 Selfie sendiri, Gong Yoo bilang, “Kamera depan wide angle milik ZenFone 4 Selfie sangat luar biasa. Ia bisa menangkap gambar dengan sudut pandang yang sangat luas baik saat berfoto dengan teman atau memotret pemandangan saat kita mengambil foto selfie saat sedang traveling,”.

Sedangkan kata Tatjana, “Sistem dual front camera pada ASUS ZenFone 4 Selfie membuat kita dapat melakukan banyak hal. Mengambil foto selfie, baik sendiri atau bersama teman-teman, bisa semakin mudah dilakukan,”. 

Kalau kata Pungky, EH APAAN? hahahahaha siapa elu. Skip skip.

“Varian ASUS ZenFone 4 Selfie dan ZenFone 4 Selfie Pro sudah tersedia di pasaran per hari ini di harga Rp3.499.000 dan Rp4.999.000, demikian pula untuk varian ZenFone 4 Max yang dipasarkan di harga Rp2.299.000 untuk melengkapi ZenFone 4 Max Pro yang sudah kami resmikan bulan lalu,” lanjut Jerry. 


Untuk semakin memudahkan pengguna, kali ini ASUS juga menyiapkan program cicilan 0% tanpa kartu kredit dengan menggandeng layanan Home Credit Indonesia. “Calon pengguna yang ingin memiliki ZenFone 4 Selfie Pro ataupun ZenFone 4 Selfie dapat mencicil selama 6 bulan dengan bunga 0%,” sebut Benjamin Yeh, Regional Director ASUS South East Asia. “Tidak perlu memiliki kartu kredit, syaratnya mereka hanya cukup membayar down payment sebesar 20% dari harga produk yang bersangkutan,” tambahnya.

Soal apa dan gimana ZenFone 4 Selfie series ini, akan aku tulis di postingan tersendiri ya. Supaya bisa aku jembrengin speknya, hasil kameranya, sampai gimana pendapatku soal keduanya. Siap-siap ngiler.


Purwokerto, 28 Oktober sambil ngelus-ngelus ZenFone 4 Selfie, 2017

Apa yang pengin kamu tau soal ZenFone 4 Selfie series? Tulis di komen, ya.. kalau aku tau, nanti aku jawab di postingan selanjutnya. Jangan tanya soal abang Gong Yoo, aku taunya cuma abang Topan. hahahahaha apa sih ah.

Aneka Gaya Memakai Kain Tanpa Dijahit

$
0
0

Punya kain tradisional tuh sebenernya bingung-bingung seneng ya. Seneng karena kain Indonesia kan cantik-cantik dan kalau dipakai ya bisa bikin kita ikutan cantik, bingungnya karena kalau udah dijahit, padu padannya jadi gitu-gitu aja. Mau punya banyak biar bisa ganti-ganti mana kuat, kaka.. Kain tradisional kan mehong. Ya karena dibikinnya memang susah, sih.

Yaudah kalo gitu nggak usah dijahit aja gimana? Dikubet, dililit, diikat, biar bisa ganti-ganti model menyesuaikan padu padan dan acaranya. Selain jadi nggak bosen, kita juga bisa kelihatan tajir karena dikiranya punya kain seluas angkasa padahal cuma selembar kecil modal ganti-ganti kubetan. hahahaha khan maen, kumemang cerdas.

Ini aku kasih 3 dulu, ya. Gaya kubet kain tradisional tanpa dijahit, semuanya jadi rok.


1. Rok Panjang Anggun Bagai Perempuan Baik-Baik

Ini yang begini namanya model apa sih? hahahahaha aku bikin nama sendiri aja ya biar cepet. Model ini cocok buat menampakan pesona perempuan baik-baik dari diri kita. Kesan yang di dapat adalah kemayu dan anti-petantang-petenteng-club. Gimana juga mau pecicilan kalau kaki dikubet sampai bawah begini, keserimpet lah iya.


Atasannya dipadu kebaya dan obi juga lucu, ala-ala gadis Bali gitu. Atau blouse yang potongannya feminim, atau apa ajalah asal jangan rompi anti peluru. Situ mau perang? Alas kakinya lebih masuk wedges atau stilleto gitu ya, atau flatshoes, atau kalau nyeker sekalian juga lucu buat acara-acara tertentu. Tapi plis jangan pakai sepatu basket.

2. Rok Kemana Aja Ayo

Kalau yang ini, favorit aku. Ini boleh diajarin sama kak Rere waktu di pojokan toko oleh-oleh di Bengkulu. Belajar mah dimana aja yakan? Termasuk di pojokan toko orang.


Model ini aku suka banget karena bisa dibawa kemana aja. Buat pakai kaos dan sneaker, oke. Buat paduan blouse dan wedges, kece. Buat sama tengtop dan sendal jepit, ayo. Buat dijodohin blazer dan stilleto, cakep. Buat jadiin aku satu-satunya di hati kamu gimana caranya?

Pung -_-

Ini walaupun tanpa dijahit, tapi kuat banget lho. Pernah aku pakai buat lari-lari, manjat-manjat, dan bergerak yang kayak cacing digaremin gitu, dia tetap di situ dengan kencang tanpa melorot. Modelnya juga pecicilan-able, karena bagian kakinya terbuka jadi sekalipun kita mekangkang, leluasa!

3. Rok atau Celana Biarlah Orang Bilang Apa

Ini apaan sih makin nggak jelas hahahahaha abis aku beneran nggak tau dia ini bisa disebut rok atau celana. Kayak kulot gitu kali ya. Dulu banget (3 taun lalu), aku pernah bahas tutorialnya di sini: Gorgeous with Kain Jarit.


Model ini sebenernya lucu dan bisa dipakai macem-macem juga kayak model nomer dua, tapi aku nggak terlalu suka karena bikin bentuk badanku jadi terlihat aneh. Dan walaupun kubetannya pendek, dia nggak leluasa dibawa gerak karena bagian tengahnya itu. Jadi kayak kaki dililit-lilit, bikin susah petakilan. Cuma kalau kamu nggak se-banyak tingkah aku, ya nyaman-nyaman aja sih.

**

Ketiganya sebenernya jodohnya kondangan, ya. Dipadu kebaya modern itu udah paling bener. Jadi yang dikoleksi kebaya modern-nya aja, kan lebih terjangkau tuh. Nah kainnya punya satu atau dua aja cukup, nggak perlu dijahit, dikubet-kubet gini aja. Murmer. Pelit dan kreatif memang beda tipis.

Beli kainnya dimana? Di toko kain lah masa di warung nasi padang. Ya kalau mau praktis, jaman begini, cari kain batik terlengkap mah bisa online ya. Kayak di Tokopedia gitu, tinggal search aja mau kain tradisional dari daerah mana, lengkap dan banyak pilihan. Dari yang murah sampai kain premium harga jeti-jeti, ada. Tinggal klik, klik, klik, bayar, lalu bersiaplah menaklukan setiap kondangan.

Kalian berharap ada tutorial kan? muahahahaha iya iya, ada kok. Tapi menyusul ya.. Aku bikin dalam bentuk video soalnya, semoga nggak aneh karena aku nggak bisaan soal bebikinan video. Nanti aku update di postingan ini ya kalau udah jadi.


Purwokerto, 30 Oktober mau beli kain baru tapi belom gajian, 2017

Aku ada juga kubetan buat model sundress gitu, tapi kemaren pas mau foto diliatin tetangga jadi nggak jadi hahahahaha seksi banget, bho. Dipakai foto-foto di depan rumah, bisa-bisa aku digrebek warga. Eh kalian suka model yang mana?




Fitur-Fitur Gratis Google Ini, Bisa Bikin Bisnis Kamu Melejit, Cobain Yuk Sekarang!

$
0
0
Andina Nabila Irvani namanya, pengusaha cantik dibalik toko sepatu Slight Shop. Percaya nggak, berkat digital marketing, omsetnya meroket lebih dari 500%. Crazy! Atau pernah dengar Fadly Sahab? Mas-mas ini adalah CEO dari ZAP Clinic, karena online marketing, kliniknya berhasil menembus 1 juta treatment dalam setahun. Sarap, ya?

Ya, segila itu efek dari online marketing. Tapi sayangnya, dari 55 juta lebih UKM di Indonesia, yang punya situs sendiri kurang dari 16%. Duh, sayang amat. Padahal ya, 69% orang Indonesia mencari informasi pertama lewat internet. Adopsi digital bisa banget meningkatkan pendapatan UKM sampai 80%! Ow.




Nah, untuk mendukung kemajuan UKM di Indonesia, google meluncurkan beberapa fitur yang bisa digunakan gratis, supaya para pelaku usaha bisa melejitkan bisnisnya. Kamu salah satu pengusaha itu? Ini dia fitur-fitur google yang bisa kamu gunakan:


Tau nggak sih kalau kecepatan loading situs, itu pengaruh banget sama jadi atau enggaknya orang berkunjung. Kalau kamu punya situs buat bisnis, ya sayang banget dong kalau calon customer pada kabur cuma karena situsmu lelet.

Nah, Uji Situs Saya ini bisa ngasih informasi berharga tentang kecepatan situs kamu. Tinggal masukin aja url-nya, nanti akan keluar berapa detik waktu yang dibutuhkan untuk mengakses situsmu dalam jaringan 3G. Kerennya, kita juga bakal dikasih report ke email lengkap sama cara mempercepat pemuatan dan penampilan situs web bisnis. Jadi ada do and dont gitu, biar kita bisa langsung mengatur ulang situs kita supaya kecepatan pemuatannya bisa lebih wasweswos.

Karena aku blogger, nggak punya situs bisnis, jadi yang aku cek adalah blog sendiri hahahaha. Sip banget lho, aku jadi tau kalau blog aku ini lelet dan yang harus diubah adalah ukuran gambar di setiap postingan! Dikasih tau juga kalau pengunjung blogku bisa hilang sampai 28% karena keleletan ini.

Nggak bingung benerinnya, karena dia juga sekalian ngasih tau cara-cara biar blogku loadingnya cepet. Lengkap dan detil. Ntap banget pokoknya, aku jadi pengin maap-maap ke pembacaku atas keleletan ini hahahaha maap yaaaa.

2. Postingan di Google Bisnisku

Setiap usaha, wajib deh kayaknya punya halaman di Google Bisnisku ini. Jadi bisnis kita kayak punya situs sederhana di google, dan ini ngebantu saat orang-orang melakukan pencarian. Bisnis kita, jadi lebih mudah terpampang, baik di google penelusuran, maupun di google maps.

Misalnya nih, aku buka toko bulu-bulu princess di Purwokerto. Terus karena aku punya postingan di Google Bisnisku, saat ada yang googling 'Toko Bulu Princess Recomended di Purwokerto', itu mungkin banget yang muncul teratas adalah tokoku lengkap dengan alamat dan kontaknya. Ya orang jaman sekarang kan, bersin sama nanya google aja duluan nanya google. Bingung cari alamat daripada nanya orang mending buka google maps yakan. Nah, membuat bisnis kita beserta alamatnya ada di sana, tentu keputusan yang menguntungkan, yakan yadong? Gratis, kok!

Gratis tapi bisa menyedot banyak pelanggan baru. Ajib gak tuh :D



**

Oiya, buat yang sudah sering beriklan online, ada kabar baik lho. Sekarang, pembayaran AdWords sekarang dapat dilakukan melalui ATM. Tony Keusgen, managing director Google Indonesia, bilang, “Kami berusaha menyediakan sebanyak mungkin opsi pembayaran selain dengan kartu kredit dan transfer bank bagi UKM,” Tujuannya, untuk memberdayakan perempuan dengan berbisnis online, bisa jadi pengusaha dengan jam kerja yang lebih fleksibel.

Tony Keusgen Managing Director Google Indonesia, Veronica Utami Head of Marketing Google Indonesia, dan Jason Tedjasukmana Head of Corporate Communications Google Indonesia dalam acara #GoogleUntukUKM

Kamu sudah berbisnis tapi belum meng-online-kan bisnismu? Nih, aku sampaikan sedikit kalimat manis dari Aprilia Melissa, pemilik usaha Let's Go Gelato yang sekarang sedang melejit, "Dunia digital membuat bisnis saya mengjangkau sangat luas. Go digital and make yourself limitless!".

Lalu aku jadi pengin berbisnis gara-gara mereka. Buka jasa foto panggilan gitu lucu kali, ya. Foto panggilan spesialis buat ngasih makan feed instagram HAHAHAHA pung ah.

Hasil Kamera Zenfone 4 Selfie (+ Review Pemakaian)

$
0
0

Tunggu tunggu, kalau kalian pikir akan baca ulasan smartphone dengan bahasa tekhnologi yang canggih, kalian salah. Mending close tab dan pindah ke blog sebelah, karena ulasan ini nggak ditulis sama orang yang expert di bidang gadget. Ini ditulis sama ibu-ibu beranak satu yang demen selfie, yang fungsi utama smartphone-nya adalah buat poto-poto trus posting di sosmed. HAHA

Zenfone 4 Selfie, seperti namanya, smartphone ini memang didesain khusus untuk berswafoto. Dipersembahkan untuk para aktifis kamera depan, yang nggak bisa hidup tanpa cakep-dikit-narsis. Siapa mereka? YA AKU LAH YA SALAH SATUNYA HAHAHAHA

Aku nggak akan banyak bahas soal fungsinya sebagai ponsel, ya. Karena fitur yang sangat diunggulkan adalah kameranya, jadi mari bahas itu banyak-banyak! Bersiaplah karena setelah ini, mungkin kalian akan enek liat mukaku nggak udah-udah. haha

**

Zenfone 4 Selfie punya 3 kamera. Dua kamera depan, dan satu kamera belakang. Namanya selfie, tentu yang jadi primadona adalah kamera depannya. Satu, main camera dengan resolusi 20MP. Satu lagi, wide-angle camera dengan kelebaran 120o, beresolusi 8MP. Keduanya, dilengkapi dengan aplikasi SelfieMaster bawaan ASUS, dan disempurnakan dengan LED flash. 
Kita bahas satu-satu, ya.


Zenfone 4 Selfie Main Camera


Dengan resolusi 20MP, kamera depan utama ini bener-bener kasih pengalaman selfie yang menyenangkan. Wogh, masa aku cantik. Hahahahaha. Apalagi ASUS kan memang selalu membekali kamera ponselnya dengan fitur beautification, udahlah itu langsung jadi cakep nggak ada obat. Biarlah hasil foto yang bicara, ya..




Kerennya, sekalipun di tempat yang minim cahaya, main camera ini tetap bisa mengambil foto dengan sangat baik. Terang dan minim noise. Tapi, namanya mengejar terang saat low light, tentu ada yang dikorbankan, ya. Speed rendah, misalnya. Jadi saat selfie di tempat minim cahaya, pastikan jangan langsung gerak apalagi jungkir balik ngesot-ngesot, karena nanti bisa hasil fotonya bisa goyang dong. 

Foto di bawah ini aku ambil di tempat yang gelap, jam setengah 7 malam.


Kekurangannya, menurutku, potrait mode-nya masih perlu banyak perbaikan. Bokehnya masih kasar dan aneh, objek malah kelihatan kayak tempelan. Mungkin ASUS masih perlu update lagi, ya.. Sampai bokehnya jadi halus dan kelihatan real. Tapi buatku pribadi, nggak menganggu sih. Karena yang dijagokan dari Zenfone 4 Selfie ini kan wide-angle camera nya, jadi menurutku ya nggak apa-apa menunggu lagi sampai ASUS bikin bokeh itu jadi mulus. 


Zenfone 4 Selfie Wide-Angle Camera


120 derajat! Ini edan sih menurutku. Lebar banget nggak kayak kamera smartphone. Asik buat wefie karena muat banyaaaak. Buat 5-6 orang berjejer gitu mah udah bisa say bye lah sama tongsis. Enggak cuma buat wefie sih, kamera lebar ini asik juga buat selfie dengan background pemandangan yang luas. Jadi yang kefoto nggak cuma wajah, belakangnya juga kena. Sayang kan jauh-jauh traveling gitu misalnya, trus selfie, eh yang kefoto mukelu doang.

Tapi sayangnya, kamera yang ini resolusinya cuma 8MP. Jadi tentu kualitas foto akan menurun drastis dibanding saat pakai main camera. Foto jadi lebih luas daya tangkapnya, tapi muka jadi nggak mulus-mulus amat. Sebagai pemuja beautification level 10, di situ aku sedih, wefie-nya jadi kurang cantik.


Karena resolusi yang menurun ini, hasil foto juga rawan noise saat di tempat gelap. Jadi banyak semutnya gitu. Ya nggak burek-burek amat sih, tapi kalau dibanding sama kejernihan si main camera, tentu ini terasa jomplang.

Untuk nge-switch kedua kamera ini, gampang banget. Cuma dengan sekali tap yang ada di layar kamera, maka dia akan ganti-ganti main camera atau wide-angle camera. Tinggal pilih aja pengin pakai yang mana.



Zenfone 4 Selfie Softlight LED Flash


ASUS ZenFone 4 Selfie hadir dengan sebuah LED flash untuk menopang kamera depan. Awalnya aku kira hasilnya bakal nyentreng dan bikin kulit jadi mencilak karena begitulah biasanya hasil LED flash bawaan kamera hape. Ternyata ini beda, hasilnya cukup smooth dan intensitas cahayanya bisa dibilang cukup. Dan yang paling penting, dia nggak membuat warna kulit jadi buricak burinong. Kelihatan sih pakai flash, tone juga geser, tapi nggak kayak disemprot blitz tukang foto studion gitu, ngerti kan? xD



Kamera Belakang


Ini aku nggak banyak nyobain, jadi reviewnya nggak begitu lengkap maaf ya. Aku terlanjur terpesona sama kamera depannya jadi yaudah itu aja terus yang dipakai hahahaha. Melengkapi dua front-facing selfie camera, ASUS ZenFone 4 Selfie diperkece oleh sebuah kamera belakang yang cukup oke. Dengan resolusi 16 megapixel yang memiliki sudut pandang cukup luas, sampai 80o. Dengan sistem Phase Detection AutoFocus (PDAF), kamera bisa menemukan fokus dengan super-cepat, hanya dalam 0,03 detik.

Kamera belakang ini juga dilengkapi sama kemampuan penstabil video secara elektronik saat merekam dalam resolusi Full HD (1920 x 1080). Bisa juga memberikan hasil foto sempurna pada kondisi low light karena adanya LED RealTone Flash yang ngasih pencahayaan dengan intensitas pas.

Percayalah, nggak bakal begitu kepake, terlalu jatuh hati sama kamera depannya. Yaiyalah, namanya aja Selfie xD

Gengaman yang Pas


Ini penting banget, karena Zenfone seri lain yang aku punya, itu nggak asik buat selfie karena bodinya nggak mendukung. Licin! Apalagi generasinya Zenfone 3, aduh itu kalau buat selfie harus perjuangan karena sering merosot. Beberapa juga bentuknya kurang pas, Zenfone 3 Max misalnya, itu kalau buat selfie mendatar (landscape), harus hati-hati dan pelan-pelan karena gampang melesat dari genggaman.

Nah, si Zenfone 4 Selfie ini, buat aku anak ajaib banget. Karena mengimbangi namanya yang membawa kata Selfie, bodinya bener-bener enak diajak foto-foto dengan kamera depan. Baik potrait maupun landscape, nggak ada masalah di tanganku. Nggak licin, dan bodinya pas di genggaman. Mantep, gitu.



Walaupun dari segi desain, buatku biasa banget karena memang standar. Nggak ada yang istimewa dari desain bodinya. Mungkin karena aku masih tergila-gila sama mewahnya fisik Zenfone 3, dan gantengnya Zenfone Zoom S. Tapi buat perempuan, warna rose gold-nya cantik lho. Masih menang kalau diadu sama casing pink-nya Zenfone Live, karena dia ada aksen silvernya jadi kelihatan lebih berkelas. Tapi kalau sama pink-nya Zenfone 3 Max, buatku masih lebih cantik Zenfone 3 Max.

Tapi apalah arti smartphone cantik, yang penting kan kitanya bukan yang dibikin cantik? Bahahahahaha

**

Soal fungsi dia sebagai ponsel, kubahas sedikit, ya. Satu yang paling greget adalah ZenFone 4 Selfie  ini dibekali triple slot SIM tray. Cek coba hape kamu, slot buat SIM card-nya ada dua apa tiga? PJadi kita bisa pasang dua kartu SIM dan sekaligus slot MicroSD di dalamnya, tanpa harus mengorbankan salah satu di antaranya seperti layaknya slot berjenis hybrid. Kedua slot kartu SIM juga mendukung konektivitas 4G LTE sehingga pengguna nggak perlu melepas pasang dan memindahkan posisi SIM card. 

Nah karena dengan smartphone ini kita bakal banyak produksi foto (yaiyalah selfie teros), ASUS menyadiakan slot MicroSD yang dapat menopang kartu MicroSD hingga kapasitas besar, hingga 2TB. Aku belom nyoba sih, selain nggak punya MicroSD dengan kapasitas bagong begitu, karena aku juga nggak senarsis itu nyimpen foto di hape sampe 2TB hahahahaha

**
Ini spesifikasi lengkap Zenfone 4 Selfie, ya:


Zenfone 4 Selfie ini sudah bisa kamu beli di ASUS Official Store di Lazada.

Hasil Kamera Depan Zenfone 4 Selfie Pro

$
0
0


Sudah lihat hasil foto Zenfone 4 Selfie? Nah, barangkali kamu pengin merasakan pengalaman selfie yang lebih canggih, sini, kuceritain tentang Zenfone 4 Selfie Pro. Ini semacam seri profesionalnya gitu, tentu dengan kamera depan yang lebih greget.

Nggak seperti Zenfone 4 Selfie, seri dengan kata Pro di belakangnya ini, aku nggak pegang unitnya. Jadi, aku nggak bisa ngasih kalian review kayak Zenfone 4 Selfie itu. Tapi aku bisa ngasih lihat hasil kamera depannya. Karena sumpah, hasil fotonya kece parah!


**

ASUS ZenFone 4 Selfie Pro memungkinkan penggunanya mengambil foto pribadi dengan sempurna, sekaligus memberikan definisi baru apa yang bisa dilakukan saat mengambil foto selfie. ASUS menawarkan pengalaman yang luar biasa dengan dual front facing camera yang memungkinkan lebih banyak orang masuk ke dalam frame, lebih banyak pemandangan bisa ditangkap, dan memanfaatkan efek beautification dengan sensitivitas cahaya hingga 2x lebih baik. Pengguna bahkan bisa mereka video selfie hingga resolusi 4K lewat kamera depan yang disertai teknologi Electronic Image Stabilization (EIS).

ASUS Zenfone 4 Selfie Pro, punya 3 kamera. Dua kamera depan, dan satu kamera belakang. 

Kamera depan yang satu, main camera beresolusi 24MP DuoPixel, dengan sensor Sony Exmor RS IMX362 / 1.4μm pixel, Aperture: f/1.8, dan focal length / field of view: 25mm/83°.

Kamera depan satunya lagi, wide-angle camera beresolusi 5MP, dengan kelebaran 120degree!

Ini hasil kedua kamera depan itu:

Main camera 24MP


Main camera 24MP, malam hari




Wide-angle camera 120-degree


Wide-angle camera 120-degree, malam hari


Wide-angle camera 120-degree untuk wefie


Potrait mode


**

Hasil wide-angle camera nya aku suka banget sih, beneran lebar dan kalau dipakai wefie, muat banyak! Perhatiin deh itu foto ber-4 tapi kanan kirinya masih ada space kosong. Buat berlima atau bahkan enam orang mah muat banget.

Dan tangkapan low light-nya, buat aku sih gilaaaa! Foto yang malam itu beneran gelap lho, itu jam 9 malam kalau nggak salah, dan dia bisa sebening dan sekinclong itu. Minim noise.

Gilanya lagi, kamera depannya bisa menghasilkan video hingga resolusi 4K! Sinting. Dan sudah dibekali Electronic Image Stabilization (EIS), jadi kayak built-in stabilizer gitu. Video bakal minim goyang-goyang, cocok buat ngevlog.
Kekurangannya, masih sama kayak Zenfone 4 Selfie, ya. Potrait mode-nya masih harus dibenerin lagi sama ASUS, karena bokehnya kelihatan palsu dan kasar. 

**

Kemaren waktu aku pamer hasil foto-foto ini di sosmed, ada komen miring. Katanya bodoh banget beli smartphone cuma karena kameranya, kalau mau foto bagus mah beli kamera profesional aja sekalian. Mirrorless atau DSLR, gitu. Ya semacam itulah aku males kopasnya. Aduh.. Kujawab di sini boleh, ya?

Satu, ini 2017 kali mas. Kamera Smartphone sebagai alat komunikasi yaiya SEMUA smartphone pastilah bisa. Bahkan hape 150ribuan yang masih monophonic itu bisa kok buat telfon sama sms doang mah. Masnya beli itu aja gih, biar tidak bodoh. Dua, kamera hape udah jadi kebutuhan primer banyak orang, nggak boleh? Tiga, aku udah punya kamera profesional, mahal pula. Kalau aku pengin juga punya smartphone yang punya kemampuan fotografi, situ sirik?

Iya bodo amat jawabannya ketus, aku sebel. Jaman dimana posting instastory lebih sering daripada kentut, semua orang cakep-dikit-posting, kok ya masih ada yang meremehkan keberadaan kamera di hape. Situ nggak suka foto-foto pakai hape ya urusan ngana, tapi jutaan orang, hari ini, menggunakan kamera hapenya untuk banyak hal. Biarin aja kenapa. Nggak ngerugiin, kan?

**

Zenfone 4 Selfie ini sudah bisa kamu beli di ASUS Official Store di Lazada.



Pesona Batik Gumelem yang Bikin Kesengsem

$
0
0

"350ribu? Ini batik tulis, bu?"

"Iya, batik tulis. Harganya memang segitu semua mba, kalau kemahalan boleh ditawar kok"

Aku tersenyum pada si ibu. Berusaha mengiyakan angka yang dia kasih barusan. Kaget bukan karena kemahalan, tapi malah menurutku itu murah banget untuk selembar kain batik tulis. Sementara di tempat lain bisa sampai jutaan, masa ini cuma 350ribu, masih bisa ditawar pula. Yang bener aja!

Oh iya aku nggak terima, karena aku tau betul membuat batik tulis itu nggak bisa hitungan jam. Butuh waktu bulanan, juga usaha yang nggak sepele. Karya yang sebegitu wah, dijual dengan harga sangat terjangkau, jelas aku protes.


Gumelem namanya, desa yang berjarak sekitar 40 KM ke arah barat daya dari ibukota Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Desa ini, punya kain khas yang disebut Batik Tulis Gumelem. Motif dan warnanya, buat aku sih, kelihatan klasik. Cenderung warna asli batik kayak cokelat, putih dan kuning. 

Ada aura gagah dan mewah di setiap lembarnya. Kata ibu yang nawarin kainnya ke aku, memang Batik Gumelem enggak pakai pewarna tambahan, karena begitulah ciri khasnya. Coraknya juga banyak memakai corak khas keraton, kayak Sidomukti dan Sidoluhur. Karena memang desa ini punya hubungan yang dekat sama Kasunanan Surakarta. Ini bikin Batik Gumelem jauh dari kesan lenjeh, nggak kayak pungky. Nye~


Tapi, seiring berjalan waktu, masyarakat Gumelem berinovasi dengan corak-corak modern yang penuh warna. Jadi kalau sekarang kamu beli Batik Gumelem, udah ada tuh yang fancy-fancy nan instagenic. Cocok buat pelengkap ootd di instagram bhahahaha. Walau pilihannya nggak sebanyak yang klasik, ya. Karena mereka berusaha mempertahankan keaslian ciri khas Batik Gumelem.

Sudah diproduksi juga batik yang print, cap atau kombinasi. Karena ya gimana ya, permintaan pasar kan kadang udah kayak pacar, suka ngatur-ngatur. Padahal batik tulisnya aja harganya udah terjangkau, lho!


Sedihnya, pemasaran batik ini masih hanya seputaran Banjarnegara. Kata si ibu lagi, pemasaran Batik Gumelem ini memang masih minim perhatian. Dia belum bisa jualan di internet karena belum ada yang ngajarin. Pun saat aku tanya soal filosofi dari motif-motifnya, dia menggeleng nggak paham, katanya dia cuma ngerti namanya aja, kalau artinya ya nggak paham. Aku malah disuruh tanya sama ibu guru di sekolahan. Weh?

Iya, ibu guru. Karena di Banjarnegara, khususnya desa Gumelem, membatik masuk dalam mata pelajaran muatan lokal di beberapa sekolah. Siswa SMP di sini, diajari bikin batik sendiri. Dari mulai mengenal motif, membatik di kain dengan canting, sampai merebus pewarna dan mewarnai sendiri kainnya, mereka diajari sama bapak ibu guru sampai bisa.





Nah dodolnya, saking asiknya nonton para siswa itu membatik, trus ngerusuhin kerjaan mereka dengan numpang foto ala-ala bareng canting, aku malah jadi lupa mau nanya-nanya ke gurunya soal makna dan filosofi Batik Gumelem. Keburu waktu kunjungan habis dan rombongan harus balik naik bis huahahahaha udah maklum kan ya? Namanya aja Pungky xD

Semoga postingan yang foto pertamanya penuh kepalsuan ini (nyahahaha cantingnya aja kosong itu), bisa bantu ngasih tau banyak orang yaa.. Kalau desa Gumelem, Banjarnegara, Jawa Tengah, punya batik tulis yang, wow, memesona!


Purwokerto, 22 November 2011 jam 3 subuh, 2017

Ayo, plesir maring Banjarnegara!

***

Famtrip Blogger dan Media diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kab. Banjarnegara

Ketemu Bajingan di Pasar Papringan

$
0
0


"Bajingannya satu ya bu.."

Aku menukar dua keping pring yang aku punya dengan daun pisang yang membentuk bungkusan. Sambil ngakak karena nggak kuasa menahan geli menyebut bajingan di depan seorang ibu sepuh, aku membuka pelan-pelan bajingan yang aku punya. Menikmati setiap gigitan sambil cengar cengir saru hahahaha

Kalau bukan karena Pasar Papringan Ngadiprono, aku nggak bakal tau di dunia ini ada makanan yang namanya Bajingan. Singkong berlumur gula jawa yang waktu aku post di snapgram kemarin, menuai banyak respon. Dari yang idih, sampe yang ketawa ngeledek tapi pengin icip. Kalean reaktif amat sih liat bajingan.


Pasar Papringan Ngadiprono, kayak namanya, tempat ini adalah hutan bambu yang disulap jadi pasar. Dalam bahasa jawa, pring berarti bambu, sedangkan papringan, berarti kumpulan rumpun bambu. Pasar unik ini adanya di Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kedu, Kabupaten Temanggung. Dulunya, hutan bambu ini adalah tempat pembuangan sampah, lho. Sama seorang pemuda desa, Imam namanya, disulap jadi pasar wisata yang menyedot sampai 5000 pengunjung perhari.

Serunya lagi, rupiah nggak diterima di sini. Karena pasar ini punya mata uang sendiri yang namanya Pring, satu pring senilai 2ribu rupiah. Jadi sebelum transaksi, kita harus tuker rupiah dulu dengan pring, ada semacam money changer di beberapa titik di pasar ini. Pring yang sudah ditukar nggak bisa dikembalikan lagi ke rupiah, tapi, bisa dipakai lagi untuk transaksi di gelaran selanjutnya.





Banyak yang dijajakan di sini, dari mulai jajanan desa, mainan tradisional, hasil tani, sampai jasa pijat bawah pohon lengkap dengan fasilitas kasur dan ditonton ayam lewat. Panganan yang disuguhkan juga kebanyakan ala desa, kayak dawet ireng, manggut, gemblong, dan favoritku tentu aja, bajingan! :D 

Ada juga wahana adventure kayak tubing di sungai dekat situ, foto bareng penari tradisional, penjual marmut, bahkan cafe ala-ala, semua ada dan semua dibayar dengan pring. Ter-unik yang tertangkap kameraku, adalah bilik menyusui. Jadi abis mamak shopping shopping manjah, si dedek bisa nenen nenen geboy. Keren, ya? Bener-bener lengkap dan bhineka. 






Lihat foto pertama di tulisan ini? Foto aku yang senyumnya penuh kepalsuan itu lho hahahaha. Di tangan kiriku itu, tas belanja dari bambu yang aku beli seharga 2 pring. Karena pasar ini memang menerapkan konsep ramah lingkungan. Jadi, melarang penggunaan plastik, baik pengunjung maupun penjual. Makanan ya dibungkus daun pisang kayak klethikan di tangan kananku itu. Bahkan kalau kita beli kaos, dikasih gitu aja, tanpa plastik dan label. Dan salutnya, semua pedagang patuh dengan aturan main ini.

Nggak kalah keren, adalah dibangunnya playground dan taman baca di tengah pasar. Playgroundnya ala pring, tentu. Ayunan dan jungkat-jungkitnya, semua dari bambu. Disediakan juga permainan tradisional kayak enggrang, bahkan karet gelang! Iya, karet gelang disediakan di playground. Buat apa coba? Buat main lompat kareeeet :D

Dan di waktu-waktu tertentu, di tanah lapang di area playground, anak-anak desa setempat unjuk kebolehan dengan menari atau menampilkan kesenian tradisional lain. Enggak neko-neko, show yang aku tonton, hanya anak-anak berbaju main biasa, bawa kuda bohong dari batang pohon dengan muka dicoret-coret spidol. Sederhana, tapi terasa begitu ceria, guyub, dan hangat.




Pengin ke sini? Datanglah ke Temanggung, tempatnya memang di pelosok tapi terkenal kok! Di jalan raya, ada plang-plang yang kasih penunjuk arah. Banyak juga jasa ojek yang siap mengantar sampai pasar. Wong yang dari luar negeri aja pada nyampe, masa situ enggak. Etapi nggak bisa setiap hari, ya. Karena pasar ini hanya ada di minggu wage dan minggu pon. Jadi dalam sebulan, dia cuma digelar 2 hari aja.


Purwokerto, rindu makan bajingan, 24 November 2017

Andai hatimu dijual di sini, Bang, kurela menukar seluruh hidupku dengan Pring. Supaya bisa bawa pulang kamu.



Perjalanan-perjalanan yang Menyembuhkan

$
0
0
Nusa Lembongan. Difoto oleh @satyawinnie

Luka masa kecil itu ternyata sulit hilang. Mengendap dalam setiap detik hidupku, setiap hela napasku. Mungkin ini yang mereka sebut trauma, mungkin ini yang mereka bilang, sekali gadis kecil disakiti, maka seumur hidup ia akan menyimpan perihnya. Dalam diam, bersama tangis yang tanpa suara, masa lalu itu pernah menyayat nadi kiriku, pelan namun dalam. Meninggalkan bekas yang kubawa hingga hari ini, di sini, tepat di setiap denyutku.

Menikah lalu melahirkan Jiwo, anakku, aku pikir akan jadi keluar terbaik untuk semua luka-luka yang kupendam. Membangun rumah tangga bersama laki-laki yang rela menukar hidupnya untuk kebahagiaanku, novel-novel itu bilang, begitulah akhir bahagia dari kisah tragis seorang gadis. Ternyata aku salah. Dia datang kembali, dalam wujud post partum depression. Depresi paska persalinan yang nyaris saja membuat aku menghabisi nyawaku sendiri, lagi.


Aku kecewa. Ternyata menikah dan menjadi ibu, tidak menyembuhkan apapun. Luka itu mengganas. Bukan saja dia menambah sayatan pada nadi kiriku, yang lebih dalam, dan lebih pedih, namun juga berhasil membuatku membekap bayiku sendiri dengan bantal. Tahun 2013 waktu itu, Januari, kalau saja ibu pengasuh tidak segera datang dan membuatku tersadar, barangkali namaku akan muncul di surat-surat kabar sebagai ibu kandung yang tega membunuh anaknya sendiri.

Post partum depression mengalahkanku telak. Dokter bilang, ibu dengan riwayat depresi, punya kemungkinan besar terserang baby blues syndrome tinggal lanjut. Di situlah aku waktu itu, tidur di kolong kasur karena takut disapa malaikat maut. Tidak mandi berhari-hari, karena khawatir saat memejamkan mata ketika keramas, kubuka mataku dan sudah berada di neraka. Kematian menjadi teman sekaligus musuh yang begitu menakutkan.

Puncaknya, aku melempar suamiku dengan gelas kaca. Kalau aku harus sakit, maka dia juga. Aku marah, tidak adakah pertolongan untuk apa yang aku alami? Setelah aku menukar nyawa untuk melahirkan anakku, setelah 22 tahun aku hidup dalam bayang-bayang gelap masa lalu, inikah akhir dari semuanya? Depresi paska persalinan, duhai hidup?

**

Bali, Januari, 2015. Aku tidak mungkin bisa lupa langit sore di sebuah pantai, yang membuatku nyaris menangis menjerit. Kaki yang terendam air laut, menyerap energi dari pasir yang aku injak, mengalirkan sesuatu ke tubuhku yang terasa sama sekali baru, entah apa. Aku pergi, jauh dari rumah, jauh dari hidupku, dan rasanya malah seperti pulang. Entah pada definisi rumah yang mana. Hanya yang aku tau, ternyata laut, dan langit, begitu hangat, begitu mendekap. Dan aku ketagihan, untuk pulang.

Di luar percayaku sendiri, perjalanan waktu itu adalah karena aku seorang blogger. Karena aku menulis, dan sebuah perusahaan mau menukar itu dengan liburan 3 hari 2 malam di Pulau Dewata. Lalu aku kembali pada suami dengan sebuah katupan tangan, memohon restunya, bahwa perjalanan kali itu adalah awal dari semuanya. Aku, akan berjalan lebih banyak, lebih jauh.

Tiga hari itu sungguh mengubah hidupku, aku menjadi ibu yang jauh lebih bahagia untuk anakku. Keluarga kecilku lebih ceria, hidup lebih hidup. Ternyata kepergian memberiku kepulangan, rumah dalam definisi asing, namun aku cari-cari selama ini. Bertemu aneka manusia, duduk dan memikirkan banyak hal di kereta, melihat langit biru, mencemplungkan diri ke laut, mengenal keasingan, menjadi hilang, berpelukan dengan kisah-kisah orang, menemukan diriku yang hilang karena masa lalu. Kewarasan yang aku tunggu-tunggu.

Biaya dari mana untuk sering berpegian? Kami bukan keluarga kaya, pun aku adalah ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Menabung untuk membiayai perjalananku dengan memotong uang keluarga, sama sekali bukan hal bijak karena kondisi keluarga kami masih sangat rapuh. Paska depresi itu, simpanan kami habis hanya untuk memulihkan aku.

Maka dengan sekali lagi katupan tangan, aku memohon dengan baik. Kali ini bukan pada suami, tapi blog. Ya, sedikit gila kedengarannya, tapi aku berbicara dengan blog yang sedang kalian baca ini. Memintanya untuk menemaniku menjemput kepulangan-kepulangan itu, lagi. Bali sudah membuktikannya, aku tau aku punya jalan. Aku, bertransformasi menjadi seorang blogger, yang banyak menulis cerita perjalanan.

Gusti maha mendengar doa-doa, aku yakin kalian paham betul ini. Usahaku membuahkan hasil, tulisan-tulisan yang aku tayangkan di blog, mengantarku pada perjalanan-perjalanan yang aku impikan. Tidak menunggu lama, doa itu terwujud di tahun yang sama dengan Bali. Malaysia, Lombok, Kepulauan Selayar, hingga Thailand. Setiap mengepak ransel, aku akan tersenyum karena tau, ada rumah yang sedang menungguku datang.

Aku terus menulis cerita perjalanan, dan berpergian, pada akhirnya, menjadi bagian dalam hidupku. Semua jauh lebih baik sejak itu, aku adalah Pungky Prayitno yang baru, yang bahagia dan banyak ketawanya. Tahun berikutnya, 2016, kesempatan yang datang sampai membuatku keteteran. Semoga kalian tidak keberatan kalau aku mengulang ini di sini; maturnuwun Gusti ingkang widhi. 
Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah. Difoto oleh @beborneotour
Perkampungan Tua Bitombang, Kepulauan Selayar. Difoto oleh Adie

Sembalun, Lombok. Difoto oleh @addieriyanto


Semua berjalan sempurna, hanya satu yang sedikit meleset; aku tinggal di Purwokerto. Tidak ada bandara di sini, pun tidak pelabuhan. Berpergian ke luar pulau, atau luar negeri, menjadi tantangan sekaligus keseruan tersendiri untuk aku. Di setiap trip, aku pasti jadi peserta yang pertama berangkat dari rumah. Karena harus ke Yogya dulu, Semarang dulu, atau Jakarta dulu. Aku menempuh minimal 4 jam perjalanan kereta api, untuk bisa sampai ke bandara terdekat.

Sepulang trip, saat peserta lain sudah sibuk mendaratkan laporan di grup pesan digital, “Aku sudah sampai di rumah, ya!”, aku menjadi orang yang harus melewati 4 jam berikutnya. Atau 6 jam jika pesawatku dari Cengkareng. Duduk di kereta, memutar musik, menunggu sampai. Tapi sudah kubilang, ini menjadi keseruan tersendiri yang aku nikmati. Selalu ada Traveloka di ponselku, dan begitulah aku selalu baik-baik saja.

Lombok waktu itu, aku harus pergi ke sana untuk memenuhi undangan dari pemerintah setempat. Tiket pesawatku sudah dipesan, tapi kami-seluruh peserta trip-ragu sekali untuk berangkat karena Bandara International Lombok Praya ditutup. Tour leader, melalui pesan digital, bilang, “Tunggu sampai jam 9 pagi besok, ya. Kalau masih ditutup, kami akan tunda sampai waktu yang belum ditentukan. Kalau sudah dibuka, mohon teman-teman berangkat sesuai tiket masing-masing”. Semua mengiyakan kecuali aku.

Menunggu kabar bandara besok pagi? Oh, nggak mungkin. Pesawatku berangkat dari Yogya malam hari, dan tiket keretaku dari Purwokerto ke Yogya terjadwal pukul 5.30 pagi. Aku diam, suamiku mengembangkan satu tangannya sambil tersenyum, tanda mempersilakan aku untuk tetap berangkat, bagaimanapun jalannya. Aku memutuskan untuk tidur, malam itu, mengikhlaskan Lombok, biarlah kali ini Purwokerto memberi nasib yang kurang baik untukku. Aku terima.

Jam 8 pagi esoknya, akun twitter Bandara International Lombok Praya mengeluarkan pengumuman bahwa mereka sudah beroperasi kembali. Seluruh penerbangan dari dan ke Lombok, berangkat sesuai jadwal seharusnya. Keberuntungan selalu ada di atas ubun-ubunku, aku meyakinkan itu pada diri sendiri. Tanpa cacicu, aku melihat jam dan mulai menghitung. Satu, dua, tiga... sebelas. Ya, sebelas! Aku masih punya 11 jam sebelum pesawatku berangkat, dan Purwokerto ke Jogja naik kereta hanya memakan 4 jam perjalanan. Aku masih punya waktu.

Aku bahkan sudah lupa dengan tiket keretaku yang hangus subuh hari, yang aku tau pagi itu, aku harus mulai mencari tiket kereta lain, pasti masih ada. Pasti. Kuraih ponselku, membuka aplikasi Traveloka, dan, boom, terimakasih duhai hidup, pagi itu kutemukan bahwa jalanku menuju Lombok belum tertutup.

Kereta terdekat berangkat jam 2 siang, sampai di Yogya pukul setengah lima. Aku kembali menghitung, pesawatku terbang jam 7, butuh kenekatan luar biasa untuk meneruskan jemariku menyelesaikan order di Traveloka. Aku tau di Stasiun Lempuyangan banyak ojek, dan kebut-kebutan demi kejar pesawat tentu bukan hal yang baru, kan? Haha

Bisa? Tentu saja! Begitulah takdirku bekerja. Traveloka membuatku bisa memesan tiket kereta bahkan di hari yang sama, pagi itu aku memesan tiket untuk keberangkatan siang harinya. Dan dengan segala kenekatan yang membuatku tiup poni berkali-kali, dengan restu suami yang sungguh tulus, aku sampai di Bumi Rinjani. Mendapati laut, langit, dan hidupku, lebih baik dari sebelumnya.

Sambil bersandar di jendela kereta, tangisku meledak. Janga heran, aku memang mudah menangis karena haru. Karena hidupku tidak pernah semenyenangkan itu, sebaik itu, sepulang itu. Bersandar ke jendela kereta? Oh, aku belum cerita ya, kalau di aplikasi yang sama, aku bukan hanya bisa memesan tiket dengan mudah, tapi juga bisa memilih tempat duduk di kereta hanya dengan jari. Dekat dengan jendela, tentu saja itu yang selalu aku pilih.

**
Pantai Pinang, Kepulauan Selayar. Difoto oleh Adie
Pulau Abang, Kepulauan Riau. Difoto oleh @rinajalan

Inilah aku sekarang, seorang blogger, penulis cerita perjalanan. Mendapati diriku berdiri di banyak tempat, memeluk rupa-rupa kisah-yang sebagian jauh lebih menyedihkan dari milikku-tapi mereka tetap hidup, menyampaikan destinasi demi destinasi kepada pembacaku-lalu menyunggingkan senyum di wajah mereka, bertemu macam-macam orang hingga aku belajar memafkan, melangit, melaut, dan pada akhirnya, mengerti arti pulang dan baik-baik saja.

Dawet Telasih, Pasar Gedhe, Solo
Pasar Papringan, Ngadiprono, Temanggung
Pasar Papringan, Ngadiprono, Temanggung

Perjalanan, telah mengembalikanku pada rumah, kepulangan yang asing namun membuatku jatuh cinta. Membuatku, pelan-pelan, berdamai dengan masa lalu, sesakit apapun itu. Walaupun sayatannya masih ada, lukanya masih membekas, tapi aku sudah menerimanya dengan ikhlas. Si biru dalam ponsel, Traveloka namanya, ah mana mungkin aku bisa lupa dengan dia, membuatku #JadiBisa menempuh mimpi-mimpi itu, sekalipun tidak ada bandara di Purwokerto, tidak juga pelabuhan.

**

Tunggu, kalau kalian pikir tulisan ini fiktif dan mengada-ada, cerita soal sayatan nadi itu pernah aku tulis di blog anakku, silakan baca di sujiwo.com, judulnya bunuh diri. Di blog yang sama, ada kisah perjuanganku melawan post partum depression, barangkali kamu mengalami gejala yang sama, mungkin itu bisa membantu biarpun sedikit. Soal perjalanan-perjalananku, klik 'Travel' di bagian header blog ini. Terakhir soal restu suami, hahaha, penting ya disemat? Nggak ih.

Kupersembahkan tulisan ini untuk para penyintas hidup, kuharap kalian tetap baik-baik saja dimanapun berada. Pasti ada jalan untuk sembuh, aku membuktikannya. Dengan katupan tangan tangan yang sama, aku meminta pada Gusti, semoga langit masing-masing kita selalu bercahaya dan berbahagia.

***

Kopdar Blogger JNE, dan Pertanyaan-Pertanyaan yang Tertinggal

$
0
0

Selama kegiatan kopdar blogger JNE di 4 kota kemarin, aku banyak dapat pertanyaan dari temen-temen blogger mengenai creative content. Beberapa pertanyaan cukup bikin aku gelagapan karena mungkin ekspetasi mereka terlalu tinggi, ilmuku soal konten kreatif belum sampai segitunya tau. Jadi aku jawab asbun aja biar keliatan pinter bhahahaha engga ding, aku coba jawab sebisanya semoga memuaskan ya.

Dan dari banyak pertanyaan itu, ada beberapa yang menurutku menarik juga penting. Jadi aku tulis ulang di sini lengkap dengan jawabanku waktu itu. Sebenernya mau nulis jawabannya Haykal juga tapi aku takut ada yang meleset. Ini aku tambahin sedikit-sedikit sebagai pelengkap dan penyempurna. Siapa tau bermanfaat buat temen-temen yang waktu itu enggak sempat atau engga bisa dateng atau pengin dateng tapi gimana acaranya di Bogor situ tinggalnya di Zimbabwe.


**

1. Pungky, gimana caranya bisa rutin bikin konten sementara kamu ibu rumah tangga dan punya anak balita?

Pertanyaan dari Mas Rinaldy di Surabaya, Teh Tian di Bandung, lupa siapa di Batam. Ini pertanyaan legendaris, tiap kota ada yang nanya. haha

Jawab:

Buat aku, bikin konten itu bukan masalah sempat atau nggak sempat. Tapi mau atau nggak mau. Karena selama kita masih punya waktu buat sekrol-sekrol facebook, baca-baca status orang, nge-next IG stories, atau ngepoin akun-akun artis, berarti kita masih punya waktu luang! Atau seharian itu kita masih sempet apdet status facebook dua kali, sempet bikin boomerang kepala goyang di instagram, masih bisa baca-baca resep di cookpad, punya waktu buat nyepam love di IG, itu sama dengan kita punya waktu buat bikin konten.

Tapi, mau atau enggak?

Masalahnya bukan soal sempetnya, tapi melawan rasa mager itu yang susahnya bagai melupakan mantan terindah. Apalagi kalau anak udah mandi, udah cakep, masak udah beres, cucian rampung, trus anak asik main sendiri, itu rasanya kasur manggil-manggil terus buat gegoleran gabut yakan. Duduk selonjor di sebelah anak main, sambil pegang hape, ya udah aja cuma sekrol-sekrol instagram sama facebook. 

Dan itu yang aku lawan setiap hari! Beneran aku lawan, karena mager memang adiktif. Waktu untuk leyeh-leyeh aku pakai buat bikin konten. Buat motret, buat nulis, buat edit foto, buat bikin video, dan itu sama sekali enggak gampang. Kerjaan ibu rumah tangga nggak ada abisnya kan, jadi sekalinya punya waktu luang, panggilan buat bermalas-malasan itu kuat banget. Tapi kalau diikutin terus, aku nggak akan ngapa-ngapain, kalah sama males dan konten cuma jadi rencana. Ayo, buibu, bangun dari lantai dingin itu, mari makaryo! 💪😸

2. Semua orang bicara niche, untuk jadi kreator yang cepet dikenal, kita harus punya niche sebagai personal branding. Tapi kak Pungky ini semua-semua ada di blognya, gimana membangun personal branding-nya? 

Pertanyaan dari Shafira di Bandung.

Jawab:

Woini! Hahahaha. Niche ku adalah tidak punya niche! 😂😂😂

Blog aku yang ini, itu beneran apa aja ditulis. Palugada deh, apa lu kata gue ada. Dari review gincu, sampe tentang mesin mobil, ada! Dari susu bayi, bulu mata palsu, cerita perjalanan, sampe servis kulkas, ada. hahahahahaha tapi aku enggak pernah merasa minder sama itu. Aku memang pengin menulis semuanya dan aku nggak merasa salah. Kenapa harus minder cuma gara-gara nggak punya niche?


Gimana dong, hidupku kan enggak setiap waktu isinya cuma dandan dempul mendempul aja, enggak setiap saat cuma urus anak dengan jutaan teori parenting, enggak setiap hari isinya cuma traveling. Hidupku punya banyak cerita, punya banyak aktifitas yang menurutku seru, punya banyak sisi, punya banyak hal yang bisa dibagikan, jadi yaudahlah aku tulis aja semua-muanya muahahaha
 
Gimana membangun personal branding-nya?

Nggak tau hahahahahahahahaha. Aku sih yang penting tetap hadir sebagai Pungky di setiap konten, apapun itu. Mau review gincu atau review mesin mobil, aku tetap menulis sebagai orang yang sama. Aku menaruh diriku di setiap konten. Visual branding! ini juga penting. Jadi semua foto, video, dan tampilan sosial mediaku, punya tone yang mirip. Karena saat konten itu muncul di dunia maya, apapun yang dibahas, aku pengin orang kenal kalau itu yang bikin Pungky. Bukan Pevita Pearce apalagi Gal Gadot.

Apapun kontennya, aku tetap hadir sebagai Pungky yang cengengesan. Pungky yang seneng baper sama yang galau-galau, Pungky yang rada mesum, Pungky yang mulutnya asbun, Pungky yang banyak gaya, Pungky yang suka langit dan laut, Pungky yang fotonya terang dan blue-ish, Pungky yang segala-gala dibikin bokeh, Pungky yang di setiap foto selalu nyengir, Pungky yang ini, Pungky Prayitno kesayangan kalian. Sapa? 😏😏😏

Nanti rejekinya jadi seret gimana, agency dan company kan sekarang suka sama yang niche-niche gitu?

Alhamdulillah, tidak punya niche tidak membuat rejekiku dari konten berkurang sama sekali. Malah nambah terus, ada terus, Gusti kan Maha Baik.

3. Banyak blogger di luar sana yang kontennya bagus banget. Fotonya bagus, tulisannya bagus, videonya keren. Tapi mereka enggak terkenal, kesempatan bagus nggak datang ke mereka sesering ke mbak Pungky. Kenapa ya?

Pertanyaan dari Silviana di Surabaya.

Jawab:

Ini pertanyaan paling greget. haha

Satu, tau nggak sih, di hape aku, aku tergabung di sangat banyak grup baik whatsapp maupun line. Ada grup travel blogger, grup beauty blogger, tekno blogger, mama blogger, sampe youtuber, ada semua. Aku orangnya haus belajar sih, jadi beneran itu hape udah kayak blog aku, dari bahasan gincu sampe bumbu dapur, ada setiap hari. Lebih palugada dari palugada. Dan di grup-grup itu aku bukan cuma pasang nama, tapi beneran berusaha kenalan sama semuanya, ikutan ngobrol, berusaha jadi temen baik untuk semua orang apapun background-nya.

Selain karena dari mereka aku belajar sangat sangat banyak hal (aku belajar tentang foto beauty product dari grup beauty blogger, aku belajar nulis deskripsi tempat dari grup travel blogger, aku belajar gimana bikin video review gadget dari grup tekno blogger), juga karena nggak bisa dipungkiri mereka punya audience sendiri-sendiri. Dan berteman sama mereka, tentu sedikit banyak aku juga jadi berteman sama audience-nya. Memperluas lagi jaringanku.

Dua, dalam berhubungan sama pihak yang butuh jasa blogku (baik agensi atau company), aku enggak suka hubungan yang kerja banget lalu udah. Beberapa anak agensi yang dulu menghubungi aku untuk kerjasama, sekarang banyak yang jadi temen deket. Kami wasapan, curhat-curhatan, kadang bikin project bareng, walaupun udah selesai kerjasama. Ya itu, aku nggak suka yang kaku-kaku. Jadi kalau ada kerjasama datang ke email, biasanya orangnya aku ajak wasapan. Trus kami ngobrol kayak teman, biar dia enjoy kerjanya nggak spaneng, juga biar aku dapet temen baru lagi.



Jangan apa-apa diitung pake duit. Ini juga aku pegang banget dalam bekerja sama dengan pihak sponsor blog. Kadang temen-temen agensi dikejar target tapi budgetnya tipis, kalau aku udah kenal baik dan tau dia gimana, ya aku bantu walaupun rate-nya jauh di bawah rate-ku. Bahkan kalau mereka perlu bantuan di luar urusan blog, dan aku bisa bantu, ya berusaha aja bantu sebisanya. Nggak mentang-mentang mereka sponsor dan aku blogger, lalu hubungan jadi duit duit dan duit. Tapi enggak semuanya sih begini, karena banyak yang nggak bisa diajak berhubungan baik jadi aku juga males berbaik-baik HAHAHA

Alhamdulillah kalo ada yang bilang rejeki dan kesempatanku di dunia blog itu bagus. Aku orang yang percaya kalau kesempatan dan rejeki, banyak datang karena silaturahmi. Karena jaringan, karena hubungan baik. Gimana bisa dapat kesempatan bagus kalau nggak kenal siapa-siapa, siapa yang mau kasih?

Tiga, jadilah sales untuk konten sendiri. Konten bagusnya kayak apa kalau nggak disebarluasin ya siapa yang mau liat? Aku sampe pernah ambil kelas digital marketing lho, buat kerjaan sih waktu itu, tapi sekarang akhirnya kepake buat blog. Belajar soal optimasi sosmed, SEO sederhana, ikutin terus tren terkini di dunia maya, dan jangan malu buat belajar sama yang lebih muda. Karena gimanapun, kadang mereka lebih melek hal-hal baru di saat aku sibuk jemurin baju dan nenenin anak. haha

**

Wauw, baru tiga pertanyaan tapi udah panjang. Pantesan ya waktu acara itu aku ngomong sampe berbusa, dasar pungky banyak ngemeng banget ahahahaha. Sebenernya masih ada beberapa pertanyaan bagus lagi yang pengin aku bahas tapi nanti kalian nggak ngos-ngosan bacanya. ehehe bilang aja males nulisnya 🙈🙈

Salah tiga pertanyaan bagus lagi. Dari mba Anna di Surabaya, "Pungky suka nulis yang kontroversial di blog Sujiwo.com, apa dan gimana filternya?". Satu lagi dari mba Cahaya di Batam, "Tentang job yang enggak sejalan sama blog dan prinsip, apa Pungky berani menolak?". Trus dari mba Ida di Bandung, "Saat Pungky review produk, gimana prosesnya dari barang diantar kurir JNE, sampai tayang di blog dan sosmed?" Dibahas di tulisan lagi apa enggak usah nih? :D


Purwokerto, jam 1 siang belom mandi, Juli 2017

Atau barangkali ada pembaca yang mau nanya juga soal konten kreatif di balik blog-blog aku? Apapun boleh, kalau pertanyaannya nggak susah-susah amat, insya Allah aku jawab di postingan selanjutnya. Kalau pertanyaannya susah dan aku gak tau ya mon maap, tau sendiri aku kan pinternya pencitraan doang bhahahahaha. Tulis di komen aja ya pertanyaannya! ;)


Galaksi Pungky dan Tahun yang Tidak Ingin Aku Ingat; 2017

$
0
0


Tahun 2017 ini, jadi tahun yang aneh buat aku dan blog. Secara prestasi, jauh menurun drastis dari tahun-tahun sebelumnya. Secara konten juga, jauh banget kualitasnya karena tahun ini isinya iklan melulu hahahaha sponsored post for lyfe. Tapi di penghujung, ternyata masih bisa menulis rekapan ini dengan penuh syukur. Bedanya, kaga bisa bikin dengki netizen kayak tahun sebelumnya hahahahaha najong ah.

Galaksi Pungky dan 2016
Galaksi Pungky dan 2015
Galaksi Pungky dan 2014


Tahun ini dibuka dengan hadiah Zenfone 3 Max dari Asus Indonesia. Ya kalian tau lah ya ini brand cinta matiku banget, apapun yang mereka kasih, jadi kejutan yang punya arti tersendiri buat aku. Hape ini jadi daily driver aku sampai hari ini, sampai rekapan ini diketik. Jadi sok sweetnya begini: dapat smartphone di awal tahun, trus smartphone itu nemenin hidup aku selama setahun. Beneran full setahun. Selama 2017 dia nggak pernah lepas dari genggamanku. Nemenin kemanapun, ngapain aja, momen-momen hidupku terekam di hape ini. Alhamdulillah.


Bulan february, dapat hadiah dari Zenrooms buat liburan gratis ke Malang. Aku pakai sama mas suami buat birthday trip ala-ala gitu. Kami ke Museum Angkut, Jatim Park, Coban Rondo, dan klimaksnya tentu Bromo. Sebenernya ini pencapaian blognya Jiwo sih karena hadiahnya kan buat blog Jiwo, tapi berhubung anaknya gak mungkin berangkat jadi diaku-aku sama emaknya hahahaha Mas suami sih berangkat dengan niat bikin adek, tapi maaf ya bro portalnya masih tutup. Ngurus satu anak aja keteteran, masnya.. mau nambah. Tolaklah! Heu.



Selama Maret-April, aku tinggal di rumah Papa di Depok, kerja di Jakarta. Ini jadi pengalaman yang aw banget karena selama ini aku ibu rumah tangga, trus ijig-ijig kerja dan itu di ibukota. Ibarat baru berani liat-liat gebetan dari jauh, eh diajak kawin! Pengin melarikan diri ke Neptunus tapi gimana. Serunya, aku jadi tau gimana jadi blogger Jakarta itu. Gila ya event tuh nggak abis-abis. Baru pulang dari event A, email udah bunyi lagi ada undangan event B. Seneng sih, setiap hari itu rame dan seru. Tapi aku tau hidupku nggak di sana. Pulang ke Purwokerto dan kembali jadi blogger desa, adalah penutup April yang mewah.

Mei, diajak famtrip Semarang. Meskipun udah bolak-balik ke Semarang, tapi kota itu emang selalu seru ya, walaupun panasnya amit-amit. Dapet kursi VIP di Semarang Night Carnival, trabas naik trail di Jatirejo, main ke Mangrove Tapak, sampai nyicipin lumpia isi lontong sayur rasa khayangan. Akhir Mei, ditutup dengan undangan Zenfinity dari Asus Indonesia. Ketemu temen-temen Blus Community dan bawa pulang Zenfone Live. Mei yang sungguh asyiq!



Ini yang paling nggak bisa dilupain: roadshow 4 kota bareng JNE selama bulan Juni. Puasa-puasa, kami menggelar talkshow tentang creative content di Bogor, Bandung, Surabaya dan Batam. Diduetin sama Haykal Kamil, buka puasa di langit (3 kali dooong magrib pas di pesawat), melaut di Pulau Abang, dan yang paling seru itu: ketemu banyaaak banget temen-temen blogger dari berbagai kota. Aku belajar banyak-banyak-banyaaak hal, menyerap segambreng ilmu, ah indah pokoknya seneng banget. Makasih ya JNE!



Bulan Juli, dapat undangan famtrip Bengkulu. Ini hepi berat karena aku belum pernah ke Bengkulu. Melihat potongan-potongan Inggris di sana, menyaksikan kisah cinta Soekarno dan fatmawati dan gongnya; ketemu langsung bunga Rafflesia Arnoldy! Perjalanan yang singkat tapi ninggalin banyak hal.

Agustus, lagi-lagi dapat undangan dari Asus untuk The Edge of Beyond. Parah ini mah, bisa megang-megang dan get intimate sama Zenbook 3 Deluxe, senengnya luber-luber. Notebook impianku buaaanget soalnya. Walaupun nggak bawa pulang dan nggak bisa memiliki, tapi punya video sok keren bareng dia sangat sangat alhamdulillah. Senang!


Emang Asus tuh bukan sekedar brand gadget sih buat aku, dia (dan tim di dalamnya) nemenin perjuangan ngeblogku dari tahun ke tahun. Di bulan September, Asus Indonesia kasih aku notebook VivoBook S! Ya Allah aku sampe nangis waktu itu, ini laptop tercanggih yang aku punya, nggak tau lagi harus terimakasihnya gimana. Sekarang jadi partnerku setiap hari, nemenin aku berkarya, berdaya, bekerja, cinta mati pokoknya sama Asus Indonesia bodo amat!

Oktober, blog ini (dan aku tentu aja) kena pukulan yang sangat-sangat menyakitkan. Aku ditipu orang yang.. terjahat aku alamin selama mungkin 3 tahun terakhir. Seumur hidup, aku nggak pernah punya masalah sama orang sampai benci dan nggak mau liat mukanya lagi, ini pertama kali dan rasanya bener-bener nyesek. Kalian tau lah ya masalahnya. Sebuah kompetisi blog yang aku helat, dibatalkan sepihak dengan alasan mengada-ada dan mempermalukan aku habis-habisan. Sampai di sebuah grup WA, aku nyeletuk, "Kalo aku ketemu orang itu sekarang, mungkin banget aku bacok kepalanya". Sedendam itu.

Soalnya aku beneran nggak punya masalah sama dia, aku nggak tau pernah nyakitin dia apa kok dia tega banget kayak sengaja menjebak aku ke masalah ini. Pelan-pelan dan terasa direncanakan matang. Kalau tujuan dia buat menjatuhkan nama aku dan blogku, sukses kok, sukses banget. Tapi sukses juga bikin aku tau kalau ternyata blog ini membangun nama baiknya sendiri, dijatuhkan satu orang, dibantu bangun puluhan orang. Makasih makasih makasih, buat kalian yang waktu itu bantu aku berdiri lagi. Menyemangati dan ngeyakinin aku kalau blog ini akan selalu menjadi Galaksi Pungky seperti biasanya. Biarlah semua yang jahat, Gusti yang balas.

November, diajak 2 famtrip sekaligus. Banjarnegara, trus lanjut keliling Jateng bareng Diskopukm. Ngobrol langsung sama para pembuat Batik Gumelem, pengalaman dayung surreal di Telaga Merdada, pertama kalinya ke Posong, sampai ketemu bajingan di Pasar Paringan. Semuanya seru dan bikin aku mesam mesem senang.



Dan, Desember, blog ini menutup 2017 dengan tanpa postingan sama sekali. Satupun. Aku pengin istirahat dulu, setelah dapat pukulan bulan Oktober itu, jujur aja ngeblog rasanya nggak lagi sama. Menjalin kerjasama dengan sponsor, sekarang terasa mengerikan dan traumatis. Bahkan sekarang aku lagi menutup sponsorship, mau masa tenang dulu, mau mengembalikan kebahagiaan ngeblog yang dulu.

Iya emang terasa banget ekonomi keluarga langsung guncang. Suamiku sih gak apa-apa, dia malah mau kerja sambilan biar keuangan nggak terlalu ambruk. Malah dia yang nanya apa aku baik-baik aja sama keputusan ini atau enggak. Karena selama ini, aku biasa memenuhi semua kebutuhan pribadiku, pakai duit dari blog. Kosmetik, salon, nongkrong di cafe, baju baru, semuanya aku penuhin sendiri. Sekarang semuanya pause, nggak ada sama sekali. 

Kebanggaan sebagai istri yang mandiri juga hilang, aku jadi ibu rumah tangga tanpa penghasilan dan rasanya aneh. Harus minta duit suami buat beli eyeliner, aku sampe nangis karena rasanya dulu aku nggak selemah ini secara finansial sebagai perempuan. Aku terus-terusan bilang ke diri sendiri kalau nggak apa-apa. Semua hal di dunia ini harus ada istirahatnya, di situlah aku sekarang.

Sebulan ini aku menolak cukup banyak tawaran sponsorship. Sampai ada satu hari, aku nggak mau buka email, nggak sanggup melihat email-email itu datang dan aku balas dengan ketidakbisaanku memenuhi kerjasama dengan mereka. Tiap ada email dengan judul "Penawaran Kerjasama", aku kontan menutup wajahku dan menghela napas superrrr-dalam. Sedih liat rejeki lewat gitu aja, merasa nggak berguna, merasa jahat, merasa sombong, merasa istri lemah, semuanya campur jadi satu. Tapi aku tau aku butuh istirahat, aku lagi kelelahan.


Mungkin aku bakal balik kayak dulu, ngeblog sambil cari uang di sini. Karena gimanapun, itu bikin hidupku terasa berenergi setiap hari, ada yang aku kejar setiap bangun tidur, ada yang bikin aku bahagia meledak-ledak setiap email bunyi. Menghargai temen-temen agensi/brand juga, karena gimanapun masih ada yang butuh sama blogku untuk kepentingan promosi mereka. Tapi masih belum tau kapan, aku masih belum siap sama banyak hal, sama pengalaman-pengalaman nggak baik yang terjadi di 2017 ini. Aku mau istirahat dulu, nenangin diri, menyiapkan seorang pungky untuk kembali geber mesin lagi. Walau nggak tau kapan, tapi aku tau blog ini akan kembali menghidupi keluarga kecilku. 

Semoga segera pulih, Pungky.

**

Tahun 2017 bukan tahun yang pengen aku kenang baik, bukan tahun yang mau aku simpan dalam list pencapaian-pencapaian hidup, malah bukan tahun yang perjalanannya pengen aku ingat. Kalau bisa dilupain dan dianggap skip, mungkin aku akan ambil pilihan itu. Tapi tahun 2017 adalah waktu-waktu yang bakal aku taruh dalam kotak pengalaman berharga. Walaupun ngehe luar biasa, nyakitin amit-amit, tapi tahun ini ngajarin aku tentang ikhlas, tentang sabar, tentang bersyukur akan rejeki dan tentang menerima diri sendiri.

Tahun 2017 juga ngasih liat aku tentang orang-orang baik, yang jaraknya cuma seselepetan kolor dari aku. Mas suami yang tetap dukung gimanapun keputusan istrinya, teman-teman yang nggak berhenti ngasih semangat, mereka yang mengirim perhatian lewat dm saat aku jatuh, mereka yang nggak pernah menilai aku begini begitu walaupun aku tau aku najongnya nggak ada obat hahahahaha orang-orang baik dan tulus ada sangat dekat dengan aku. Jumlahnya buanyak.

Makasih banget, ya :)

Oh, terutama buat Ghana, Mba Noe, Diko, dan Handriati. Empat manusia yang energi ghibahnya bagai perkutut abis nenggak purwaceng, gaspol abiissss. Mereka ngajarin aku bahwa teman, sekalipun mulutnya busuk banget kayak tempat sampah, walaupun ngeselinnya bikin hasrat pengen nabok jadi melangit, komentarnya suka lebih pedes dari gamparan sendal jepit, tapi gimanapun kondisi kita, mereka akan selalu ada. Selalu di sana, menepuk pundak dan memberi daya.

Terimakasih 2017, terimakasih pembaca blog ini yang masih tetep baca walaupun aku aja udah nggak minat nulis hahahaha terimakasih langit, meskipun banyak mendungnya, tapi kalau cerah terus nanti aku gosong trus panuan jadi nggak cantik lagi. 

Untuk 365 hari kemarin, terimakasih Gusti Ingkang Widhi. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah..



.


Review: Imperial Leather Body Parfum Collection

$
0
0

Waktu pertama liat di Alfamart, aku kira tuh Imperial Leather ngeluarin sabun cair varian baru, namanya body perfume collection. Eh ternyata bukan, ini beneran parfum keluaran Imperial Leather  hahahahaha dodolnya pungky ini. Soalnya aku pengguna banget sabunnya Imperial Leather dari dulu, yang merah terutama. Malah aku masih suka beli yang sabun batangnya, karena wanginya enak! Sabun dengan wangi paling aku banget.

Makanya penasaran dong pas tau Imperial Leather ngeluarin parfum, sabun yang aku suka karena wanginya, sekarang ada dalam bentuk parfum. Gimana enggak bahagia coba :D


Dikasih nama Imperial Leather Body Perfume Collection, dia punya 6 varian dengan wangi yang beda-beda. Beda-beda di sini beneran beda jauh yang bisa nyesuain banget karakter orang. Dari yang segar, yang manis, sampai yang mepet-mepet maskulin. Ada Alluring, Irresistible, Fresh, Exotic, Eternal dan Enchanting. Duh aku enggak bisa menuliskan review yang harus pakai indera penciuman, gimana ini hahahahaha kalian harus cobain sendiri supaya ketemu yang pas sama karakter kalian, yang jelas, favorit aku itu yang Fresh. Kombinasi aroma apel dan mawar, seger banget!


Fresh (botol hijau) ini, tipe wangi yang bikin semangat. Kalau pakai parfumnya pagi-pagi, sesuai namanya, beneran bikin  seger dan mood jadi bagus seharian.  Imperial Leather Body Perfume Collection ini aromanya nggak menyengat hidung, bahkan saat baru disemprot, dan ini aku sukaaa banget. Jadi kalau pakai si Fresh, aku bakal segar tanpa bikin sakit hidung. Ih, love!


Penting tau parfum yang nggak menyengat itu, soalnya aku suka risih kalau ada orang lewat, dianya udah jauh tapi wanginya masih semriwing. Ya wangi sih, tapikan gengges. Seakan-akan hidung orang diciptakan cuma buat nyiumin wanginya dia doang, hih, nehi. Kok aku jutek banget sih, maap ya hahahahaha

Senengnya lagi, Imperial Leather ini wanginya tahan lama. Pernah aku pakai sore-sore, nongkrong di cafe, kesamber asap rokok orang, kena keringet, pas besok paginya aku masukin baju ke mesin cuci tuh, eh masih wangi. Wagelaseh!

Ngeliat botolnya, pertama liat aku ngerasa aneh, kok gini sih? Aku kira bakal botol kaca kayak parfum kebanyakan gitu. Tapi pas aku bawa traveling, baru sadar kalo ini botolnya kece berat. Fungsional. Nggak bakal pecah biarpun kebanting atau ketindihan macem-macem karena kan bukan kaca, mungil dan bentuknya nggak rempong jadi nggak makan tempat kalau dibawa kemana-mana. Dan kombinasi warna plus desainnya tetep keliatan premium, khas Imperial Leather.

Yha gimana ya dia mah, sabun batangnya aja nampak mewah hahahahaha


Klaimnya, dia bisa disemprot sampai 800 kali. Masa? Botol mungil begitu. Tapi karena aku malas ngitung sendiri jadi ya percaya aja hahahahaha lagian ini udah dipakai hampir sebulan, pakai bareng mas suami pula, dan semprotannya masih kenceng. Berarti kan masih banyak, ya. Irit dong!

Kekurangannya, tutup botol model begini tuh keras. Susah dibuka kalau lagi buru-buru. Tapi bukannya semua parfum juga begitu ya? ahahaha yaudah sih pung. Ada beberapa varian yang aku kurang suka sama wanginya, dih ini mah bukan kekurangan kali yak. Soal selera sih, aku beneran nggak masuk sama wanginya, nggak aku banget. Fresh tetap cintaku.

Di Alfamart yang sama, rak tempat kusangka itu sabun cair eh ternyata parfum, aku kira harganya bakal selangit. Ternyata cuma 26.900! Wogh, terjangkau amaaat. Iya soalnya lagi promo, khusus di Alfamart, selama Januari. Gih, buru, gih.


Review: Pure Papaya For Everything, Krim Ajaib yang Menyelamatkan Kulitku

$
0
0

Jadi kemaren aku bikin story what's in my bag gitu di instagram, dan ngeluarin sebuah benda yang cukup mengundang banyak dm. Pada nanya itu apaan, fungsinya apa, buat apa, beli dimana, soalnya di story itu aku memang bilang kalau benda ini selalu dibawa kemanapun. Beneran selalu ada di tas deh pokoknya.

Yes, si krim ajaib Pure Papaya for Everything kesayanganku!

Eh ntar dulu, tau nggak sih sekarang aku udah lepas dari produk skincare? Lagi tren kan tuh sepuluh lapis skincare ala Korea, aku malah melepaskan diri dari mereka. Udah 3 bulan ini cuma pakai facial wash buat bersihin muka --yang kalo abis ya diganti sabun mandi seadanya, sunblock kalau keluar rumah, dan si Pure Papaya ini buat melengkapi seluruh rangkaian skincare.


Krim pagi malem siang bolong yang dulu berjejer-jejer, toner bertahap-tahap, masker belapis-lapis, essence, acne cream, exfoliator segala jenis yang dulu sampe dikoleksi, sekarang bhay semua bhay. Hasilnya? Kulitku berpuluh kali lebih baik dari sebelumnya. Jerawat, bruntusan, kusam, warna nggak rata, bhay semua bhay. Kuceritain di lain postingan aja lah ya, ntar malah jadi ngelantur kepanjangan kalo di sini bhahahaha

Oke mari balik ke Pure Papaya for Everything. Jadi setelah enggak pakai apa-apa selain sunblock dan facial wash, kulitku membaik tapi jadi kering luar biasa. Jerawat dan bruntusan, bersih semua, tapi rasanya kulit kayak ditarik setiap saat. Trus aku kembali ke dapur, setiap hari pakai madu, oatmeal, aloe vera, ternyata tetep nggak nolong. Kalau nggak pakai apa-apa sih biasa ya, tapi pas pakai foundation atau bedak, itu muka udah kayak hati mantan ditinggal kawin tau nggak. Retak nggak karuan-karuan.

Yha masuk akal banget sist, didempul foundation tapi enggak pakai moisturizer, untung aja itu kulit cuma retak. Coba kalo sampe ngelopek-ngelopek kayak dulu, sampe luka saking keringnya, apa nggak pengin melarikan diri ke Raja Ampat rasanya. Eh nggak ding, mahal.

Ketemulah aku sama si Pure Papaya for Everything ini. Satu hal yang bikin aku kepincut pertama kali adalah karena dia 100% natural. Gluten free, palm oil free, petrochemical free, dan certified by BioGro (badan sertifikasi produk organik terbesar di NZ) sebagai natural cosmetic. Jadi pas banget sama aku yang lagi menjauhkan kulit dari bahan-bahan kimia. 


Kandungan utamanya; buah papaya (yaiyalah namanya aja pure papaya, masa kandungannya duren), Bunga Calendula, Shea Butter, dan beberapa oil-oil alami. Semua bahan ini berkombinasi menjadi krim yang begitu klop dan damai untuk kulitku. Damai ndak seperti pacarnya mantan.

Fungsinya apa? Lah situ maunya buat apa? hahahaha sebut coba, bisa diatur. Namanya aja udah for everything yakan. Di kulit aku sih, dia lebih ke melembabkan dan menjauhkan itu padang tandus pindah ke muka.

Hasilnya, kulitku jadi lembab, lembut, lebih kenyal, dan berasa banget sehat. Enggak pernah lagi ngalamin kulit kering apalagi ngelopek-ngelopek. Mukaku juga sedikit lebih glowing dari sebelumnya, aku ngeh gara-gara foto pertama di postingan ini sih. Itu foto tanpa filter, make up tipis-tipis. Pas ngeresize fotonya, sadar gitu, ih kok aku enggak kusam-kusam amat kayak dulu. Warna kulitnya lebih rata dan cokelatnya jadi eksotis. Ugh, suka!

Juaranya, buat bibir! Iyakan udah dibilang bisa diatur dia fungsinya. Aman untuk bibir, jadi aku pakai buat menggantikan lip balm dan petroleum jelly yang dulu aku puja puji. Setiap abis mandi, setiap mau make up, dan sebelum tidur. Bibir jadi kenyal dan lembut. Gradagan bocal bacel, katakan bhaaaay!


Terus dia juga aman buat kulitnya Jiwo, jadi satu krim buat sekeluarga, sungguh ekonomis sekaligus pelit ya buibu satu ini bhahahaha. Bahkan klaimnya, bisa buat ruam popok pada bayi, juga untuk meredakan puting pecah dan luka saat menyusui. Mon maap yang ini aku enggak bisa nyobain karena udah nggak punya bayi. Bikin adek apa nih biar reviewnya lengkap?

Kemasannya tube, warna hitam gitu doang. Iya gitu doang, aku bukan banci packaging jadi bodo amat produk yang desainnya nggak buricak burinong juga nyahahaha yang penting isinya kan ah! Dia mungil, jadi enak banget dibawa kemana-mana. Makanya selalu ada di tasku, padahal tasku lebih kecil dari perhatian kamu.

Aku bawa kemana-mana soalnya emang dia bisa dipake kapan aja, buat apa aja. Kalau buat muka sih enggak ya, karena nanti dempulan eyke jadi cemong sist kalau ketempelan krim begini. Buat muka mah di rumah aja. Kalau di jalan, biasanya aku pakai buat bibir, buat rambut biar nggak singa-singa amat (dikit aja makenya, entar malah lepek kalo kebanyakan), buat tangan kaki kalo digigit nyamuk apa abis kebeset gitu, buat sikut atau lutut kalo lagi busikan, buat Jiwo kalo lagi iritasi, buat semuanya deh makanya aku cinta banget sama doi.


Teksturnya krim padat, mirip petroleum jelly. Enaknya, ini lebih gampang diratain, enggak yang thick bikin lama gitu. Meresapnya nggak sebentar karena dia memang lembab luar biasa, jadi kalau buat base make up, dipakenya seiprit aja. Kalau kebanyakan nanti mukelu jadi mencilak. Paling enak memang buat dipakai tidur sih, sama kalau abis mandi tapi kitanya di rumah aja. Kulit jadi lembab kenyul-kenyul, kerasa sehat banget gitu deh, kayak idup nggak punya masalah. Nggak ada baunya, nggak penting juga buat apaan wangi-wangi.

Oiya, dia ini krim asal Australia. Jadi di Indonesia memang masih belum ada di toko-toko gitu. Baru bisa dibeli online di distributornya, tapi kata customer care nya, dalam waktu dekat akan masuk Watson. Ya gapapa sih, ongkos ke mallnya buat ongkir aja lebih murah. bhahahaha pungky anak online banget ya emang.

Harga Pure Papaya for Everything: 135ribu (kemasan 25g)
Bisa dibeli di: instagram @purepapaya.id atau gogobli.com


Purwokerto, 27 Januari 2018

Inget ya, dia memang daya lembabnya luar biasa. Tapi cuma bisa melembabkan kulit dan bibir, enggak bisa buat mengurangi kekeringan hubungan kamu dan gebetan. Bhay~

10 Notebook Terbaik ASUS 2017 versi Galaksi Pungky, Pilih Sesuai Kebutuhan Kamu!

$
0
0

Barangkali kamu lagi mencari notebook tapi isi kepala kamu enggak nyampe kalau harus baca reviewnya para tekno expert, sini, aku kasih daftar 10 notebook ASUS terbaik 2017 versi Galaksi Pungky. Aku akan berusaha menjelaskan satu-satu dengan bahasa gaptek, karena aku tau rasanya jadi orang gaptek itu hahahaha. Mau beli laptop, nyari reviewnya, yang keluar bahasa apa mbuh. Bahkan dari judulnya aja kutakpaham, nyahahahaha

((( bahasa gaptek )))

Kenapa Asus semua? Karena aku pengguna Asus level fanatik. Seluruh smartphone dan notebook ku, Asus. Bahkan notebook keluargaku juga Asus semua, jadi mohon maaf kalau kamu cari brand lain, enggak ada di sini. Lagian udahlah, pakai Asus aja. Kita kembaran!

Oke, inilah 10 notebook terbaik Asus versi Galaksi Pungky. Penomoran ini bukan urutan karena aku memang enggak berusaha meranking mereka. Enggak ada yang lebih baik atau lebih buruk, buat aku, semua punya segmen sendiri-sendiri. Jadi sesuaikan aja dengan kebutuhan dan karakter kamu masing-masing, ya! ;)


1. Zenbook 3 Deluxe UX490UA


Oh, yes. Ini adalah ultrabook yang buat aku, sempurna. Saking sempurnanya, review tentang dia masih bertengger di featured post blog ini, sejak pertama tayang. Belom pernah tergeser atau tergantikan karena sebegitu jatuh cintanya aku dan segitu pengennya aku memilikinya.

Dia bener-bener seksi, in a good way. Cantik sekaligus kuat. Layarnya 14 inci, tapi ukuran total bodinya nggak lebih besar dari laptop 13 inci. Jadi layarnya seolah nggak punya garis tepi (bezel), ditambah akurasi warnanya yang luar biasa, semua yang ada di layar akan terlihat nyata dan dekat. Dia juga tipis dan ringan, beratnya hanya sekitar 1kg. Lekukan bodinya itu lho, ugh, bikin ngeces banget. Ditambah aksen garis gold yang mengitari, sangat sangat minta digebet.

Tapi dia nggak lenjeh, di dalamnya, ada hardware yang bikin jiper. Sebut aja, Intel® Core™ i7 processor generasi ke-8, 1TB PCIe® SSD, 2 USB Type-C™ (USB-C) ports dengan Thunderbolt™ 3 untuk keperluan dual 4K UHD display, dan 16 GB RAM. Audionya pun pakai quad-speaker audio system.


Aku bisa bilang, notebook ini untuk siapapun. Yap, because you can do everything with this rig. Desainer grafis? lobbyist? blogger? photographer? video editor? ibu rumah tangga? executive?  You name it!

Semua bisa pakai laptop satu ini dan nggak bakal ada masalah. Zenbook 3 Deluxe adalah perangkat yang bisa digunakan semua orang dari semua latar belakang pekerjaan. Karena dia adalah kombinasi kekuatan, kecepatan, kepintaran dan kecantikan. Kayak aku, ya.

APAAN?

Honestly, I think there isn’t any way to make it better. Why? Because it’s simply the best. 




Spesifikasi Zenbook 3 Deluxe UX490UA:

Main Spec.ZenBook 3 Deluxe UX490UA
CPU Intel® Core™ i7 7500U (2.7GHz with Turbo Boost up to 3.5GHz, 4MB cache)
Operating System Windows 10 Home
Memory 16GB DDR3L 2133MHz SDRAM
Storage 512GB PCIe *4 M.2 SSD
Display 14” LED-backlit Full HD (1920 by 1080), 60Hz refresh rate, wide 100% sRGB color gamut, 178° wide-view technology, Corning® Gorilla® Glass 5 cover, 1000:1 TV-grade contrast ratio, ASUS Eye Care technology for up to 30% blue-light reduction, 7.46mm-thin bezel with 84% screen-to-body ratio
Graphics Intel® HD Graphics 620
Input/Output 1x combo audio jack, 1x USB 3.1 Type-C port, Fingerprint Reader, Backlit keyboard with 1.2mm Keyboard Travel Distance, Glass Touchpad
Camera VGA Web Camera
Connectivity Integrated 802.11a/b/g/n/ac (WIDI Support), Bluetooth V4.1
Audio Quad-speaker ASUS SonicMaster Premium stereo audio system with surround-sound effects, Harman Kardon-certified, Smart amplifier for maximum audio performance, Array microphone with Cortana voice-recognition support, 3.5mm headphone jack
Battery Up to 9 hours battery life, 46Wh 4-cell lithium-polymer battery, Fast-charging technology: 60% in 49 mins, 65W USB-C™ power adapter
Dimension 329 x 210 x 12.9 mm
with Aerospace-grade aluminum alloy 6013
Weight 1,1Kg with Battery
Colors Royal Blue, Quartz Grey
Accessories FREE Sleeve Bag & Dongle (type C to type A/type C/HDMI) senilai Rp 1.500.000
Warranty 2 tahun garansi global senilai Rp1.250.000

Harga Zenbook 3 Deluxe UX490UA:
Rp 25.299.000 / Rp 24.299.000

Review Zenbook 3 Deluxe UX490UA:
Blogging in Style with Zenbook 3 Deluxe


2. Zenbook Flip S UX370UA


Kalau dilihat spesifikasi teknisnya, Zenbook Flip S ini bisa dibilang mirip banget sama Zenbook 3 Deluxe cinta matiku. Dia juga punya 8th Generation Intel® Core™ i7 processor, up to 16GB of 2133MHz LPDDR3 RAM, ultra-fast up to 1TB PCIe® Gen 3 SSD, dan USB-C™. 

Yang bikin beda, si Zenbook Flip S layarnya bisa dibuka sampai 360°. Dan nggak cuma bisa di-flip, laptop satu ini juga dilengkapi dengan stylus. Jadi, untuk beberapa kepentingan kayak presentasi dan gambar-gambar, produk Asus satu ini malah menurutku bisa disebut unggul ketimbang Zenbook 3 Deluxe.


Zenbook Flip S cocok untuk kamu yang dinamis, kamu-kamu yang bermobilitas tinggi, dan tentu kamu-kamu yang suka dengan eleganitas. Karena dia bisa bertransformasi dari laptop konvensional ke bentuk tablet dengan gampang dan cepat.

Spesifikasi Zenbook Flip S UX370UA:

Main Spec.Zenbook Flip S UX370UA
CPU Intel® Core™ i7-7500U Processor
OS Windows 10 Home
Memory 16GB DDR3L 2133MHz
Storage 512GB PCIe SSD
Display 13.3" IPS FHD (1920x1080) touch with Corning® Gorilla® Glass, 60Hz refresh rate, wide 100% sRGB color gamut, 178° wide-view, ASUS Eye Care for up to 30% blue-light reduction, 6.11mm-thin bezel with 80% screen-to-body ratio
Graphics Integrated Intel® HD Graphics 620
Input/Output 2x USB 3.0 Type-C, glass-covered with intelligent palm-rejection touchpad, Precision touchpad (PTP) support with up to four-finger smart gestures, side-mounted for convenience fingerprint sensor
Camera VGA Web Camera
Connectivity 802.11ac Wi-Fi; IEEE 802.11 a/b/g/n compatible, Bluetooth® 4.1
Audio SonicMaster Premium 2-speaker stereo audio with surround-sound, Harman Kardon-certified, smart amplifier for maximum audio performance, array microphone with Cortana voice-recognition support, 3.5mm headphone jack
Weight 1.1Kg
Dimension 1.09 x 31.3 x 21.8 cm
Keyboard full-size backlit with 1.0mm key travel keyboard
Special Design Alumunium alloy body, Elegant and modern lines, New ROG Strix design
Battery 39Wh 2-cell lithium-polymer battery, Up to 11.5 hours battery life, Fast-charge technology: 60% in 49 mins
Colors Royal Blue, Smoky Grey (Crafted in aerospace-grade aluminum alloy, 50% stronger than standard alloy)
MSRP Rp25.299.000 (free ASUS Stylus dan Mini Dock senilai Rp5.500.000)
ASUS Sleeve
Warranty 2 Tahun Garansi Global, senilai Rp1.250.000

Harga Zenbook Flip S UX370UA:
Rp 25.299.000


3. Zenbook Pro UX550VE


Nah, kalau dua laptop di atas punya nilai tambah di aspek fisik, yang satu ini boleh dibilang nggak terlalu menarik tampilan luarnya. Tapi, sesuai namanya, Zenbook Pro dibuat khusus untuk profesional. Murni, kuat, dan mumpuni tanpa basa-basi. 

Menurut aku, si Pro ini dibuat khusus untuk mereka yang mendambakan teman handal saat bekerja. Dia punya aspek yang beda dari dua saudaranya, Flip S dan Deluxe. Kalau spesifikasi prosesor generasi ke-7 Intel Core i7, 16 GB RAM, dan 1TB SSD-nya, bisa dibilang mirip, ya.

Tapi, keunggulan si Pro nggak berhenti di situ. Dia dibekali juga dengan gaming-grade NVIDIA® GeForce® GTX 1050 Ti graphics dan quad-speaker Harman Kardon. Jadi, kemampuannya buat mengerjakan tugas-tugas kayak rendering video dan animasinya pun lebih kuat dibanding dua saudaranya tadi.


Dijejali perangkat dengan kekuatan super, biasanya bikin laptop cepat panas. Tapi, para desainer di Asus sudah mengantisipasi masalah ini. Zenbook Pro, punya dua unit pendingin yang siap menjaga suhu saat diajak bekerja keras. Macho banget, yes? Kalau dia berwujud manusia, luluh hati adeq, bang.. 

Spesifikasi Zenbook Pro UX550VE:

Main Spec.ZenBook Pro UX550VE/UX550VD
CPU Intel® Core™ i7-7700HQ Processor 2.8 GHz (6M Cache, up to 3.8 GHz)
OS Windows 10 Pro / Windows 10 Home
Memory 16GB DDR4L 2400MHz
Storage 1TB / 512GB PCIe SSD
Display 15,6" IPS Touch UHD 4K (3840x2160) / FHD Touch (1920x1080) Corning® Gorilla® Glass,60Hz refresh rate, wide 100% sRGB color gamut, 178° wide-view, ASUS Eye Care for up to 30% blue-light reduction, 7,3mm-thin bezel with 83% screen-to-body ratio in 14” chassis
Graphics Nvidia GTX1050Ti/ GTX1050 4GB VRAM GDDR5
Input/Output 2x USB 3.0 Type-C, glass-covered with intelligent palm-rejection touchpad, Precision touchpad (PTP) support with up to four-finger smart gestures, side-mounted for convenience fingerprint sensor, 2x USB 3.0, 1x HDMI, 1x combo audio jack, 1x micro USB card reader
Camera VGA Web Camera
Connectivity 802.11ac Wi-Fi; IEEE 802.11 a/b/g/n compatible, Bluetooth® 4.1
Audio SonicMaster Premium quad speaker stereo audio with surround-sound, Harman Kardon-certified, smart amplifier for maximum audio performance, array microphone with Cortana voice-recognition support, 3.5mm headphone jack
Weight 1.8Kg
Accesories carry bag & USB3.0 to RJ45 cable
Dimension 36.5 x 25.1 x 1.89 cm
Keyboard full-size backlit with 1.5mm key travel keyboard
Special Design Alumunium alloy body, diamond cut, elegant and modern lines, iluminated logo
Battery 73Wh 8-cell lithium-polymer battery, up to 14 hours battery life, fast-charge technology: 60% in 49 mins
Colors Black
Warranty 2 Tahun Garansi Global senilai Rp1.500.000

Harga Zenbook Pro UX550VE:
Rp 26.299.000


4. Zenbook UX410 

Ketiga ultrabook buatan ASUS di atas mungkin punya kemampuan, spesifikasi teknis, dan daya tarik visual yang oke bangets. Tapi, mereka punya satu kekurangan. The only cons is... it’s an utterly expensive thing to buy for some people. Dua puluh jutaan, cuy! Enggak semua orang sanggup menjangkau itu.

Nah, kalau kamu merasa mereka terlalu mahal, tenang, Asus sudah menyediakan opsi lain. Namanya, Zenbook 3 UX410. Sebenarnya produk ini lebih dulu keluar ketimbang Zenbook lain. Tapi, untuk masalah teknologi dan kekuatan, dia nggak tertinggal terlalu jauh kok dibanding saudara-saudarinya.

Dengan harga yang terpaut hampir 10 juta, Zenbook 3 UX410 tetap mampu membawa kesan elegan, canggih, dan mumpuni saat diajak bekerja dan berkarya.

Sama kayak para saudaranya, bodinya juga dibuat dari aluminium dengan Zen-inspired finish. Tapi, dengan ukuran 18,95 mm, dia lebih tebal dibanding Zenbook lainnya. Bobotnya juga sedikit lebih berat. Tapi percayalah, sedikit lebih tebal dan lebih berat itu bukan masalah, karena di dalamnya tetap ada hardware yang oke. 

Sama kayak Zenbook 3 Deluxe, dia juga pakai layar berukuran 14 inci. Di sektor performa, laptop ini dilengkapi 8th-generation Intel® Core™ up to i7 processor, 16GB DDR4 2133MHz RAM, dan kombinasi HDD 1 TB yang didampingi SSD berukuran 512 GB. 

Jadi, untuk spesifikasi yang hampir mirip dan kesan elegan yang nggak beda jauh, selisih 10 juta adalah a hell of a bargain.

Spesifikasi Zenbook UX410:

Main Spec.Zenbook UX410
CPU Intel® Core™ i7 7500U Processor (4M Cache, up to 3.50GHz)
Operating System Windows 10
Memory 8GB DDR4 2133MHz SDRAM + 1 x SO-DIMM socket, up to 16GB RAM
Storage 1TB 5400RPM SATA HDD + 128GB SATA3 M.2 SSD
Display 14” FHD (1920x1080) IPS 178˚ (wide-viewing angle display) Anti-Glare with 72% NTSC
Graphics NVIDIA GeForce 940MX, with 2GB GDDR3 VRAM
Input/Output 2x USB 2.0, 1x USB 3.0, 1x USB3.1 Type-C (gen 1), 1x Headphone-out & Audio-in Combo Jack, 1x HDMI
Keyboard Illuminated Chiclet Keyboard
Camera HD Web Camera
Connectivity 802.11ac+Bluetooth 4.1 (Dual band) 2*2
Audio Support Windows 10 Cortana, ASUS SonicMaster Technology
Battery 3 Cells 48 Whrs Battery
Dimension 323 x 223 x 18.95 cm (WxDxH)
Weight 1.45Kg with Battery
Colors Rose Gold, Quartz Grey
Accessories Sleeve + USB3.0 to RJ45 cable + HDMI to VGA cable
Price Rp15.799.000
Warranty 2 tahun garansi global

Harga Zenbook UX410:
Rp 15.799.000


5. Vivobook S S510UQ


Sekarang, mari kita berhenti dari ultrabook dengan harga berpuluh-puluh juta. Bernapaslah lebih lega karena kita akan masuk ke level yang lebih sensibel dan lebih rendah, siap? 

Dengan performa yang nggak sekuat jejeran Zenbook, ada sebuah laptop yang menurutku cukup punya kemampuan diajak bekerja sama. Bikin konten, video editing, sampai diajak menghabiskan waktu dengan gaming. Namanya, Vivobook S. 

Penting buat kalian tau kalau ini adalah NOTEBOOK AKU SEHARI-HARI! hahahahaha penting banget, harus masuk 10 terbaik.

Satu hal yang paling menarik dari Vivobook S adalah, harganya yang terjangkau. Tapi bukan berarti laptop ini enggak bisa diajak kerja keras menghadapi tantangan zaman dan kebutuhan para millenial yang serba audio visual. Dia masih termasuk oke banget diajak menggila setiap hari sama konten kreator kayak aku.

(((( tantangan zaman )))



Untuk harga yang jauh lebih murah ketimbang seri Zenbook, kita bakal dapet ukuran layar yang lebih besar. Vivobook S punya layar terbesar di kelas laptop ASUS yang dibekali prosesor Intel; 15.6 inci. Tapi yang menarik, walaupun dengan layar 15,6 inci body Vivobook S cuma seukuran laptop 14 inci pada umumnya. Bezelnya tipis abis!

Soal kekuatan, ya pastilah kalah sama geng Zenbook, ya. Tapi speksifikasinya bisa dibilang tetap mumpuni. Dia punya generasi terakhir Intel Core i7 processor, 16 GB DDR4 RAM, dan NVIDIA GeForce 940MX. Spesifikasi ini tergolong canggih untuk laptop yang diklasifikasikan sebagai mid range product. 

Masih sangat oke saat aku pakai mengolah foto di Photoshop, mengedit video dengan adobe premiere, main Grid atau Dirt Rally, bahkan lancar jaya buat Candy Crush (WOYAIYALAH NENG).

Cocok untuk enterpreneurs, pekerja kantoran, kreator, atau ibu rumah tangga nyambi blogger kayak aku.

Spesifikasi Vivobook S S510UQ:

Main Spec.VivoBook S S510UQ
CPU Intel® Core™ i5 7200U Processor (3M Cache, up to 3.1GHz)
Operating System Endless OS
Memory 4GB DDR3L 2133MHz SDRAM
Storage 128GB SATA 3 M.2 SSD + 1TB HDD
Display 15,6” (16:9) LED backlit FHD (1920x1080) with slim bezel
Graphics Discrete graphics Nvidia GT940MX 2GB VRAM
Input/Output 1 x Type C USB3.0 (USB3.1 GEN1), 1 x Fingerprint (On selected models), 1 x HDMI, 1 x USB 3.0 port(s), 1 x Microphone-in/Headphone-out jack, 2 x USB 2.0 port(s)
Camera VGA Web Camera
Connectivity Integrated 802.11ac (WIDI Support), Bluetooth V4.1
Audio Built-in Stereo 1.6 W Quad-Speakers And Digital Array Microphone
ASUS SonicMaster Premium Technology
Battery 3 Cells 42 Whrs Battery
Dimension (WxDxH) 361.4 x 243.5 x 17.9 mm
Weight 1,7Kg with Battery
Colors Icicle Gold
Warranty 2 tahun garansi global senilai Rp900.000

Harga Vivobook S S510UQ:
Rp 9.499.000


6. Vivobook Flip TP410



Barangkali kamu orang yang bermobilitas tinggi tapi Zenbook Flip S terlalu pricey untuk kamu, yang satu ini boleh jadi alternatif yang oke. Dia juga punya kemampuan flip dan dibekali juga dengan Asus pen. Bentuknya mungil, stylish, dan tampak playfull, kayak yang.. siap diajak kemana aja nemenin kamu tanpa malu-maluin!

Walaupun nggak sesangar Zenbook Flip S, tapi dalemannya tetap mumpuni untuk banyak kebutuhan. Dia pakai prosesor intel i7-7500U kecepatan hingga 3,5GHz dengan teknik fabrikasi 14nm. Dengan prosesor Intel Core i7 generasi ke 7 dilengkapi memori 16GB dan grafis diskrit NVIDIA GeForce 930MX.

Kemampuan ini cukup banget buat diajak melakukan pekerjaan grafis kayak foto, video atau menggambar. Buat hiburan kayak nonton film atau musik juga asik. Serunya lagi, dia kayak memang diperuntukan untuk kamu yang doyan keluyuran, beraktifitas di luar rumah. Karena baterainya bisa bertahan seharian! Dan yang paling penting, harganya lebih terjangkau dari Zenbook Flip S.

Spesifikasi Vivobook Flip TP410:


Main Spec.Vivobook Flip TP410
CPU Intel® Core™ i5-7200U Processor / Intel® Core™ i3-7100U Processor
OS Windows 10 home
Memory 1TB / 500GB HDD 8GB / 4GB DDR4
Display Layar sentuh 14” FHD (1920x1080) wideview Grafis Intel® HD 620
Graphics NVIDIA, with 2GB GDDR5 VRAM GeForce 930MX
Interface 2x USB 2.0, USB 3.0, USB 3.1 Type
Camera VGA Web Camera
Connectivity Bluetooth
Built-in Bluetooth V4.1
Wi-Fi
Integrated 802.11 AC (2x2)
Audio Built-in Stereo 1.5 W Speakers And Digital Array Microphone
Support Windows 10 Cortana with Voice
ASUS SonicMaster Technology
Weight 1,5kg
Dimension (WxDxH) 327.4 x 226.5 x 19.2 mm
Battery 3 Cells 42 Whrs Battery

 Harga Vivobook Flip TP410:
 Rp 9.799.000 / Rp 7.899.000


7. Transformer Book T101Ha


Kalau Vivobook Flip juga masih terlalu tinggi untuk kamu beli, selo, masih ada ini; Transformer Book T101Ha. Dia juga punya kemampuan siluman untuk berubah dari notebook konvensional jadi tablet dalam waktu cepat. Tapi nggak diflip, melainkan bisa layarnya dicopot!

Plok, gitu.

Sebelum pakai Vivobook S, aku pernah pakai notebook ini beberapa bulan, dan rasanya cukup menyenangkan. Nggak dibekali stylus tapi bisa dibilang daya responsifnya oke, jadi pakai jaripun tetep srat sret srot. Bodinya mungil dan ringan, cuma 10,1 inch. Masih masuk ke dalam tas lenjeh, nggak perlu bawa tas khusus laptop yang segede gengsi itu.


Performanya, bisa dibilang cukup. Dibekali prosesor Intel Atom x5-Z8350 quad-core generasi Cherry Trail yang berlari dengan kecepatan 1,44GHz dan TurboBoost mencapai 1,92GHz, serta diperkuat memori RAM berkapasitas 2GB jenis DDR3L 1333MHz On Board.

Masih sanggup diajak mengedit foto pakai Photoshop, tapi enggak untuk mengolah video. Harganya terjangkau banget, dan yang gila itu baterainya, sangat tahan lama tidak seperti janji manis kamu. Kecil-kecil nyolot, badan boleh mungil tapi kuat banget nggak mati-mati. Bahkan, dia bisa dicas pakai Zenpower! Wogh.

Spesifikasi Transformer Book T101Ha:

Main Spec.Transformer Book T101Ha
CPU Intel® Cherry Trail Quad-Core X5 Z8350
OS Windows 10 Home
Memory 2 GB DDR3L 1333MHz SDRAM
Storage 128 GB eMMC
Display 10.1″ (16:10) LED backlit HD (1280×800) Glare 60Hz Panel with 60% NTSC
Support ASUS Splendid Technology
With WideView Technology
Graphics Integrated Intel HD Graphics
Interface 1 x COMBO audio jack
1 x USB 2.0 port(s)
1 x Micro USB
1 x micro HDMI
1 x SD card reader
Camera 2 MP
Connectivity Built-in Bluetooth V4.1
Audio Built-in Stereo 1.5 W Speakers And Digital Array Microphone
Support Windows 10 Cortana with Voice
ASUS SonicMaster Technology
Weight Tablet:
580 g
Dock: (Mobile Dock)
500 g
Dimension Tablet:
261 x 175 x 9 mm (WxHxD)
Dock:
261 x 175 x 10 cm (WxDxH)
Battery Polymer Battery Up to 11 Hours movie playback

Harga Transformer Book T101Ha:
Rp 4.399.000


8. Eeebook E203 


Masih ngomongin yang mungil-mungil. Eeebook E203 mungkin bukan laptop yang dipengen-pengen sama pekerja multimedia. Laptop ini juga akan dijauhi para gamer karena kemampuan hardwarenya yang cenderung seadanya. Desain bodinya juga standar laptop pada umumnya. Tapi, bukan berarti laptop ini nggak layak masuk hitungan 10 laptop terbaik versi Galaksi Pungky. 

Notebook ini tetap masuk hitungan karena menurut aku, dia menembak dengan tepat target pasarnya; pelajar dan mahasiswa. So, dengan prosesor Intel N3350 berbasis Apollo Lake, RAM sebesar 2GB atau 4GB berjenis DDR3L, HDD berkapasitas 500GB, dan USB 3.0 dan satu USB type-C Gen 1, itu sudah lebih dari cukup. Karena fungsinya adalah mendukung kegiatan belajar bukan buat hiburan atau bikin mahasiswa dan anak SMA ngegame sampai lupa belajar. haha

Kelebihannya, notebook ini ringan, ringkas, dan baterainya tahan lama. Engselnya bisa muter sampai 180 derajat, jadi ini laptop bisa lempeng gitu kayak talenan. Dan oh ,walaupun speknya kelihatan nggak terlalu sangar, tapi dia tetap bisa memenuhi kebutuhan multimedia karena mampu menjalankan konten beresolusi 4K dengan kualitas visual yang baik.

Harganya sangat terjangkau, cocok untuk hadiah kenaikan kelas, kenaikan semester, atau kenaikan pelaminan. PUNG AH!

Spesifikasi Eebook E203NAH:

Main Spec.Eebook E203NAH
CPU Intel Dual-core Celeron N3350
OS Windows 10
Memory 2GB / 4GB DDR3L 1600MHz
Storage 500GB
Display 11.6″ 1366×768 (16:9) LED backlit HD with 45% NTSC
ASUS Splendid Technology
Graphics Intel HD Graphics 500 up to 650MHz
Input/Output 2x USB 3.0, 1 USB Type-C
1x HDMI
1x Combo Audio Jack
1x MicroSD
Camera VGA Web Camera
Connectivity 802.11ac Wi-Fi; IEEE 802.11 a/b/g/n compatible, Bluetooth 4.1
Audio Built-in Stereo 2 W Speakers And Digital Array Microphone
Support Windows 10 Cortana
Weight 1,2Kg
Dimension 286 x 193.3 x 21.4 mm
Battery Polymer 42 Whrs 3 Cells Battery
Colors Star Grey, Petal Pink and Pearl White
Warranty 1 Tahun Garansi Global

Harga Eebook E203NAH:
Rp 3.649.000 / Rp 3.399.000

9. ASUS X550IU



Gamer mana suaranyaaaa? Nih, Desember tahun lalu, Asus meluncurkan X550IK, laptop gaming entry level dengan prosesor AMD. Laptop satu ini terbilang menarik, karena dibanding kompetitor sekelasnya, harganya cukup terjangkau.

Dibuat untuk kepentingan gaming, X550IK punya performa yang cukup greget. Prosesor AMD® Bristol Ridge FX-9830P, 8 GB DDR4 2133MHz SDRAM, 1 x SO-DIMM socket for expansion, up to 16 GB SDRAM, 1TB 5400RPM SATA HDD, 128GB SATA3 SSD, dan kartu grafis Radeon RX 560. Semua proses yang melalui hardware ini akan ditampilkan di layar berukuran 15,6 inci Buol HD. Untuk mereka yang keranjingan main game online, spesifikasi macam ini bisa dibilang mantap. 

AMD dikenal sebagai prosesor yang cepat panas. Tapi, masalah ini sudah diantisipasi oleh Asus. Mereka membekali X550IK dengan fitur Ice Cool yang mendukung kenyamanan pengguna, di mana area palm rest nggak terasa panas. Jadi saat main game, pantat aja yang panas, laptop nggak usah.

Bodinya ganteng, hitam legam dengan aksen garis merah. Sekilas bakal mengingatkan kita dengan geng ROG. Bedanya, dia lebih ringan dibanding monster-monter gaming itu, makanya tetap bisa ngeblend untuk kebutuhan multimedia sehari-hari.

Spesifikasi Asus X5550IU:

Main Spec.X5550IU
CPU AMD® Bristol Ridge FX-9830P Processor
OS Windows 10
Memory 8 GB DDR4 2133MHz SDRAM, 1 x SO-DIMM socket for expansion, up to 16 GB SDRAM
Storage Hard Drives:
1TB 5400RPM SATA HDD
Display 15.6" (16:9) LED backlit FHD (1920x1080) Glare 60Hz Panel with 45% NTSC
Graphics AMD AMD Radeon RX 460 , with 4GB, GDDR5 VRAM
Input/Output 1 x COMBO audio jack
1 x VGA port
2 x Type A USB3.0 (USB3.1 GEN1)
1 x USB 2.0 port(s)
1 x RJ45 LAN Jack for LAN insert *1
Camera VGA Web Camera
Connectivity Wi-Fi
Integrated 802.11b/g/n
Bluetooth
Built-in Bluetooth V4.0 (Optional)
Audio ASUS SonicMaster Technology
Weight 2.45 kg with Battery
Dimension 38.0 x 25.1 x 2.92 ~31.7 cm (WxDxH)
Battery 4 Cells 44 Whrs Battery
Warranty 2 Tahun Garansi Global, senilai Rp1.250.000

Harga Asus X5550IU:
Rp 10.299.000 / Rp 9.499.000


10. ASUS X555BP 


Nah, kalau Eeebook E203 paling pas buat mahasiswa dan pelajar, maka ASUS X555BP bisa dibilang mirip-mirip itu. Cuma aja performanya lebih sangar.

X555BP dengan AMD 7th Gen APU A9-9420 dan kartu grafis Radeon™ R5 M420 2GB boleh dikata punya power yang jauh lebih oke ketimbang E203. Jadi, kalau dengan E203 hiburan mahasiswa cuma nonton film, main game ringan, dan dengerin musik doang, dengan X555BP yang harganya nggak terlalu terpaut jauh, pilihan hiburan di kamar kos jadi lebih banyak. Paling enggak, game-game yang dimainkan bisa memiliki kualitas grafis yang lebih bermutu. 

X555BP juga memiliki nilai tambah lain ketimbang Eeebook E203. Karena kalau pelajar atau mahasiswa punya laptop macam ini, mereka bisa lebih kreatif. Paling enggak mereka bisa bikin film pendek dengan editig-editing ringan, atau desain grafis supaya pulang sekolah nggak gabut-gabut amat.

Cocok juga buat enterpreneur, atau pekerja kantoran yang duitnya belum bisa menggapai Zenbook.

Spesifikasi Asus X555BP:

Main Spec. X555BP
CPU AMD® Stoney Ridge A9-9420 Processor
OS Windows 10
Memory DDR4 2133 MHz SDRAM, 4 GB, 1x DIMM socket
Storage 512GB PCIe SSD
Display 15.6" 16:9 HD (1366x768)
Graphics AMD Radeon™ R5 M420 dengan 2GB DDR3 VRAM
Input/Output 1 x COMBO audio jack
1 x VGA port/Mini D-sub 15-pin for external monitor
2 x Type A USB3.0 (USB3.1 GEN1)
1 x USB 2.0 port(s)
1 x RJ45 LAN Jack for LAN insert
1 x HDMI
Camera VGA Web Camera
Connectivity Terintegrasi 802.11 b/g/n
Built-in Bluetooth™ V4.0 (Optional)
10/100/1000/Gigabits Base T
Audio Built-in Speakers And Microphone
ASUS SonicMaster Technology
Weight 2.20 kg (dengan baterai cell)
Dimension 38.2 x 25.6 x 2.58 cm (WxDxH)
Battery 2Cells 37 Whrs
Warranty 2 Tahun Garansi Global, senilai Rp1.250.000

Harga Asus X555BP:
Rp 5.599.000 / Rp 4.799.000

**

Buat aku, laptop dengan harga selangit belum tentu terbaik, makanya aku turut memasukan notebook-notebook seri menengah dan seri value ke dalam daftar ini. Karena buat apa notebook sangar tapi kita nggak kebeli? Buat apa juga notebook punya kemampuan sampai Z sedangkan yang kita butuhkan cuma sampai H? Kayak yang aku bilang di awal, semua terbaik, karena semua udah sesuai dengan fungsi dan pasarnya masing-masing.

Jadi, mana yang paling cocok untuk kebutuhan dan karakter kamu?

Kalau aku, ya, walaupun pengguna Vivobook S, tapi cinta matiku tetap belum berubah; Zenbook 3 Deluxe UX490UA. Bang, Zenbook-in adek bang..

Semua produk di atas dapat dibeli di: 

ASUS Official Store di Lazada



Mengintip Zenfone Generasi ke-5

$
0
0

Jadi kemaren, lagi sekrol-sekrol instagram, tiba-tiba story @asusid nyala pink. Pas dibuka, wuih, langsung dari MWC 2018 di Barcelona! MWC itu mobile world congress, barangkali kamu kuper. Nyahahaha Aku tap-tap, dan sampailah pada story yang sungguh bikin mangap; penampakan Zenfone 5!

Ternyata, di MWC 2018 itu, Asus untuk pertama kalinya memperkenalkan jajaran Zenfone generasi ke-5 ke dunia. Ada tiga yang masuk dalam jajaran itu; Zenfone 5, Zenfone 5 Lite dan Zenfone 5Z. Gilanya, Zenfone 5 dan Zenfone 5Z dibekali dengan tekhnologi AI (artificial intelegence), yes, kecerdasan buatan. Gokil abis.

Zenfone 5Z, seri paling 'ekstrim' dalam jajaran ini, didukung oleh platform Qualcomm Snapdragon 845 terhandal dengan Qualcomm Artificial Intelligence Engine (AIE). Model ini dibekali dengan RAM hingga 8GB dan ROM 256GB untuk pengalaman AI yang paling cepat dan kinerja smartphone yang mantap.

Zenfone 5, disebut sebagai smartphone pertama yang tersedia di seluruh dunia yang didukung oleh Platform Mobile Qualcomm Snapdragon 636 terbaru. Sedangkan Zenfone 5 Lite, adalah smartphone stylish dengan layar 6 inci yang menampilkan sistem empat kamera yang pertama diumumkan secara global, dengan kamera beresolusi tinggi dan kamera wide-angle 120° baik untuk kamera depan dan kamera belakang.


Oh, kalian nggak perlu membahas soal desain bodinya. Sebagai pengguna fanatik Asus, akupun sedikit kecewa waktu pertama kali lihat. Kenapa harus dikasih 'poni', ya? Juga posisi kamera belakangnya, kenapa harus vertikal begitu? Katanya sih ada penjelasan secara teknis soal ini, tapi tetaplah, masyarakat pasti ambil kesimpulan yang sama. Aku terngiler-ngiler sama spek Zenfone 5 ini, all screen body-nya juga seksi banget, tapi nggak suka sama sekali sama poni dan desain kameranya itu. huhuhu


Dulu bukannya Asus pernah punya Zenfone 5 juga, ya? Yap, generasi pertama Zenfone itu dikasih nama Zenfone 5, karena layarnya 5 inch. Trus Zenfone 4c dan Zenfone Go, barulah memulai dengan jajaran Zenfone 2 sebagai generasi kedua di tahun 2015. Abis itu jajaran Zenfone 3 (generasi ke-3), jajaran Zenfone 4 (generasi ke-4), dan sekarang jajaran Zenfone 5 (generasi ke-5). Makanya hestek di sosmed itu #Backto5. Pinter kan acu kan.

Mari kita menunggu mereka masuk Indonesia, dan mencoba sendiri kecerdasan buatan yang digadang-gadang itu. Sini, 5, jangan malu-malu. Tante pungky ndak gigit kok :*

Sedapnya Makan Suki di X.O Suki Signature Purwokerto

$
0
0

Jadi, di Purwokerto itu ada mall namanya Rita Supermall. Di situ ada restoran yang selalu rame, pokoknya pas jam makan siang atau makan malam, dia heboh sendiri gitu di pojokan. Bikin semua yang lewat langsung noleh karena penasaran; restoran apa sih kok rame amat?

Semua yang lewat termasuk aku, tentu aja. Tiap masuk Rita Supermall, aku selalu kepo ini tempat makan ada apa sih kok rame melulu. Akhirnya beberapa hari lalu kesampaian nyoba makan di sini, sama si aktivis #wheretoeat siapa lagi kalau bukan mba Olipe.


Namanya X.O Suki Signature, sesuai namanya ya, menu utamanya adalah suki. Yakali nasi gudeg. Masa nggak tau suki? Makanan Jepang, kuah panas dalam panci yang bisa dicemplungin macem-macem. Bisa olahan seafood, sayur, ayam, daging, pangsit, bakmie, dll. Nah, di X.O Suki Signature Purwokerto, isiannya bisa sesuka kita banget.



Beneran sesuka kita, makanya harus ambil sendiri di lemari pendingin. Harganya dihitung per-wadah, tergantung warna wadahnya, kalau putih Rp 15.800, hijau Rp 18.800, kuning Rp 19.800, keranjang sayur Rp 13.800. Ini daftar harga aku boleh kopas dari catatannya mba Olipe hahahaha sibuk makan euy, mana inget nyatet.

Kuahnya ada dua macem, kaldu ayam dan tomyam. Karena suki ini kan juga populer di Thailand, ya. Nah kuah tomyamnya ini rada nggak sopan, yang bener aja enak banget woy. Paduan pedas, asem, asin, seger, dan nggak ada daun ketumbarnya jadi nggak bakal zonk gigit yang apek-apek hahahahaha apakah persoalan durjana daun ketumbar dalam tomyam ini dialami orang lain? Apa gua doang? :))

Selain suki, ada menu lain kayak yakitoki, semacam sate dengan aneka daging, dari ayam sampai seafood (Rp 13.000 – Rp 60.000), nasi sapo (Rp 30.000 – Rp 40.000), BBQ (Rp 78.000 – Rp 210.000), dan nasi putihnya Rp 6.000 aja per porsi. Kalau minuman, ada di range harga Rp 10.800 – Rp 39.800. Ini maapin masih kopas dari catetannya mba Olipe, semoga dia nggak murka.

Pas sendokan pertama masuk mulutku, kuah tomyamnya itu, beugh, dapet langsung jawaban kenapa X.O Suki ini rame banget. Asli kuah tomyamnya juara! Kuah kaldu ayamnya juga sedap sih, tapikan aku penggila makanan pedas, ya. Jadi kuah kaldunya itu baru bisa pas di lidahku kalau udah ditambahin banyak potongan cabe rawit bhahahaha Tapi jadi pas buat semua orang, aku makan enak, Jiwo juga bisa makan enak. Semua bahagia. Aaak.




Terus seafoodnya nggak amis, sayurnya seger-seger (tapi aku nggak ambil karena ya sayur gitu kan, males hahaha), dan pelayanannya super-super memuaskan. Tempatnya bersih, nyaman, dan penuh senyum. Mba-mba nya baik, karena namanya pungky kan banyak cingcong ya, minta diajarin cara mencapit pakai sendok. Diajarin dong sama mbaknya, dan dia sabar banget padahal nggak penting huahahahaha


X.O Suki Signature ini letaknya di paling depan Rita Supermall, sebelah pintu masuk lobby utama. Dari jalanan juga kelihatan, kok. Nah asyiknya, karena dia paling depan, jadi kalau makan di sini, kita bisa sambil liat alun-alun Purwokerto. Bisa sambil liat jalanan juga, barangkali gebetan lewat bisa disiulin yakan. Jam buka nya ikut jam buka mall. Jam berapa tuh?


Dengan harga yang cukup terjangkau, kuah tomyamnya yang enaknya nggak sopan, plus pelayanan super-super ramah, X.O Suki Signature ini sangan aku rekomendasikan buat kamu yang pengin makan makanan Jepang di Purwokerto. Atau buat kamu yang lagi cari anget-anget seger berkuah, tambahin bawang goreng kriuk dan potongan cabe rawit yang disediakan, pakai nasi panas, isiannya seafood, BEUH, gebetan lagi dingin mah udah nggak ada artinya.




Pergi dari Rutinitas ke Sandalwood Boutique Hotel Lembang, Sebuah Perayaan atas Waktu Luang

$
0
0

Ngerasa nggak sih, rutinitas itu kadang bikin kita pergi dari diri kita sendiri. Kesibukan yang kita lakoni setiap hari, menjauhkan kita dari rumah terdekat yang kita punya; diri sendiri. Sesepele kuku udah panjang dan kita nggak sadar, luka beset di sikut ketauannya pas udah kering, poni tau-tau udah nusuk mata, lagu kesukaan cuma jadi suara-suara di telinga tapi rasanya hambar, teh hangat jadi minuman setiap pagi yang hilang nikmatnya, atau parahnya, mimpi-mimpi yang kita susun ternyata sudah lewat masa berlakunya dan kita nggak terasa.

Kadang, kita butuh tempat terbaik untuk pergi dari rutinitas. Semacam perayaan atas waktu luang.

Belum lama, aku melakukannya di Sandalwood Boutique Hotel Lembang. Ide gila mbak Noe awalnya, yang ijig-ijig menyeret aku, Ali (adikku), dan Jose buat jalan-jalan ke Bandung. Kami lalu menyusun banyak rencana, yang intinya: bersenang-senang, pergi dari rutinitas. Kami akan eksplorasi Lembang, panen konten, nyicip kuliner ini itu, dan tentu saja wisata mantan mumpung di Bandung. Iya wisata mantan kalian nggak salah baca.

Tapi rencana tinggal rencana, ternyata, Sandalwood Boutique Hotel terlalu rumah untuk ditinggalkan. Tiga hari dua malam kami di sana, selama itu juga kami nggak kemana-kemana HAHAHAHA ngumplek aja di hotel kayak cucian kotor. Golar-goler, leyeh-leyeh, beneran keluar hotel tuh cuma sekali, makan bakso sore-sore itu juga cuma jalan kaki seselepetan. Sungguh semua rencana bubar jalan. Termasuk wisata mantan. Heu.

Hotel ini, dengan pohon pinus yang mengepung bangunannya, suasana yang ramah, ditambah udara dingin khas Lembang yang syahdu, sukses mengikat kami untuk nggak kemana-mana. 


Beneran mengikat banget, bahkan makan aja kami selalu di Savannah in Woodland, salah satu restoran yang dimiliki Sandalwood Boutique Hotel. Padahal ya, di sekitar hotel itu warung makan pabalatak. Bahkan modal jalan kaki dari lobby, kita udah bisa sampai ke sentra pengolahan susu khas Lembang.

Selain suasananya yang begitu rumah, ada satu lagi yang beneran sukses bikin kami nggak pergi-pergi. Hotel ini, setiap centinya adalah spot foto. Jadi jalan lima langkah, setop, pose, jepret. Jalan lagi lima langkah, setop lagi, pose lagi, jepret lagi. Begitu aja terus sampe suren.

Di sini, jiwa narsis Anda dijamin akan bergelora. Membara tak terbendung bagai semangat Bandung lautan api saking tiap langkah pengen pasang pose. Encok bukan masalah yang penting instagram dikasih makan demi feed yang indah dipandang. Bukan begitu, bosque?

Gilanya, hotel ini punya 30 kamar dan ketigapuluh-tigapuluhnya punya konsep yang beda-beda. Dari nuansa shabby chic, modern minimalis, wooden, ala-ala kamar princess, sampai kamar keluarga yang luas dan muat untuk 4 - 5 orang. Cocok untuk banyak keperluan, dari family staycation, nginep manja bareng temen-temen, reunian sahabat lama, outing kantor, sampai bulan madu. Bikin dedek di Lembang, cuacanya mendukung kan sist.





Fasilitasnya lengkap, butuh apa? Peralatan mandi, ada. Hairdryer, ada. Slipper, ada. Bathrobe, ada. Handuk bersih, ada. Mini bar (teh, kopi, gula, dan pemanas air), ada. Air mineral, ada. Wifi, kenceng. Colokan, dimana-mana. Parkiran, luas. Breakfast, enak dan pilihannya banyak. Kurang? Staffnya, ramah, banget!

Dan oh, juaranya dari hotel ini adalah sentuhan personal di setiap sudut. Boneka-boneka kecil di atas perapian, pajangan di kamar mandi, kacang di meja tamu, kotak berisi permen, bunga-bunga, sampai figura di sepanjang tangga menuju restoran, bener-bener rumah yang hangat. Terasa banget dipegang sendiri sama pemiliknya, ditata sendiri, dibangun dan bertumbuh dengan cinta.



**

Di balkon, di antara hutan pinus yang aromanya khas, aku diam. Merasakan napas sendiri, setiap helanya, ternyata aku masih bisa menghirup-hembuskan oksigen dengan sempurna. Setiap degup jantungku, terasa berdenyut beiringingan dengan suara cicit burung di langit. Pelan, lagu kesukaan yang selama ini melantun di aplikasi pemutar musik di ponselku, kunyanyikan sendiri ala kadarnya. Tanganku menyentuh daun-daun, meja kayu, merasakan tekstur, bersama semut-semut yang sedang mengangkut makanan melintas di depanku.

Aku masih hidup, masih menjadi pungky sampai hari ini. Tubuhku masih bisa merasa dengan baik, masih bekerja dengan sempurna. Kesibukanku setiap hari, rutinitas, himpitan deadline, membuatku lupa dengan hal yang sederhana tapi berarti ini; mensyukuri diri sendiri.


Diam-diam, tenangnya suasana hotel ini malah mengantar hingar bingar ke kepalaku. Pikiran-pikiran yang seru berseliweran, berebutan minta diladeni. Teman dekat yang baru aja lahiran dan aku lupa belum ucapkan selamat, Kodaline promo lagu barunya di pasar di Jakarta, anaknya mantan namanya bagus jadi mari kita cari artinya di google (kepo sekali ya luar biasa), baju kesayangan kancingnya lepas satu belum sempet dibawa ke tukang jahit, nulis pake pulpen dan kertas masih bisa nggak ya aku?, hape pertamaku nokia 3310 jadi pengen punya lagi deh, main snake di hape itu sampe panjang banget kan dulu, ngetik sms juga renyah, eh emang masih sms-an jadul amat, Jumanji yang baru katanya bagus, Awkarin penghasilannya sebulan berapa ya?

Teh hangat yang mengepul di cangkirku, manisnya diantar dari ingatan tentang seseorang di masa lalu. Dia dan Bandung, adalah kombinasi sempurna yang membuat siangku di Sandalwood Boutique Hotel menjadi ramai dengan kenangan. Pidi Baiq bilang, "Bandung adalah monumen, yang merangkum hak dasar semua orang untuk merasa rindu bagi yang pernah bersamanya, bagi yang pernah merasakannya". Dan di sinilah aku sekarang.


**

Malamnya, kami duduk bareng di lobby hotel. Makan malam lalu ambil gitar dan nyanyi-nyanyi bareng, yang biarpun nadanya meleset, tapi siapa peduli? Kami curhat, kami ngakak, kami menghatkan udara dingin Lembang dengan cara kami sendiri.


Tiga hari kami di Sandalwood Boutique Hotel, penuh dengan perayaan atas waktu luang. Kapan terakhir kamu merasakan nikmatnya tidur siang? Di sini, kami melakukannya dengan bahagia. Berjalan di rumput basah tanpa alas kaki, main air di pinggir kolam renang sambil ketawa-ketawa, ngobrol saling tatap, dibikinin teh sama teman dekat, rebutan kacang lalu lempar-lemparan, gosip jorok, sampai curhat menye-menye soal perasaan.




Sebenernya, Sandalwood Boutique Hotel ini letaknya strategis. Menuju De'Ranch tinggal jalan kaki, dekat juga dengan beberapa destinasi wisata di Lembang kayak Floating Market, Maribaya, Bosscha, dan sentra-sentra pengolahan susu khas Lembang. Jadi kalau bawa keluarga apalagi anak-anak, kemana-mana dekat. Tapi kalau kami, semuanya cuma rencana, mohon maaf terlanjur jatuh cinta sama suasana hotelnya!

**

Menginap di Sandalwood Boutique Hotel, bagiku, adalah tentang rumah. Pergi dari rutinitas dan menikmati hari tanpa distraksi. Udara Lembang yang dingin, hutan pinus yang rindang, menjalani waktu-waktu yang hangat bersama sahabat, menyemarakan pesta kecil dalam kepalaku. Tentang kepulangan pada diri sendiri yang kurindukan.


***

Sandalwood Boutique Hotel
Jalan Seskoau No 1
Lembang, 40391
West Java, Bandung, Indonesia 
Email: sandalwood_lembang@yahoo.com



*Photos taken by Nurul Noe& Advent Jose

Wogh, ZenPower Sekarang Muat Masuk Kantong!

$
0
0

Aku tuh anaknya nggak suka banget bawa-bawa powerbank. Berat kali. Apalagi hapeku batrenya monster, bisa jadi powerbank pula, fix makin males aja aku bawa powerbank. Eh tau kan hapeku? Zenfone 3 Max. Beneran batrenya bagong dan bisa buat ngecas hape lain juga. Pernah aku tulis di sini: Betapa Menyenangkannya Traveling Tanpa Powerbank.

Tapi kadang aku kena batunya, kalau lagi trip gitu, seharian banget di luar dan nggak ketemu colokan sama sekali, amsyong lah udah. Apalagi kalau famtrip yang harus sambil posting-posting juga. Jadi hape jalan terus, digeber dari pagi, pas magrib dia koit padahal kegiatan masih jalan dan masih butuh posting. Lalu anak gadis ini menyesal nggak bawa powerbank bhahahaha anak gadis mukelu.


Abis males banget nggak sih sama powerbank itu? Berat banget macem dosa. Udah menuh-menuhin tas, nggak bisa dikantongin, keras tapi nggak bisa buat nyambit mantan. Nyusahin. TAPI BUTUH! Gimana dong ini. Gimana. Ya.. Hidup memang sedilematis itu, pantesan sinetron Tersanjung ratenya tinggi. Pung ih.


Nah ini, bagian penting dari tulisan ini bhahahahaha. Gokil nih, ASUS meluncurkan seri powerbank terbarunya yang dua diantaranya, bisa masuk kantong. WOGELA!

Kuceritain satu-satu:

ZenPower Slim


Tipis banget, tjoy! Tebelnya itu cuma selebar colokan usb itu lho. Jadi nggak ada lebihan lagi. DAN MUAT MASUK KANTONG! Ringan, jadi pas masuk kantong nggak bikin celana atau rok jadi ngawer-ngawer. 


Kapasitasnya 3.000mAh. Bisa buat ngecas sebiji Zenfone 3 Max sampai penuh, sekali. Eh satuan hape itu apa? Biji?

Harga ZenPower Slim: Rp. 129.000

ZenPower Pocket


Yang ini sedikit lebih gede dari ZenPower Slim, tapi tetep ringan dan bisa masuk kantong. Baterai Lithium-ion yang ada di dalamnya bisa menyimpan energi 6.000mAh. Trus punya fitur eksklusif autosensing dan sirkuit proteksi listrik. Bisa ngecas sebiji Zenfone sampai penuh, dua kali. Beuh nggak?

Harga ZenPower Pocket: Rp. 229.000

ZenPower Duo


Yang ini seukuran sama ZenPower yang lama sih, tapi colokannya ada DUA! Jadi bisa ngecas dua hape sekaligus. Kapasitasnya 10.050mAh, Dilengkapi LED yang bisa berfungsi senter barangkali hatimu terlalu kelam tertutup masa lalu. Eaa.

Harga ZenPower Duo: Rp. 279.000

Biasa aja kali, masa baca postingan tentang powerbank aja baper sik? hih. Eh kamu tertarik yang mana? Kalau aku lagi pakai yang Slim buat hari-hari, enak aja nggak menuh-menuhin. Nggak berat  juga, kayak kepergian kamu.

Hidup Baru Itu Bernama: Kerja Kantoran!

$
0
0

Hidup baru ini, bukan cuma berhasil membuatku menanggalkan kaos dan sneakers lalu menggantinya dengan blazer serta hi heels, tapi juga mengubah seluruh aku dan 24 jam sehari yang aku punya. Aku, dari seorang ibu rumah tangga penuh, hari ini adalah perempuan yang 9 jam sehari menjadi staff hotel. Yes, sist, buruh kantoran!

Banyak yakan perempuan yang akhirnya memutuskan resign biar bisa fokus ngurus rumah tangga, ninggalin karirnya untuk keluarga. Aku? hahahaha rada gesrek emang. Antimenstrim lah sekali-kali. Setelah 5 tahun lebih jadi ibu rumah tangga, aku memutuskan untuk meninggalkan rumah dan jadi wanita kantoran.

Banyak yang nanya kenapa. Hmm.. kenapa coba? hahahaha aku juga nggak tau. Cuma kayaknya jenuh aja hidup gitu-gitu mulu. Jadi full time mommy itu menyenangkan tapi ya... bosen. Jadi blogger juga sangat sangat menyenangkan tapi ya... bosen. Bukan bosen nulisnya ya, bukan bosen ngeblognya, tapi bosen menjadikan blogger sebagai profesi.

**

Selama ini aku hidup bebas, setiap hari golar goler doang di rumah juga nggak ada yang protes. Dari bangun tidur sampe tidur lagi mau ngapain aja, nggak ada yang atur, terserah aku sepenuhnya. Mau koloran doang atau cawet berjaya, bebas. Penghasilanku dari blog, dari sosmed, dari kerja serabutan sepengennya. Kalau lagi pengin punya duit, ya aku bikin kerjaan. Kalau males dan pengen leha-leha doang sambil ngurus Jiwo, yaudah boleh. Aku adalah manusia yang sangat-sangat merdeka.

Dan tiba-tiba aku berada di titik ini. Aku mau coba hal baru yang belum pernah aku coba sebelumnya; mengikatkan diri pada peraturan orang lain. Aku pengen bangun pagiku untuk orang lain, aku pengen jerih payahku untuk membangun nama orang lain, aku pengen waktuku di bawah kuasa orang lain, aku pengen uangku diatur orang lain. Dan aku tau yang aku mau; kerja kantoran!

Aku bilang baik-baik sama mas suami, aku pengen kerja. Aku mau meninggalkan rumah, mengubah keluarga kita seratus delapan puluh derajat. Mas suami cuma senyum dan mengangguk setuju. Dia mah emang gitu yak, apa aja boleh asal aku bahagia, makanya dulu kuseret ke pelaminan bahahahaha

Lalu dengan segala kebetulan, kerempongan, dan keberuntungan, inilah aku sekarang. Seorang staff sebuah hotel di Purwokerto. Nggak ada lagi pagi yang bebas, pagiku sekarang adalah jumpalitan karena harus urus keperluan Jiwo, diri sendiri, dan sudah berada di kantor sebelum jam 8 teng. Sarapan itu kalo inget, yang penting alis melengkung jentring dan gincu terjembreng sempurna. Ugh.


Nggak ada lagi tidur-tiduran gabut di lantai dingin, siangku sekarang adalah duduk manis menghadap laptop dengan setumpuk pekerjaan yang harus diselesaikan. Ya kadang pengen gitu glebak di lantai kantor siang-siang, tapi yakali kan. Nggak ada lagi hari-hari rempong mikirin hari ini pake baju apa buat pemotretan produk apa bhahahahaha dulu hidup dari endors sekarang apa-apa beli ndiri.  Duh, sist, duh.

Nongkrong di cafe nggak lagi sibuk nunggu sepi biar bisa manjat bikin flatlay makanan. Nongkrong yaudah makan, nggak foto-foto apalagi apdet-apdet, ngobrol sama temen, ketawa-ketawa. Beli kosmetik yaudah aja langsung pake, bungkusnya langsung dibuang, enggak mikirin kudu dibuka ati-ati soalnya mau buat review. 

Nggak ada lagi traveling sesuka hati, jadi pelancong akhir pekan aing sekarang bhahahaha. Laut, hutan, sungai, duduk berjam-jam di kereta api, menikmati langit dari atas pesawat, pergi ke tempat-tempat baru, menyicip rasa-rasa baru sekarang diganti sama ruangan kantor putih polos yang isinya cuma meja, kursi, laptop, tumpukan file dan teman seruangan yang semuanya super-statis. Setiap hari begitu, berulang, persis.

Yang paling beugh itu, nggak ada lagi sneakers, jeans, dan kaos yang digulung lengannya. Aku pakai rok span setiap hari, lengkap dengan hi heels dan muka full make up. Dulu ke luar negeri bisa nggak  pake mandi, nggak ada yang protes. Ke Borneo modal celana pendek, kaos, sama ransel. Sekarang jam 7 pagi wajahku udah dilapis foundation, pensil alis, eyeliner, dan lipstick. Rambutku dicatok dengan lekukan yang diatur sedemikian rupa supaya jatohnya sempurna. Aku betul-betul keluar dari diriku sendiri.



Aku kehilangan? Wo ya bohong kalau aku bilang enggak. Aku kehilangan diriku yang berdiri di pantai panas panas sambil melangit, aku kehilangan siang yang koloran doang sambil golar goler, aku kehilangan kaki yang dekil dan banyak luka beset karena trekking di hutan, aku melewatkan sangat banyak ketawanya Jiwo, aku melewatkan kesempatan-kesempatan baik yang datang untuk berjalan lebih jauh, aku dengan sukarela menyerahkan diri pada hidup yang seratus delapan puluh derajat baru.

Tapi Mba Noe bilang, "lo sudah memilih dan lo bahagia sama pilihan lo, ya sudah.". Oh yes, kalau disadari lebih lagi, ternyata aku bahagia sama pilihan ini. Aku seneng banget punya alasan dandan tiap pagi, nggak lagi lusuh pake kaos kemaren dengan tangan bau bawang. Aku seneng karyaku dihargai orang lain, dipuji dan bikin orang lain bahagia, karena selama ini, aku berkarya untuk namaku sendiri.

Aku seneng setiap hari belajar lebih banyak hal soal hidup. Belajar jadi bawahan, hidup nggak selamanya berjalan kayak apa yang kita mau, di sini aku berkompromi soal itu. Belajar memiliki, karena ternyata kehilangan banyak waktu sama Jiwo itu nggak enak. Tiap hari bawaannya baper dan pengen cepet pulang. Di sini aku berkompromi dengan rindu, ternyata Jiwo begitu berharga. Dududu.. baper lagi ini ngetiknya hahahaha

Aku seneng tiap hari disuruh ketemu tamu, kenalan dan belajar orang baru. Mengenal, merasa, mendengar. Dan yang paling menyenangkan, di sini aku punya keluarga baru. Temen-temen sekantor yang gesreknya nggak ada obat, ngondek nggak kelawan, setiap hari kami bersenang-senang, bekerja dengan bahagia. Alhamdulillah..

**

Banyak yang nanya, emang aku punya basic perhotelan, kok kerja di hotel. Nahitu! hahahaha Kagak ada basic sama sekali asli. Makanya aku bilang, semuanya berkat kebetulan dan keberuntungan. Waktu kenalan karyawan ya, yang lain pada nyebut sebelumnya kerja dimana. Ada yang pengalamannya udah berentet, lah aku? Sebelumnya kerja di.... rumah hahahaha ibu rumah tangga aja gitu, dan bangga bener. Skillnya apa? UMBAH UMBAH HAHAHAHAHA

Belum tau sampai kapan, ini baru bulan kedua aja aku udah beberapa kali nyaris nyerah. Pengin udahan dan kembali ke aku yang dulu. Apalagi banyak pembaca blog yang suka nyariin, pada dm di instagram nagih tulisan baru. Aku jadi makin ngebet pengen resign aja. Tapi pelan-pelan aku berusaha nikmatin, dijalanin, diikhlasin, toh tiap hari isinya bahagia doang, masa udah? :D

Apa yang paling seru dari sebuah perjalanan? Nyasarnya kan. Walaupun gak tau ujungnya nyampe atau makin tersesat, tapi nekat ambil jalan baru bakal ngasih aku gasrukan baru, pemandangan baru, srosotan baru, medan baru, luka baru, bahagia baru, atau mungkin gebetan baru (WOY!). Hidup cuma sekali, umurku masih segini, jadi marilah bikin hidup jadi enggak gitu-gitu aja.

Jadi, siapa yang rindu aku? :D



Review: Pure Paw Paw, Monster-Monster Baik untuk Kulit dan Bibirku

$
0
0

Lucu banget! Nggak tau lagi ini bilangnya gimana, dari pertama liat aku kepincut banget sama kemasannya. Para monster yang mangap-mangap itu, ya ampun boleh dipacarin nggak sih? Gemessss.

Awalnya aku kira apaan, ternyata mereka ini ointment dari ekstra buah-buahan. Ugh aku banget. Kalau yang kenal aku, pasti taulah ya, di tas aku selalu ada ointment. Makanya pas tau mereka ini ointment, ya amplop, rasanya kayak ketemu gebetan. Udah mana lucu, klop pula sama kebutuhanku. Pacarin juga nih.


Namanya Pure Paw Paw, kenapa sampe namanya juga lucu amat sih ya hahahaha Aku nggak terlalu suka barang cute sih, tapi ini tuh lucunya keren. Karena monster! Rawr.

Ada 5 varian, dan semuanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan kulit masing-masing. Aromanya juga beda-beda setiap varian itu, tergantung buahnya buah apa. Kesukaanku yang kuning karena... suka aja. hahahaha wanginya enak, seger, dan paling cocok sama kulitku.

Dia bentuknya gel padat gitu kayak ointment pada umunya, padat banget tapi surprisingly, gampang dipolesnya. DIPOLES???



Cepat meresap, apalagi buat bibir. Enak deh, bikin lembab tapi nggak ngedeblok gitu. Tetep bisa mingkem jadi nggak mecucu lengket. You know what I mean lah, ya. Dipake di kulit juga enak. Daya lembabnya emang nggak gimana-gimana amat sih, tapi aku justru suka karena jadi nggak lengket dan mencilak di muka.

Wanginya! Duh. Aroma buah-buahan dan itu beneran seger banget. Ada beberapa yang aroma permen gitu, suka pengen aku jilat tapi yakali. Jadi kalau dipakai di bibir pagi-pagi, aku mengawali hari dengan mood baik. Senang sekali!


Eh dia fungsinya apa sih? Apa aja. Hahahaha bisa buat kulit, bibir, kuku, luka bakar, bahkan ruam popok pada bayi. Apapun deh yang butuh dilembabkan. Biasanya aku pakai di sikut sama lutut kalau mau tidur, di bibir tiap mau dandan, sama di muka kalau abis cuci muka. Enak deh kulit bibirnya jadi kenyal kenyal menggemaskan.

Bibirku jadi nggak pernah gradagan lagi, cowal cowel langsung bhay. Kulit kenyal nyel-nyel, nggak ada lagi kering kerontang apalagi bocal bacel. Aduh kenapa bahasanya selalu kagak cantik gini sih bhahahahaha

Sebagai orang kantoran, tiap pagi banget kan aku gincuan. Dan itu bisa dua lapis biar warnanya cetar, trus siang-siang biasanya aku touch up, ntar sore touch up lagi, sampe rumah dibusek pake make up remover. Ointment ini penyelamat nomor satu! Selalu ada di tas aku, ada satu juga di laci kantor. Karena kalau tanpa Pure Paw Paw ini, mungkin bibirku udah lebih kering dari perasaan kamu.

Sering juga aku pakai buat bekas luka bakar atau luka beset. Kalian kenal pungky kan? Kesandung itu sehari bisa sepuluh kali. Nyrosod dari ojek itu kayaknya tiap hari deh, ngejeblak di basement kantor udah nggak keitung lagi seringnya nyahahaha saking tiap harinya. Jadi Pure Paw Paw ini penolong banget, luka-luka bakar atau luka beset, bekasnya jadi cepat pudar. Jauh lebih cepat daripada dibiarin gitu aja.

Eh harganya juga murah meriah lho. Kayaknya ini ointment termurah yang pernah aku temuin. Beli lagi? Oya jelas lah! Karena hidupku tanpa ointment, bagai hati mantan ditinggal kawin; gersang baaang...


Harga Pure Paw Paw Ointment: Rp. 65.000

Bisa dibeli di: Sociolla








Kerja di Perhotelan. Wait.. WHAT?

$
0
0

Orang-orang pada heran lah waktu aku bilang kerja di hotel. Soalnya aku memang nggak punya basic perhotelan SAMA SEKALI. Enggak pernah sekolah perhotelan, boro-boro pengalaman kerja di hotel, kerja kantoran aja baru ini pertama kalinya hahaha

Kok bisa nyangkut di hotel? Kecemplung, sist. Eh, mencemplungkan diri deng. Aku suka banget nginep di hotel. Review hotel aja di blog ini udah berapa banyak coba. Aku merasa sudah punya hubungan spesial sama hotel, jadi ya udah, nyemplunglah sekalian; Ngelamar kerja di hotel!

Modalnya? NEKAT BEB! HAHAHAHA

Sumpah ya waktu ngelamar, CV aku itu beneran kek hati kamu, kosong blong, kagak ada pengalaman kerja apa-apa. Total nekat. Satu-satunya yang bikin pede itu cuma gelar sarjana ilmu komunikasi, udah. Padahal itu juga lulusnya 6 taun 6 bulan, nyaris mahasiswa abadi hahahahaha. Pas interview, ternyata sama bos besar langsung, nggak lewat HRD. Asli itu sok pede bodo amat. Ngemeng dengan cara bicara yang keminter... trus diterima hahahahaha

Aku nggak tau dunia perhotelan itu apa dan gimana, aku nggak tau istilah-istilah dunia hotel, aku nggak tau dunia kerja itu seperti apa, bahkan aku nggak tau kerjaanku harus ngapain nantinya, wogh jangankan itu, aku gak tau kalo back office di perhotelan itu pake baju apa hahahaha

Yang aku tau cuma satu, aku bisa belajar.

Awal-awal kerja, setiap diajak meeting itu aku pasti pegang hape. Jadi mereka meeting bahas hotel, aku sibuk googling istilah-istilah yang keluar dari mulut mereka; OTA, banquet, BEO, Walk In, City Occupancy, dan sederet lagi banyaknya yang aku dengerin pelan-pelan trus langsung aku ketik di google bhahahahaha jadi orang meeting udah sampe mana tau, aku masih belajar istilah yang mereka sebut.

Keseret-seret? Bukan lagi.


Trus tugas pertamaku di kantor maha dahsyat dong, aku diminta GRO untuk artis. Rizky Febian dan Brisia Jodie waktu itu. Gak pakai cacicu, aku bilang sanggup. Padahal yaa.. GRO itu singkatan apa juga aku nggak tau hahahahaha. Ya lagi-lagi, aku cuma tau, aku bisa belajar. Ada google, ada youtube, kalo nggak dicoba, mana tau aku bisa apa enggak.

Ternyata GRO itu singkatan Guest Relation Officer, jadi aku yang menjadi narahubung si tamu selama dia menginap. Plus aku juga yang memastikan semuanya berjalan baik karena kan artis yaaa.. kalo sampe dese komplen karena ada masalah gede, bisa viral kantor sayah.

Lancar? Alhamdulillah. Kedua artis itu bahagia, nggak ada komplen, nggak ada masalah. Ya itu, modal youtube sama google, aku cari tau bagaimana menjadi GRO. Apa aja tugasnya, apa aja check-listnya, bagaimana cara bicaranya, bagaimana gesturenya, bahasa-bahasa apa yang harusnya dihindari, plus APA SINGKATANNYA HAHAHAHAHA. Trus besokannya pas morning briefing dikasih tepuk tangan sama team karena dianggap bekerja baik huhuhuhu terharu.

**

Sekarang udah 3 bulan aku di sini, udah melewati macam-macam tantangan yang buat aku bener-bener baru. Udah keseret-seret jauh, udah megap-megap karena dunia yang asing di mataku. Udah belajar banyak, jadi udah nggak terlalu bego-bego amat soal dunia perhotelan. Kalau meeting udah nggak buka hape lagi, kalo ngobrol sama temen kantor juga nggak clangab clongob bloon lagi.  Masih belajar terus, tapi pelan-pelan udah mulai menyesuaikan diri. Alhamdulillah..

Aku bahagia kerja di sini. Temen sekantor tuh auranya happy semua, jadi kami kerja banyak ketawanya. Apa aja dibawa seneng. Apalagi temen satu timku, ugh, juara mereka mah. Kami tiap hari isinya ngakak mulu. Kerja sambil cekikikan itu tiap hari banget, sampe ditegor bapak HRD karena suaranya tembus sampai tangga darurat padahal jauh hahahaha

Tapi dengan begini kerjaan jadi beres semua, beres dengan baik. Karena ngerjainnya nggak spaneng, nggak panik, nggak stress. Walaupun kalo orang mungkin liatnya kami bercanda mulu kagak pernah ngapa-ngapain haha!

Kami berbagi makanan, berbagi gosip, berbagi lagu, kadang berbagi pundak. Curhat dari urusan gincu sampe urusan hati. Ada masalah sama tamu, ada komplen, kami saling pasang badan. Mereka bisa tetap senyum meladeni tamu yang misuh-misuh padahal bukan salahnya. Dan kembali ke office tanpa dendam, tanpa ngomel-ngomel ke temen yang salah.

Bahkan kami udah sampe di level bobo bareng, dan pinjem-pinjeman duit. Bhahahaha indikator temen deket itu pinjem-pinjeman duit, bukannya?

Aku merasa jodoh banget bisa satu tim sama mereka, soalnya mulut-mulutnya lebih sampah dari aku hahahaha sumpah recet gak ada lawan. Kami kalau maki-makian udah nggak bisa dibedain mana kantor mana kebon binatang. Tapi cuma di ruangan, pintu itu saringan kami. Jadi keluar dari pintu ruangan, kami bisa berubah seratus delapan puluh derajat. Setel elegan, bak staff hotel pada umumnya. Gesturnya manis dan mulutnya baik huahahahahaha


Mereka pribadinya baik. Mulutnya kayak sampah emang tapi mereka lah sekarang yang selalu ada, apapun kondisiku. Mereka yang pasang badan di depan bos kalau aku bikin salah. Mereka yang beliin makan kalo aku gapunya duit. Mereka membuat bekerja menjadi aktifitas yang menyenangkan.

Bos aku, aduh ini lagi. Dari tingkat manager sampe GM bahkan owner, semuanya baiiiiikkkk banget. Nggak ada yang pernah marah walaupun aku bikin salah. Mereka ngertiin aku masih belajar pelan-pelan. Bukan sekali dua kali kami diajak makan bareng, ditraktir trus kami ngobrol di luar urusan kerjaan. Kalau malem-malem masih keliatan di kantor, kami suka disediakan sesajen. Dari mini bar isi macem-macem, makan malem, sampai tolak angin hahaha

**

Kerja di perhotelan bikin aku melihat manusia. Ada tamu yang ketus, yang apa-apa dijudesin padahal nggak ada yang salah. Ada tamu yang hidupnya dibawa selo, apa-apa oke, apa-apa hayuk. Ada yang harinya sempit, turun mobil jalan ke resepsionis sambil bolak balik lihat jam di tangannya, setiap detiknya mengejar. Ada yang hidupnya ramai, anaknya banyak, bawaannya rupa-rupa dan segambreng. Ada yang kesepian, duduk lama-lama di lobby sendirian, sambil sesekali cek hapennya dengan muka sedih. Ada yang kelelahan, ada yang semangatnya meletup-letup, ada yang matanya basah, ada yang ketawanya sampai tumpah, ada yang duduk di kursi roda dan tersenyum, ada yang berjalan tegap dan mukanya sendu.

Kerja di perhotelan, bikin aku belajar berteman dengan emosiku sendiri. Mustahil tamu itu baik semua, tiap hari pasti ada aja yang galak, nggak diapa-apain aja nyemprot. Aku belajar mendengar, apa-apa itu diterima dulu, dipahamin, nggak langsung bales ngegas dar-der-dor karena malah bikin rumit. Belajar sabar, disemprot kayak apa harus tetap senyum dan melayani dengan baik sekalipun diri sendiri lagi pms. Belajar tangguh, dijudesin tamu nggak boleh cengeng, kantorku pasti nggak butuh staff baperan.

Kadang harus berhadapan sama anak kecil yang lari-lari, narik-narik baju, dan ibunya sampe "Maaf ya mba..". Aku yang udah sebel bajunya ditarik-tarik, tetep harus pasang senyum terbaik lalu jawab "Nggak apa-apa bu, namanya juga anak-anak". hahahaha tapi nggak jarang juga ketemu tamu kecil yang tiba-tiba ngajak kenalan, trus meluk, trus ngasih aku biskuit. Atau tamu kecil yang sekalian ngajak aku bertarung sampe keluar jurus, ya aku ladenin lah, aku kan Ultraman.

Suatu hari, pak bos menulis di instagramnya, "Dibalik jiwa yang koplak, terselip hati yang tulus melayani".







.
Viewing all 281 articles
Browse latest View live